8. mengalah

418 34 115
                                    

Terkadang mengalah demi keadaan adalah cara terbaik, namun tidak untuk kalah dengan menghadapi masalah.”


♡  Happy Reading ♡




♡ Queenara Aurelia♡


Terkadang kita sendiri tidak mengetahui apa yang sudah di atur oleh Tuhan, terkadang pula kita sendiri tidak tau bagaimana skenario Tuhan selanjutnya. Cukup kita jalanin apa yang sudah di rencanakan.

Rasanya masih tak menyangka dirinya hadir kembali di kehidupan seseorang yang selama ini selalu ada untuk tapi itu hanya dulu. Tidak untuk sekarang.

"Kak Ala, main yuk?!" ajak Asyara.

"Main apa sayang?" tanya Queen yang masih setia memangku tubuh mungil Asyara.

"Hmm, main ke Mall yuk! Sya mau main di sana," jawabnya yang pasti dengan muka andalannya yaitu imut.

"Emang Asya nggak di omelin? Takutnya nggak boleh,"

"Boleh kok! Mama, Sya mau main ke Mall boleh 'kan?" tanya Asyara pada Astrid.

"Boleh kok, sayang." jawab Astrid tersenyum.

"Ma! Kenapa harus di bolehin? Mereka nggak kita kenal! Kalo Asya di apa-apain gimana?" tentang Bara.

"Kamu yang kenapa? Asya pergi sama mereka, mereka itu bukan penjahat atau penculik! Buat apa Asya minta Queen temanin dia main? Kalo Asya nggak kenal, kenapa bisa mereka sebegitu akrab-nya mama tanya sama kamu?" ucap Astrid menggebu-gebu.

"Tante, udah ya, aku tau Bara belum sepenuhnya mengingat semuanya. Aku harap Tante jangan buat aku merasa bersalah lagi," lirih pelan Queen di samping Astrid.

"Sekarang terserah ya, bang! Mama capek liat kamu tentang perkataan Mama, sekarang kamu pilih deh, Masih mau sama Raina atau jalin hubungan lagi sama Queen, calon tunangan kamu?!" ucap Astrid yang sudah tak terkontrol lagi emosinya.

"Mama minta aku untuk jauhin Raina? Sedangkan dia? Orang yang nggak sama sekali aku kenal!"

"Dini, boleh bawa Asyara ke kamarnya dulu? Gue minta tolong dulu," ucap Queen pada Dini agar Asyara tidak mendengarkan ucapan orang dewasa.

"Sya, kamu sama kak Dini dulu untuk siap-siap ya, kak Nara tunggu kamu di bawah, oke?" ucap Queen pada Asyara.

"Key!" Asyara dan juga Dini langsung pergi meninggalkan suasana yang begitu negangkan di lantai bawah.

Astrid masih saja menatap anak laki-lakinya yang semakin hari, semakin tak punya hati untuk mengingat semuanya.

"Kamu pikir Queen adalah orang baru? Kamu salah bang! Dia Queenara Aurelia Alexander, perempuan yang selama ini kamu cintai, seharusnya kamu lebih memilih dia daripada Raina yang datang untuk kembali lagi sama kamu!" rasanya Astrid tak mampu lagi menahan emosi nya sejak keberadaan Raina.

"Aku mencintai dirinya? Nggak mungkin! Aku ketemu dengan dia aja baru sekarang, lalu mama bilang dia calon tunangan aku? Kapan aku pacaran sama dia?" tanya Bara dan menatap Queen dengan tatapan meremehkan.

"Tante palingan juga dia cuma ngaku-ngaku jadi calon tunangan Bara, 'kan Tante sama om Bram lama di Singapura." ucap Raina jangan lupakan dengan tatapan jijik.

"Diem kamu Raina! Sebelum kamu kembali ke Indonesia untuk kembali lagi dengan Bara dan kamu memanfaatkan kondisi ini untuk Bara lupa dengan semua ingatannya."

"Tante, udah Queen nggak mau kalian ribut seperti ini." ucap Queen berusaha menenangkan Astrid.

"Queen mengalah, aku minta maaf sama kamu Bar. Maaf banget, jujur aku takut ketika aku kembali lagi dan ini semua terjadi. Saat ini mungkin aku mengalah, bukan berarti aku kalah dari masalah ini. Untuk kamu Raina, Queen harap Raina bisa jaga Bara tanpa memanfaatkan situasi." ucapnya lagi sambil tersenyum tipis.

Queenara AureliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang