❅30❅

822 199 34
                                    

"....".

"....".

"....".

"Jadi?". Tiga orang itu langsung menatap Yedam.

"Jadi apanya?". Tanya keduanya. Yang satu sibuk ngelamun.

"Kompak bener. Jadi kita kudu gimana???". Jawab Yedam greget.

"Gak tau". Jawab Yoshi, sedangkan Asahi cuman geleng-geleng doang. Junghwan? Lagi meratapi nasib dia.

"AH, AKU PUNYA IDE". Teriak Yedam tiba-tiba.

Sedangkan ketiga lainnya kompak menempelkan jari ke mulutnya.

"SHHTTTTT....".

"Nanti ketahuan". Ucap Asahi dengan muka lempeng nya.

Yedam cuman Haha hehe doang.

"Jadi ide nya apa?". Tanya Junghwan.

"Ituuu.....". Ucap Yedam sambil menunjuk kotak-kotak kecil yang ada diatas mejanya pak Agusdi.

"Ini apaan?". Gimana Yoshi sambil mengambil kotak-kotak kecil itu.

"Aer zam-zam ini mah". Ucap Junghwan sambil mengamati botol-botol kecil yang ditata rapih didalam kotak.

"Kok bisa ada air zam-zam disini?". Tanya Yoshi.

"Waktu itu kan pak Agusdi habis umroh". Jawab Yedam.

"Terus apa hubungannya sama air zam-zam?". Tanya Asahi.

"Nih ya.... Kepala sekolah kan katanya nyembah-nyembah iblis gitu. Nah, berarti kepsek yang udah berubah wujud itu berubah jadi iblis kan. Coba kita siram pake ini, siapa tau ampuh". Jelas Yedam sepanjang jalan kenangan.

"Lah emang bisa ya?". Gumam Yoshi.

"Setau gue sih setan itu ampuhnya sama aer do'a". Ucap Junghwan.

"Bukannya dia iblis?". Tanya Asahi kepada Junghwan.

"Oh iya ya". Ucap Junghwan.

"Bentar-bentar, emang ampuh?". Tanya Yoshi.

"Ya kan gue tadi udah ngomong, coba aja dulu". Ucap Yedam.

"Oke deh, siapin mental kalian". Ucap Asahi.

"Kotaknya ada lima". Ucap Yoshi yang menghitung jumlah seluruh kotak.

"Baginya gini aja, kita bertiga bawa satu kotak, Yedam bawa dua kotak". Ucap Junghwan membagi kotak itu.

🔅🔅🔅

"Tunggu-tunggu, perasaan bapak tambah gede deh". Ucap Hyunjoon yang melayang-layang di udara sambil ngehindarin serangan si kepsek.

"Ya...  Karena saya udah ngebunuh dua temen kamu. Jantung manusia emang enak". Ucap Kepsek santai.

Hyunjoon langsung berhenti melayang-layang di udara.

"S-siapa?". Cicit Hyunjoon.

"Apa? Gak kedengaran tuh". Ucap Kepsek.

"GUE BILANG SIAPA?!". Teriak Hyunjoon.

"Mau tau, hm?". Goda kepsek yang tiba-tiba sudah berada dihadapannya sambil mencengkram dagu Hyunjoon kuat.

"Eumm... Saya gak tau siapa namanya. Tapi... Ciri-ciri nya itu... Yang satu pendek, yang satu pipinya luber". Ucap Kepsek lagi.

Pupil mata Hyunjoon mengecil dan sedikit bergetar.

"Takut dibunuh juga ya? Kasian. Mau tau cara saya ngebunuh mereka?








































。・゚Imperium ✧*。Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang