ALEVAN 21

13.3K 822 133
                                    

Tandain kalo ada typo!

Jangan lupa vote dan komen ya, biar kita semangat buat up ceritanya, jangan lupa share juga ke temen temen kalian<3

Happy reading

"Kenapa kamu sembunyiin semuanya dari aku Sha? Kamu anggap aku apa?" Alesha menoleh mendengar suara itu, ia dibuat terkejut dengan air mata yang menggenang di pelupuk matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kenapa kamu sembunyiin semuanya dari aku Sha? Kamu anggap aku apa?" Alesha menoleh mendengar suara itu, ia dibuat terkejut dengan air mata yang menggenang di pelupuk matanya.

"Na-nadia," Alesha terkejut dan langsung menghapus air matanya.

"Sha! Jelasin maksudnya gimana?"

"Ka-kamu denger semuanya?"

Nadia menghampiri Alesha. "Iya sha, aku udah denger semuanya, dan sekarang aku minta kamu buat jelasin semuanya sama aku!"

"Maafin aku Nad," Alesha terisak kembali, melihat itu Nadia langsung memeluk sahabatnya tersebut. Walaupun dirinya merasa kecewa tapi ia tidak ingin sahabatnya menangis.

"Aku mau jujur sama kamu tapi nunggu waktu yang tepat."

Nadia mengelus punggung Alesha yang bergetar.

"Aku gak marah Sha, cuma kecewa aja. Kita sahabatan udah dari lama tapi kamu sembunyiin hal sebesar ini." ujar Nadia.

Nadia melepaskan pelukannya dan mengusap air mata sahabatnya itu.

"aku mau minta penjelasan ke kamu Sha, aku mau tau semuanya."

Alesha mengangguk, mungkin ini sudah saatnya sahabatnya tau yang sebenarnya. Nadia benar, dirinya dan Nadia sudah bersahabat dari lama jadi dirinya tidak sepantasnya menyembunyikan pernikahannya pada Nadia.

Alesha berjalan keluar rumah sakit menuju taman yang berada tidak jauh dari rumah sakit tempat Kirana dirawat. Alesha duduk di bangku panjang diikuti oleh Nadia. Alesha mengusap air matanya yang tadi sempat keluar dari pelupuk matanya. Alesha mengambil nafas pelan dan mulai menceritakan semuanya pada Nadia.

Setelah menceritakan semuanya. Tentang saat-saat dirinya meminta bantuan kepada Vano, dan saat dirinya menerima tawaran Vano untuk menikah dengannya dan tentang bagaimana sikap Vano terhadapnya. Hampir semuanya ia ceritakan kepada sahabatnya.

Nadia yang mendengar cerita Alesha tentang bagaimana kehidupannya sekarang tidak dapat lagi untuk menahan tangisnya.

"Kenapa kamu gak cerita dari awal Sha, dan kenapa kamu lebih memilih menerima tawaran itu?!" Tanya Nadia.

"Aku terpaksa, aku butuh uang buat Kirana." ujar Alesha.

"Sha, kenapa kamu gak ngomong sama aku? Kalo kamu ngomong saat itu aku pasti bantu kamu. Kita ini sudah seperti keluarga sendiri, mamah juga gak keberatan untuk membantu kamu dan Kirana, "

Alesha menggeleng, "enggak Nad, aku udah banyak nyusahin kamu, aku gak mau terus terusan bergantung sama kamu dan juga Tante Dian."

"Aku gak pernah ngerasa di susahin sama kamu, aku malahan seneng banget Sha bisa bantu kamu," Nadia menggenggam tangan Alesha.

ALEVAN [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang