ALEVAN 22

13.9K 1K 209
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya biar kita semangat buat up  ceritanya, n jangan lupa share ketemen temen kalian juga <3

HAPPY READING

Kelima inti Avegos berjalan dengan lesu menyusuri koridor sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kelima inti Avegos berjalan dengan lesu menyusuri koridor sekolah. Hari ini adalah hari senin, dimana hari senin adalah hari yang tidak mereka sukai. Karena selain upacara, mata pelajaran hari ini diawali dengan pelajaran matematika, lalu disusul kimia dan pelajaran terakhir fisika.

"Kiwww" Dirga mengedipkan satu matanya genit saat tiba-tiba seorang cewek berpapasan dengan dirinya.

"Pagi-pagi udah seger aja nih mata," ujar Dirga.

"Masih pagi mata ga usah jelalatan buaya!" Ujar Akbar kepada Dirga.

"Iri aja loh sadboy," Balas Dirga membuat Akbar mendelik mendengarnya.

"Neng Kayla nomer WhatsApp nya kosong delapan berapa?" Dirga mulai melancarkan aksinya.

"Apaan sih, sok kenal amat." Kayla memasang wajah judesnya.

"Gak usah judes judes sama abang neng, ntar mie ayamnya abang borong semua deh."

"Halah sok sokan borong, makan mie ayam aja masih ngutang lo." Cibir Rangga yang berdiri diluar dekat pintu masuk kantin.

Kayla menggelengkan kepalanya melihat tingkah inti Avegos itu, tak ingin pusing dirinya lalu pergi begitu saja meninggalkan Dirga yang masih mengoceh tak jelas itu.

***

Vano berjalan di lorong koridor belakang, koridor yang jarang sekali dilewati oleh para murid. Langkahnya memelan saat melihat Alesha, cewek itu terus menunduk dengan mata sembab.

Bukan hanya Vano, kini Alesha pun ikut berhenti. Pandangan mereka bertemu, Vano memandang Alesha dalam.

"Lo habis nangis?" Tanya Vano tiba-tiba.

"Urusannya sama lo apa emang?" Alih alih menjawab Alesha malah berbalik tanya.

"Gue nanya, kenapa mata lo sembab?"

"Peduli apa lo tentang gue? Bahkan kalo gue mati pun lo gak bakalan peduli sama gue." Ujar Alesha sinis.

"Gue nanya baik-baik ke lo,"

Alesha tersenyum kecut. "Gue gapapa!"

"gue permisi dulu." setelah itu Alesha melangkah cepat.

Vano menatap dalam punggung Alesha, gadis itu sepertinya sedang tidak baik-baik saja. Melihat kondisi gadis itu sepertinya Alesha sedang sangat rapuh.

Ada rasa iba di dalam diri Vano, dengan diam Vano mengikuti langkah Alesha.

Vano sembunyi dibalik tembok saat melihat Alesha masuk kedalam bilik toilet.

ALEVAN [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang