Jangan ditanya!

50 15 4
                                    

- Happy reading -

"eh, Zea?"

Mata Zea turun melihat genggaman tangan dibawah sana. Degh! Oke, tahan Zea. Ini di tempat umum. Lagian lo siapa?!

"kemana aja .. udah lama ga kontakan .."
"hehe sibuk kak .." balas Zea seadanya.

Padahal mah lagi berusaha menjauh, atau lebih ngenesnya mau lihat, dia nyoba hubungin Zea lebih dulu atau enggak. Tau-taunya enggak. Miris.

"lo kenal Je?" suara Jean membuyaran obrolan ringan keduanya.
"oiya .." lelaki di depan Jean menyodorkan tangan.

"Janu Finn .." senyum tipis ia berikan berharap mau dibalas.
"oke, Jean Diratama .. salam kenal .." balas Jean sambil menjabat tangan Janu masih dengan kebingungan.

"kenalin Ze .. ini Cantika .. temen yang waktu itu kakak ceritain .." jelas Janu sambil mempersilahkan keduanya berjabat.

"sekarang udah jadi pacar .." lanjutnya membuat gadis disebelah lelaki berkemeja itu tersenyum malu.

AVVV MY HEART!!!!!!!!!!!!!!

"Zea .." senyum canggung Zea berikan yang langsung dibalas dengan senyum terbaik yang Cantika miliki. Sangat berbanding terbalik dengan dirinya.

"Cantika .." jawabnya ramah.

Baiklah, Cantika seperti namanya. Cantik. MUNDUR ZE! MUNDUR! Jauh beda sama Zea yang bahkan Kak Jean bilang dia brutal dan kriminal. Ga cocok banget sama Kak Janu Haidar.

"tadi sempet papasan sama Jean pas di boba .. mau nyapa, agak ragu .." Janu berbicara ringan seolah sudah kenal lama.

"gue?" Jean menunjuk dirinya meyakinkan. Masalahnya, baru ketemu sekali. Kenapa dia berbicara seolah-olah sudah kenal puluhan tahun?

"iya .. salam kenal ya .."
"ah? Oh, iya-iya .. salam kenal juga .."

Kembali ia acak rambut belakangnya masih sedikit kikuk. Tadi udah salken-salkenan, kenapa begitu lagi?

Ni anak mana sih? Apa pernah satu taruhan balapan dulu? Tapi enggak deh kayaknya.

"pamit dulu ya .. mau langsung pulang .." ucap Janu kepada Zea dan Jean dengan sopan. Tangannya kemudian kembali menggenggam tangan Cantika yang tadi sempat terlepas karena berkenalan dengan Zea dan Jean.

Suasana hening hingga Janu dan kekasihnya menjauh. "aneh .." gerutu Jean lalu berbalik meninggalkan Zea yang masih mematung tak berkutik.

Her heart is broken.

Lelaki itu langsung mengambil jaket asal dan membayar ke kasir. Kasian Zea juga yang dari tadi ngomel ngeluh capek nurutin mau Jean yang kayak ibu-ibu kalap ngeliat diskon Matahari pas hari raya.

"dah yuk pulang .." ajak Jean sambil membenarkan dompetnya memasukkan kembalian.

"beli kebab dimana?" tanya lelaki itu yang tidak mendapat respon apapun. Zea hanya diam meminum boba nya tanpa menoleh.

"dagang kebab dimana, Je?" Jean kembali bertanya. Mungkin Zea tidak dengar karena suasana mall yang ramai.

"ga usah kak .. langsung pulang aja .."
"lah .. kan lu udah nganterin gue beli jaket .."
"pengen tidur aja .. capek .."

"eh, lu marah sama gue?"
"enggak"
"ayo dah ayo beli kebab .. abis itu pulang .."

"ga usah, kak .. gue mau pulang. Ngerti ga sih? Gue ga pengen kebab. Gue mau tidur!" Zea berucap tegas menatap tajam mata Jean yang berhasil membuat lelaki banyak bicara disebelahnya bungkam.

Loveable (Sinhope)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang