Gatau kebenarannya.

62 18 3
                                    

- Happy reading -

"cie dicariin pacarnya .." ucap mama yang duduk diruang tamu.

"apaan sih, ma .. Cuma nganter nasi doang .."

"acara apa?"

"Bino ulang tahun, tadi di kelas anak-anak udah pada dapet semua katanya .."

"ohh .. baik ya, calon mantu mama .." kekeh wanita baya itu yang tak Zea gubris. Langkahnya ia tuntun menuju kamar dan langsung memakan makanannya. Kebetulan banget tu anak dateng pas lagi laper.

Udah mendingan?
Jam 4 nanti, aku jemput, ya ..
Mau ngomong ..

Zea menemukan sebuah kertas yang berada tepat diatas kertas minyak penutup lauk. Alisnya mengerut secara otomatis ketika menyadari suatu hal.

Tulisannya!

Gadis itu mengambil salah satu origami, dan mencocoknya dengan kertas baru yang ia temukan. Mirip, benar-benar mirip. Atau bukan mirip lagi, tapi memang satu penulis.

BINO GILA?!

***

"mau ngomong apa?" kini kedunya tengah berada di sebuah kafe kecil pinggir jalan setelah berhasil melalu berbagai coblangan dari mama. Bino tidak tau tempat dan lokasi seperti apa yang sekiranya nyaman bagi Zea. Gadis itu benar-benar tertutup.

"sekarang gue ulang tahun .." ucap lelaki tersebut memulai.

"iya, lo udah bilang tadi .."

"bukan itu .. sayang banget lo tadi ga masuk sekolah .."

"kan lo yang nyuruh gue istirahat .."

"iya sih, lebih baik dirumah aja biar cepet sembuh .."

"terus gimana? Mau ngomong apa sih sampe diajak keluar gini??"

"kertasnya udah kesusun?" tanya lelaki itu dalam satu tarikan nafas.

"itu lo yang nulis?"
"kalau bukan?"

"ya nanya aja .. tulisannya sama kayak kertas yang dikotak nasi .." jelas Zea. Dia tau, Bino pasti bohong.

Keadaan sempat hening sejenak hingga pesanan mereka datang. Zea memilih menatap keluar jendela tanpa mau memulai obrolan apapun. Dia memang tidak bisa melakukan itu. Sejak dulu.

"Ze .." suara Bino muncul lagi.

"hm?" alis gadis tersebut terangkat keduanya.

"gue udah suka sama lo dari lama .." Bino menggantung ucapannya. Mata mereka bertemu tanpa ada pergerakan kecuali kedipan kecil yang memang sudah menjadi jalannya untuk berkedip.

"gatau .. tapi gue suka kalau deket lo .." lanjutnya lagi.

Gadis dengan sweater coklat susu itu diam tak tau harus menjawab apa. Jujur, sebenarnya kaget, tapi Zea juga tidak mengerti harus memberikan respon seperti apa. Dia tidak profesional.

"gara-gara itu, lo sering minta tolong ke gue?" akhirnya gadis ini berhasil menemukan sebuah pertanyaan yang cocok. Setidaknya tidak diam seperti patung.

Bino mengangguk pelan dengan tatapan mata tidak lepas dari manik hitam Zea yang berkilau terpana cahaya sore. "lo sadar?" tanyanya lagi.

Kekehan kecil terlihat dari Zea yang kemudian dilanjutkan dengan gelengann tegas. "enggak .." ucapnya sambil menahan tawa.

"ga sadar sama sekali .." lanjut gadis tersebut meminum minumannya.

Mana kepikiran!

"terus gimana?" tanya Bino meminta jawaban.

Loveable (Sinhope)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang