•4•

4K 567 45
                                    

"Mas, beneran gak mau berangkat ke acara ulang tahun Haera?" Tanya bunda Tya pada si sulung.

Si sulung yang masih sibuk dengan cimolnya, hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Mbok ya dateng toh mas, apa nanti ndak malu sama Haera kalo ketemu." Ayah Jay ikut nimbrung. Nama ayahnya keren, Jay, padahal aslinya mah Jayadi hehe~

"Aku gak bakalan dateng yah."

"Mas, ndak boleh gitu." Sambung sang bunda.

"Tapi bun, pesta Haera ini gak normal banget."

"Loh, emangnya ngerayain dimana? Di club apa di hutan?" Tanya ayah menebak tempat gak normal buat ngerayain ulang tahun.

"Pestanya itu...

Si bungsu berjalan menuruni tangga dengan kostum anak anjing lucu.

Kaya si Jevan." Lanjut Mark.

"Yaampun, dedek lucu banget." Kata bunda Tya yang sekarang sibuk mencium pipi si bungsu.

Si bungsu hanya nyengir, meski ditatap tajam oleh sang ayah.

"Nih buat lo." Kata si bungsu sambil menyerahkan kostum anak singa untuk si kakak.

"Gue gak bakalan dateng." Kata Mark masih pada pendiriannya.

"Mas, kalo lo ga dateng gue gabakal makan gratis, pliss." Bujuk Jevan dengan wajah melas khasnya.

"Astagfirullah dedek." Kata kedua orang tuanya serempak.

***

Lampu gemerlap memenuhi halaman rumah belakang keluarga Haera. Ramai, tamu undangan yang Haera sebar tidak main main banyaknya.

Si oknum yang sedang berulang tahun, hanya duduk di bangku kebesarannya. Tema ulang tahun Haera kali ini adalah garden party dengan kostum hewan.

Haera tampak lucu dengan kostum beruangnya, rambutnya ia kuncir 2 dengan poni depan. Disampingnya ada kedua sahabatnya, Nana memakai kostum kelinci sedangkan Shiren memakai kostum rubah.

"Ra, tolong ya lo udah 16 tahun. Kenapa ulang tahun konsepnya kayak gini." Gerutu Shiren merasa geli dengan kostumnya.

"Ih Reren, ini tuh lucu tau. Nih ada bunny hat-nya, kan gumush~" Kata Nana sambil menggerakkan telinga bunny hat-nya. Dan diangguki oleh si oknum Haera. Dia masih sibuk mengunyah puding coklatnya.

Shiren hanya menghela napas malas, dia dan kedua sahabatnya itu memang bertolak belakang. Dia yang memang agak tomboy, sangat risih dengan kostum yang ia kenakan.

"Omong-omong Ra, mas Raden lo kok belum datang." Tanya Nana heran.

"Belum Na, lagi perjalanan ke sini." Jawab Haera santai.

.

"Gini loh mas, di pake kepalanya." Kata Jevan sambil memakaikan kepala anak singa ke atas kepala kakaknya.

"Diem, atau gak gue balik." Kata Mark jengah.

"Dih jangan dong~"

Mereka berdua sedang berada di mobil menuju rumah Haera.

.

"Tau darimana lo? Lo di chat sama Mark?" Tanya Shiren ngegas.

"Telepati Ren, namanya juga jodoh hehe~" Cengir Haera tanpa dosa.

"Niminyi jigi jidih." Nyinyir Shiren gemas.

Mereka bertiga menoleh ke arah grusak grusuk, dua manusia yang cosplay menjadi anak singa dan anak anjing sedang berdebat.

"Lo yang kasih, atau gue pulang." Kata sang anak singa.

"Plis lah mas, gue gak kenal sama yang ulang tahun. Gue juga dapet undangan karena gue adek lo." Sahut anak anjing disebelahnya.

Mereka gak sadar kalau jadi perhatian tiga gadis yang duduk tak jauh dari mereka.

"Nih buat lo." Kata mark sambil menyodorkan 2 kotak hadiah ke arah Haera.

Haera malah melongo.

"Wah dapet dua." Haera menatap takjub dua kotak beda warna dihadapannya.

"Dari Jevan semua itu, gak usah ge'er." Kata Mark sadis.

"Duh, adek ipar. Mana nih Jevan mau ngucapin makasih." Kata Haera celingukan mencari sosok Jevan.

Keempat pasang mata, menatap sosok anak anjing yang sedang memasukan beberapa makanan kedalam kresek hitam.

Siapa lagi kalau bukan, Jevan.

Mark rasanya mau menghilangkan saja dari bumi.

















a.n

happy weekend yorobunnnnn😚

jangan cuma dibaca, vote dan komen sabilah

Haera Story's [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang