Malu banget!!

64 16 2
                                    

- Happy reading -

Hari Senin seperti biasa. Mereka melakukan upacara bendera, mengikuti pelajaran, dan istirahat. Sikap Bino sejak tadi pagi sudah aneh. Bukan aneh, tapi lebih perhatian dari biasanya.

Jelas ini aneh bagi Zea yang biasa melakukan apa-apa sendiri. Lelaki itu mengajaknya pergi ke lapangan bersama, ke kantin berdua, dan lainnya yang sekira ada waktu untuk dekat.

"Bin .." akhirnya Zea bersuara disaat keduanya tengah makan di kantin sekolah.

"gue mau minta maaf sama lo .." lanjut gadis tersebut kemudian memakan potongan bakso yang sudah ia potong dengan sendok itu.

Bino diam merespon hanya dengan deheman kecil yang menandakan bahwa ia dengar. Tangan lelaki itu mengambil tisu dan mengelap ujung bibirnya pelan.

"gue ga bisa nerima lo .." Zea berucap dengan yakin. Dia sedikit takut membuat Bino merasa sakit hati atau marah, meskipun belum pernah melihat lelaki itu terbakar emosi sekalipun.

"eumh, lo tau gue, kan? Gue takut kedepannya malah ga baik-baik aja kalau gue nerima lo tanpa rasa .." lanjut Zea lagi.

Tangannya Zea genggam sendiri sedikit gugup. Sumpah! Gue ga pernah ditembak, nembak, nerima, dan nolak cowok begini! Help me, please!

"muka lo kenapa gitu?" tanya Bino yang langsung ditambahin dengan tawa mengejek dari lelaki itu.

"gue takut lo gimana gitu .."

"iya, gapapa .. gue juga paham lo kayak apa .." Bino menggantung ucapannya kemudian meneguk es teh manis dimejanya hingga kandas.

"tapi kayaknya lo terlalu buru-buru .." tambah lelaki itu memandang wajah Zea.

"buru-buru gimana?"

"mungkin lo belum biasa aja, jadi bilangnya gitu .."

You know 'bout it, boy!

"gue masih bakal nunggu lo .. kapanpun lo nerima gue, gue bakal seneng banget .." jawabnya lagi terlihat yakin.

Sok dramatis banget sih, anjirr!

Zea diam menatap kosong pada gelas berisi lelehan es didepannya. Bino tidak akan paham kalau Zea sudah ada orang yang lebih dulu membuatnya nyaman tanpa memakan banyak waktu.

Gadis itu akui, Bino tampan. Dia manis, baik, berwibawa sebagai ketua kelas, dan cukup rajin dikalangan lelaki walau masih sering dihukum. It's normaly.

Dia hanya tidak mau Bino terus berharap pada sesuatu yang Zea tak bisa berikan. What is it? hatinya. Iya. Hatinya sudah ada yang menempati walaupun gadis itu tidak tau bagaimana perasaan yang disana.

Ia harap, perasaannya terbalas.

"jangan nunggu gue .. gue takut lo ga dapet apa yang lo pinginin .." Zea berusaha melarang lelaki itu sehalus mungkin.

"deketin Ayu aja,, bendahara lo .. keliatan dia juga nyaman kerja bareng lo di kelas .." memutar otak. Zea mencoba menawarkan temannya yang lain untuk menjadi peralihan. Bukan niat jahat, tapi daripada dia yang nyesek sendiri nanti.

Loveable (Sinhope)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang