Judul sebelumnya : Akhir Dari Sebuah Penantian
"Terlalu sakit untuk dijelaskan. Terlalu rumit untuk diungkapkan."
Nyatanya kisah mereka tak seindah apa yang mereka harapkan. Lalu apa yang akan mereka lakukan nanti nya? Cerita ini dimulai kembali den...
🦋 Hai, jangan lupa Vote, Coment dan share cerita ini 🦋 Tinggalkan jejak kalian, Jangn slide readers ya. 🦋 Tandai jika ada typo 🦋 Coment sebnyk-bnyknya di sini👇 🦋 Absen yuk, kalian tau cerita ini dari mana?
|| 19. Setangkai Bunga Mawar ||
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Jika bunga tak seindah yang ku bayangkan. Maka berilah keindahan yang ku inginkan.”
♡ Happy Reading ♡ ° ° ° ° ♡ Queenara Aurelia ♡
Ada waktu untuk berharap, dan ada waktu untuk berhenti. Ada masa untuk memperjuangkan, namun ada juga untuk mengiklaskan.
Untuk sekarang mengiklaskan adalah hal yang sulit untuk di terima. Sama halnya dengan mereka, belajar untuk mengiklaskan walaupun tak sepenuhnya ikhlas atas kepergiannya.
Kepergiannya terlalu mendadak untuk mereka terima, untaian kata perpisahan pun belum sempat sepenuhnya terucap. Kata rindu akan pertemuannya kembali belum terucap, tapi sekarang kata perpisahan yang harus di terima.
Lantas bagaimana dengan cara mengiklaskan walaupun, hati terus berkata lain. Dan sekeras apa pun mereka berlari dari kenyataan. Sekeras apa pun kita berlari dari takdir. Sekeras apa pun kita mencari jawaban dari semua pertanyaan, jawaban dari semua itu cuma ada satu yaitu jika kehadirannya kini sudah tak lagi bersama kita.
Untuk saat ini mungkin sudah saatnya dia pergi dengan kebahagiaannya, walaupun tanpa berpamitan sekali pun. Percaya atau tidaknya, jika memang itu jalannya, mereka bisa apa?
Jalanin hari-hari yang begitu hampa, tak ada seorang pun tau jika di sebuah ruang kecil penuh dengan foto-foto sepasang suami, istri dan juga anal perempuan mereka satu-satunya.
Terlihat kuat di luar sana bukan berat dirinya tak merasakan kehilangan dan juga kepedihan hanya untuk menutupi serta memberikan semangat kepada sang istri, jika bukan dirinya siapa lagi yang akan menopang istrinya?
Fokusnya teralihkan pada foto berukuran sedamg di sebuah dinding kamar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
