•30•

3.2K 429 17
                                    

"Mas Raden, jangan maen hp mulu deh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas Raden, jangan maen hp mulu deh. Coba lihat sini, hehe."

.
.

🌻

Kemarin, adalah jadwal Haera keluar dari rumah sakit. Cuma dua hari aja kok. Iya, cuma dua hari, tapi bagi Haera itu kayak seabad. Udah gak boleh makan ciki, makan ayam goreng apalagi. Haera kan kangen nyemilin royco rasa sapi.

Dan hari ini, Haera udah boleh masuk sekolah.

"Mas Raden."

"Hmm."

"Anginnya dingin bangeeetttt, kayak mas Raden."

Bener. Haera berangkat.bareng.Mark. dibonceng.pake.motor.

Iya. Dipaksa sih sama Haera.

Katanya- "Mas Raden gak boleh pelit, orang pelit nanti kuburannya sempit."

"Ra, munduran dikit kek. Belum muhrim." Mark mendorong pundak Haera dengan satu tangannya. Suer, Mark gak bisa serius nyetir. Soalnya Haera mepet bangeeett.

"Dingin mas Raden."

"Tau."

"Kayak mas Raden."

"Tau."

Haera mendengus malas. Sabar Haera, orang sabar disayang mas Raden hehe~

Cuma butuh waktu dua puluh menit, dua sejoli yang satu senyum-senyum gak jelas dan yang satunya dengan wajah datar andalannya itu sampai diparkiran sekolah.

"Mas Raden gak ada niat nyopotin helm?" Tanya Haera dengan mata berkedip lucu, Mark jadi pengen gumoh.

"Gunanya punya tangan buat apa sih?" Mark bersungut-sungut, tapi tak urung juga tangannya mengerjakan perintah tuan putri.

"Buat gandengan." Cengir Haera tanpa dosa. "Rapihin juga dong rambutnya." Timpalnya tak tau diri.

"Dih, males." Balas Mark sambil berlalu. Lalu, detik berikutnya ia berbalik. Membuat Haera yang berada dibelakang menubruk keras dadanya. "Ya ampun, sorry sorry. Lupa kalo ada orang." Katanya sambil menepuk-nepuk dahi Haera. Ditepuk! Bukan dielus! Camkan!

"Ih, jahat!" Sungut Haera menghempas tangan Mark begitu saja.

"Ra, denger dulu. Jangan dengerin kata orang-orang. Buat hari ini aja lo tutup kuping. Biarin aja orang-orang anggep lo budeg. Lo saring aja omongan yang emang pantes buat masuk kuping."

Haera Story's [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang