11. Berubah untuk kembali

391 35 263
                                    

"Terima kasih untuk kamu yang sudah mulai kembali seperti dulu, walau aku tau itu semua butuh proses"


♡ Happy Reading ♡




♡ Queenara Aurelia ♡


Kini Bara masih berada di rumah Queen, mereka berdua masih asik dalam obrolan. Hingga suara yang begitu nyaring di telinga mereka berdua, karena teriakan yang begitu melengking.

Sungguh itu membuat sakit atau bisa dikatakan hampir ingin budak! Kelakuan dari suara itu yang tak lain ada Asyara---adik Bara. Ya, memang anak kecil itu selalu saja berteriak tanpa memperdulikan bahwa suara itu sangat menganggu.

"ABANGGGGG-!!!!" teriak Asyara begitu nyaring dengan berlari tanpa memperdulikan dia akan jatuh atau nantinya.

Bara, Queen dan juga Alvaro hanya menghela nafas sabar. Mereka tak habis pikir kelakuan bocah 5 tahun itu, jika lari-larian dengan girang tentu dirinya tak mengingat apakan dirinya akan jatuh atau tidaknya.

Namun, jika sudah jatuh. Maka akan membuat heboh seluruh penjuru rumah, hal itu biasa saja untuk keluarga Bara. Tapi, untuk yang lain? Oh, tentu tidak! Pasti mereka akan berfikir dirinya jatuh dan tak diperdulikan. Sungguh mengenaskan.

"Sya!" geram Bara yang melihat kelakuan adik satu-satunya ini.

Ada rasa ingin membuang, namun adiknya sangat langka dan susah untuk minta dibuatkan lagi. Eh, astaga. Bukan begitu, emm tapi semacamnya'lah.

"Hihihi," Asyara hanya terkekeh geli melihat tingkah mereka bertiga.

Ya, dirinya tak mengerti raut wajah orang dewasa tersebut. Namun dirinya beranggapan bahwa itu lelucon. Hah? Lelucon? Gila saja, mereka semua hampir budeg! Akibat suara cempreng bocah tengil satu ini.

"Sya, bisa nggak kamu kalo ketemu abang ngga teriak gitu?" ucap Queen yang sedikit geram dengan tingkah Asyara.

"Nda, abang kalo di panggil cuka nda dengel." sahut Asyara tanpa di saring dulu. Teh kali ye di saring 😅

"Siapa yang ajarin kamu seperti itu, Sya?" tanya Bara yang tercengang atas jawaban adiknya.

"Emm, Sya nda di ajalin ciapa-ciapa kok, Sya cuma mau bilang aja," jawab Asyara dengan santainya.

"Sya, Abang gemas banget sama kamu!" ucap Bara langsung menghujami Asyara dengan kecupan.

Queen yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya, lucu melihat tingkah Abang-adik itu. Sungguh pemandangan yang menyejukkan hati.

Queen beralih menatap wajah Alvaro yang sedikit murung dan dirinya tau Alvaro sedang menutupi sesuatu darinya dengan senyumannya baik-baik saja.

"Kamu kenapa?" tanya Queen langsung mendekati Alvaro.

Alvaro langsung menatap Queen. "Aku?" tanya balik Alvaro.

"Iya! Kamu kenapa? Kok murung gitu? Ada yang kamu umpatin dari aku? Atau kamu nggak suka kalo Bara ada di sini?" tanya Queen.

"Aku baik-baik aja, aku nggak pernah masalah ada Bara atau tidaknya. Toh, malahan yang aku harapkan untuk kamu kembali lagi seperti dulu terjadi 'kan?"

"Kamu biasa terlihat baik-baik aja, Al. Aku sama kamu udahan kenal berapa tahun sih? Aku kenal kamu enggak cuma satu dua hari, Alva. Aku bahkan kenal kamu hampir enam tahun! Jadi aku tau kalo kamu sedang tidak baik-baik aja,"

"Iya, aku tau kamu sangat mengenali sifatku. Tapi, aku juga enggak mau ngerusak kebahagiaan kamu sama Bara baru tercipta lagi."

"Alva, kamu kenapa sih selalu memikirkan perasaan seseorang? Aku tau kamu butuh waktu untuk cerita sama aku, tapi tidak enak dengan Bara bukan? Stop! Untuk kamu berfikir enggak enak seperti itu, coba deh kamu berfikir lagi. Kamu memang terlihat baik-baik aja, tapi kamu juga harus menutupi gundah gulana kamu."

Queenara AureliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang