Akan baik-baik saja.

54 15 5
                                    

- Happy reading -

Esok harinya, Zea berangkat sekolah seperti biasa. Sendiri dan berjalan kaki walaupun memang ada motor dirumah. Karena dekat dan dibiasakan.

Mama menginap di rumah sakit untuk menemani ayah. Katanya, stroke ayah kambuh tapi lebih parah dari biasanya. Memang sih, biasanya ayah tidak sampai rawat inap begini. Mungkin ini yang pertama kali.

Seharian full Zea tidak bisa fokus belajar, dia ingin menjenguk ayah di rumah sakit. Paling tidak, dia tau kabar terakhir bagaimana secara langsung.

Kata mama, besok Sabtu sepulang sekolah Zea akan dijemput. Supaya bisa menginap dan gentian berjaga dengan mama. Setiap dua hari sekali, wanita baya itu akan pulang. Mengambil baju bersih dan memberi bekal Zea untuk bertahan hidup.

Kalau dua-duanya drop, bahaya.

"gaada yang ketinggalan?" tanya mama begitu Zea masuk ke dalam mobil. Gadis itu hanya menggeleng dan membuka ponselnya mengabari Janu. Mungkin dua hari ini dia tidak akan aktif, fokus merawat ayah.

Lagipula, lelaki itu akan ujian sekolah Senin depan. Pasti sibuk les dan lainnya. Dia murid yang lumayan berambisi untuk mendapatkan yang terbaik. Cukup memotivasi gadis tersebut untuk melakukan hal yang sama.

Langkah kecil Zea mengikuti langkah kaki mama yang sudah hapal diluar kepala ruangan sang suami. Aroma obat menyeruak memasuki rongga penciuman gadis tersebut tanpa permisi sama sekali.

Lalu lalang orang berseragam putih sejak tadi hanya Zea lihat tanpa berani menyapa. Terdengar gredekan suara rak makan yang sedang berkeliling keruangan pasien satu persatu. Aktivitas normal.

Ceklekk ..

Mama membuka pintu ruangan dengan pelan. Sebelum ditinggal tadi, ayah tertidur. Jadi mama takut membangunkan beliau.

Zea menatap sedih kepada sang ayah yang terbujur lemah dengan pejaman mata yang damai. Mama bilang juga kalau tadi ayah sempat demam tinggi. Keadaan sudah genting, tapi untung bisa ditangani.

Sampai di sana, Zea langsung duduk ikut dengan mama makan siang. Di jalan tadi mereka sempat berhenti membeli makan. Karena Zea benar-benar langsung berangkat sepulang sekolah.

"ayah kapan bisa pulang, ma?" tanya Zea disela makannya. Sesekali gadis tersebut menoleh singkat mengecek ayah yang masih tertidur.

"gatau, dek .. doain aja dulu .."

Mama kelihatan sedih juga saat tadi menjawab pertanyaan anak bungsunya. Keadaan sang suami semakin hari semakin menurun. Apalagi pasca demam kemarin, makan jadi rewel. Kalau tidak makan, ga bisa minum obat.

"kemarin kakakmu kesini juga .." tambah mama yang diangguki Zea.

"kabar Kak Rama sama Kak Santi gimana, ma?"

"baik .. Kak Santi hamil .." mama berucap datar sambil mengunyah.

"iya?" Zea mengangkat kepalanya membulatkan mata. Syukur kalau begitu. mereka sudah menikah hampir dua tahun tapi tak kunjung dikaruniai buah hati.

"mama bingung mau seneng atau sedih .. keadaan kayak gini .." tambah wanita baya yang sekarang sudah menyelesaikan makannya.

Loveable (Sinhope)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang