✩33✩

705 142 11
                                    

Yheeheee aku up :3
Kangen gak?
Kangen aku atau bukunya? :D

AWOKAWOKAWOKAWOK
AWOKAWOKAWOKAOWKA
OKWOAKAWOKOAKWKOAOW
KAOKWOKAOWKOAKW
KOKAKKWOOWKBSJ
SNGSJSNVSBSBVSHSJNS
BSGSJJSKAOWKKOKA
KWKOKHAHAHHAHAHAHAH
HAJAJJAHAHAHAGAGGAGAHHAJ
AJAJAJHAJAHAHHAHA
HAHHAHAHAGAGFAF
AFFAGAGAHGAGAGHAHAJAJJ
AJAJAKKAKAKAKHAHA
HGAGA

Apa si, lanjut aja langsung













































"Tinggalin gue aja Ben". Ucap Baejin yang berada di gendongan Yoonbin.

"Gak, gak bakal". Ucap Yoonbin yang masih berusaha menggendong Baejin. Langkah Yoonbin sedikit lambat karena kakinya lebam.

"Daripada Lo ikut kebunuh? Milih mana? Ikut kebunuh atau Lo selamat?". Tanya Baejin. Yoonbin hanya menggeleng lemah sebagai jawaban.

"Kaki gue juga udah ilang dua-duanya, gue bisa mati kehabisan darah lho. Mending tinggalin gue aja, cari bantuan sana". Ucap Baejin menatap kosong lantai yang kotor akibat darahnya yang berceceran.

Belum juga Yoonbin menjawab, tiba-tiba ada yang berbicara.

"Hihi ketemu kalian, main lagi yukk !!". Baejin dan Yoonbin membelalakkan matanya lalu menoleh kebelakang.

"Gak usah kaget gitu dong, kamu juga tiba-tiba mukul pake kursi di perpus. Pakunya nancep di kepala aku tau gak? Sakit tau". Orang itu masih protes sambil menunjuk Yoonbin. Orang itu berbicara seperti anak kecil yang sedang ngambek.

Yoonbin mencoba berlari, tapi Baejin yang lumayan berat dan kakinya yang lebam membuat larinya menjadi lambat dan sedikit tertatih.

Orang yang masih protes itu tak sadar kalau Yoonbin dan Baejin sudah tak ada dihadapannya.

"Eh, kok ngilang? Ohhh, aku tau !! Pasti kalian mau main petak umpet ya?? Hihihii, yaudah aku yang kasih peraturan nya ya. Pasti kalian bisa dengerin kan?". Ya memang Yoonbin dan Baejin itu menyuput ditempat yang tidak terlalu jauh, jadi kedengaran.

"Hmmm .... Peraturannya kalau kalian ketahuan.... Kalian harus saling membunuh ya, kalau nolak aku yang bakal ngebunuh kalian berdua". Ucapnya riang. Orang yang memakai topeng rubah itu pura-pura mencoba mencari-cari Yoonbin dan Baejin sambil menyeret kapak kesayangan nya.

"Mereka bodoh, dengan jejak darah begitu kan mudah menemukannya"

🔅🔅🔅

"Hiks... hiks...". Mereka tak mengerti apa yang dikatakan Junkyu. Ya gimana mau ngerti kalau dia ngomongnya sambil nangis sesenggukan.

"Pelan-pelan kyu ngejelasin nya, ayah gak ngerti". Ucap ayah lembut.

"Eummm mending kamu tulis aja deh, biar kita ngerti". Ucap Hyunjae sambil menyerahkan pulpen dan kertas.

Ya, mereka lagi diruangannya ayah yedam. Mereka ngelilingin Junkyu gitu.

Junkyu mulai menuliskan kejadian yang ada disekolah.

"Temen-temen Junkyu dalem bahaya, disekolah ada monster iblis, ada Dementor. Ngebunuh temen-temen Junkyu, gak ada yang nolongin mereka"

Setelah itu Junkyu menunjuk-nunjuk kertas yang telah ditulis nya.

"Yhahaha mana ada yang kayak gitu di sini". Ucap Hyunjae sambil tertawa.

"Emang Dementor beneran ada ya?". Tanya Juyeon kepada dirinya sendiri.

"Emm, ini beneran Junkyu kan? Bukan Jujun?". Tanya Ayah memastikan.

"Ini Junkyu !!". Ucap Junkyu yang udah gak sesenggukan lagi.

"Pliss percaya sama Junkyu kali ini aja yah, yedam. Yedam dalem bahaya. Tadi yedam gak tau kemana, Junkyu gak ketemu". Ucap Junkyu memastikan.

"Anak bapak lagi ngelindur kali". Ucap Juyeon.

Ah, ayah mengingat sesuatu. Waktu itu Jujun gak sengaja ngebocorin semua rahasia temen-temen nya kalau mereka semua ada yang bisa teleport dll. Biasa namanya juga bocil.

"OH !, Ayah percaya kok. Ayo kita kesana, cepetan keburu nanti banyak korban. Kalian (nunjuk Hyunjae sama Juyeon), kalian bawa rekan-rekan kalian. Sekaligus bawa senjata. Tapi ini rahasia. Jangan sampe ketahuan sama warga sekitar". Suruh ayah. Mata Junkyu berbinar karena akhirnya ayahnya itu percaya.

"E-eh, bapak juga ikut ngelindur?". Tanya Juyeon.

"Sekarang sayang". Ucap ayah sambil tersenyum kepada kedua bawahannya itu.

"I-iya siap laksanakan". Ucap Hyunjae lalu menyeret Juyeon yang planga plongo.

🔅🔅🔅

"Kalian sadar gak sih?". Ucap yena sambil menatap kosong keluar sekolah.

"Apa?". Tanya Guanlin.

"Orang-orang yang ada diluar sekolah gak ada yang bisa liat Dementor atau kayak mereka gak liat ada suatu kejadian disekolah ini". Jelas yena.

"Lah iya gue baru sadar". Ucap Seungmin sambil menatap orang-orang dari celah tembok sekolah.

Sedangkan Eric dan minju sedang mencari-cari mantra agar para Dementor pergi ke asalnya.

"Nah ketemu ketemu !!". Ucap Eric girang sambil menunjuk-nunjuk buku sihir milik minju.

"Ya kalem dong bang". Ucap Minju.

Mereka itu masih nahan mantra pelindung, tapi si tongkat-tongkat mereka itu ditancepin di tanah. Kata yena sih, pegel megangin mulu.

Akhirnya mereka langsung mengambil tongkat masing-masing, kecuali Seungmin, dia bikin mantra pelindung buat mereka berempat yang lagi baca-baca gak tau baca apaan.

10 menit kemudian ....

DUARRRR....

Kepulan asap berwarna putih keluar dan mencapai awan. Awan seketika menjadi cerah dan para Dementor menghilang satu per satu.

---ˋˏ ∵✉︎∴ ˎˊ---

✧ ✧ ✧
✧ ✧ ✧ ✧ ✧
✧ ✧ ✧

TREASURE


Makin gak jelas ni cerita . . . .

:')

Oh iya, Mau double up?

08/05/2021
Sabtu

。・゚Imperium ✧*。Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang