"Rasa sulitnya untuk melangkah lebih jauh dari dirimu, namun memang ini jalan yang terbaik untuk diriku dan juga dirimu."
♡ Happy Reading ♡
•
•
•
•
♡ Queenara Aurelia ♡
Seperti yang sudah di oleh Queen kemarin. Kini, dirinya sedang berada di bandara Internasional Soekarno-Hatta dirinya hanya seorang diri tanpa Alvaro ataupun sahabat lainnya.Sakit rasanya harus meninggalkan mereka semua, namun Queen saat ini sedang butuh ketenangan. Pikiran entah melayang kemana saja ini, capek. Itulah dirinya yang saat ini rasakan.
"Harap untuk penumpang pesawat Air Asia Qz8501 untuk segera memasuki kabin pesawat, karna 15 menit lagi pesawat lepas landas, terima kasih."
Queen langsung menggeret koper miliknya, tak banyak membawa barang yang dirinya bawa. Hanya keperluannya selama di sana, toh dirinya masih bisa beli di sana jika ada yang tertinggal.
Lain hal dengan Alvaro yang sedang panik, di saat bangun tidur dirinya tak melihat Queen. Bahkan rumah ini tampak sepi, pembantu maupun satpam tak ada yang tau Queen ke mana.
"Halo, Queen sama lo enggak?"
"Queen? Gue enggak sama dia, anak-anak juga lagi sama gue. Bukannya lo berdua serumah, ya?" jawab seseorang di sebrang sana.
"Ya, emang gue serumah sama dia. Tapi, ini enggak ada, seisi rumah juga enggak ada yang tau."
"Jangan bilang Queen kabur? Atau di culik?"
"lo jangan bikin orang tambah panik! Enggak mungkin, 'lah, kalo Queen diculik! Apa lagi pergi gitu aja tanpa pamit!"
"Ya, kali aja gitu. Tapi, sebelum Queen enggak ada, ada sesuatu enggak yang buat dia hilang gini?"
"Ada, lo sama semuanya cepet ke rumah Queen sekarang!"
Alvaro segera memutuskan telponnya secara sepihak tanpa mendengarkan jawaban orang itu lebih dulu.
🦋🦋🦋
Di sini, 'lah, Queen berada. Dirinya sudah berada di dalam pesawat, matanya menatap kosong jendela pesawat tersebut. Ada rasa tak ikhlas meninggalkan mereka semua, hanya saja dirinya butuh waktu. Queen mengambil ponselnya yang berada di tas ransel yang dirinya bawa.
Mami ❤️ is calling...
"Halo, sayang. Kamu di mana? Kata Alva kamu enggak ada di rumah? Kamu ke mana? Jangan bikin Mami khawatir sama kamu,"
"Aku baik-baik aja, Mami enggak usah khawtirin Queen. Queen cuma pergi sebentar aja. Aku, mau nitip sesuatu ke Mami,"
"Apa itu, sayang? Memang kamu pergi ke mana?"
"Aku mau, Mami kasih surat yang ada di laci kamar Queen. Di situ tertera nama Alvaro dan juga Bara, Queen cuma minta berikan surat itu. Queen pergi enggak akan lama,"
"Tapi, kamu pergi ke mana sayang? Cerita sama Mami, kamu kalo ada masalah jangan sendirian aja, sayang. Mami enggak mau kamu yang dulu,"
"Queen di sana enggak akan lama, jadi Mami sama Papi tidak perlu khawatir. Aku harap Mami paham, aku akan kasih tau kalo hati aku udah tenang. Maaf, untuk Mami dan Papi kalo Queen selama ini buat kalian khawatir sama aku,"
"Kamu bicara apa sih? Kamu pergi ke mana selama itu? Queen, dengarin Mami, jangan berfikir untuk pergi jauh dari Mami dan Papi."
"Queen cuma sebentar perginya, mungkin nanti akan di kasih tau sama kak Rey aku di mana, tapi aku mohon sama Mami dan juga Papi untuk menutup rahasia ini."
"Mami, janji. Kamu cepet-cepet pulang ya, sayang. Telpon Mami kalo kamu butuh apa-apa,"
"Iya, Mam. Queen pamit ya,"
"Iya, sayang. Hati-hati, jaga diri kamu baik-baik."
Queen mengakhiri percakapannya dengan Nadilah---Maminya. Rasanya berat harus berpisah dari orangtuanya.
🦋🦋🦋
Tak terasa Pesawat yang Queen tumpangi sudah lepas landas. Pandangan Queen masih terarah kaca jendela, rasanya langkah kaki ini sungguh berat. Semoga dengan ini dia bisa membuka lembaran baru yang lebih baik lagi dari sebelumnya.
Semua masih sama, masih dalam kondisi baik-baik saja. Namun, setelah berada dalam ketinggian 38.000ft. Pesawat yang ditumpangi Queen mengalami kerusakan.
Suasana dalam pesawat Queen sangat gaduh. Di sini Queen hanya berharap akan ada keajaiban jika pesawat ini akan jatuh entah kemana.
"Tuhan, jika memang takdir mu aku untuk pergi selamanya. Berikan aku waktu untuk bertemu sebentar saja untuk Mami dan Papi. Dan terima kasih atas luka dan masalah yang aku hadapi semua ini."
🦋🦋🦋
Lain hal dengan kediaman keluarga Queen terlihat baik-baik saja, namun seketika suara histeris memenuhi seluruh penjuru rumah itu. Kakinya begitu lemas untuk menopang tubuhnya, seakan dunia kembali hancur. Dunia menguji mereka kembali. Dan ya, mereka kehilangan lagi.
♡ Queenara Aurelia ♡
Hai, gimana puasa hari ini? Lancar semua nya? Alhamdulillah, udah ada yang bolong puasanya? Aku up lagi nih, jangan lupa untuk follow, vote dan coment ya untuk cerita ini. Jangan lupa share juga ya cerita ini klo kalian suka. Btw klo ada typo Jngn lupa di tandain okey? Terima kasih, see you di next part guys.
Nadia Lestari
Jakarta, 11 April 2023 ( published ulang)
KAMU SEDANG MEMBACA
Queenara Aurelia
Teen FictionJudul sebelumnya : Akhir Dari Sebuah Penantian "Terlalu sakit untuk dijelaskan. Terlalu rumit untuk diungkapkan." Nyatanya kisah mereka tak seindah apa yang mereka harapkan. Lalu apa yang akan mereka lakukan nanti nya? Cerita ini dimulai kembali den...