"Cantik doang tapi sifatnya masih munafik! Cari muka sana sini,"
♡ Happy Reading ♡
°
°
°
°
♡ Quenara Aurelia ♡Setelah selesai dari ruangan Azraf Queen langsung pergi ke kantin untuk meredamkan emosinya yang sejak tadi sudah membara, mungkin saja sudah ngebul.
"Kesel .... Kesel .... Kesel!" ucap Queen sambil memukul meja kantin.
"Lo kenapa? Macam orang gila saja," tanya Dira terheran, mengapa sahabatnya ini seperti orang gila?
"Gue itu kesel! Gedeg banget sama Pak Azraf," balas Queen yang masih menatap datar teman-temannya.
"Aduhh, drama lagi dahh. Males gue, lebih baik makan dulu. Kalo dengerin drama lo berdua? Bisa mati kelaparan gue," sahut Khanza
"Makanan gue mana?" tanya Queen.
"Lagi di pesan sama Alva dan Ansel," jawab Dira.
Queen menggangguk kepalanya, gak lama Alvaro datang bersama Ansel.
"Kamu kenapa Queen?" tanya Alvaro yang baru saja datang.
"Aku kesel sama Dosen nyebelin itu!" jawab Queen yang masih dengan raut wajah menahan kesal.
"Kenapa lagi? Perasaan kamu ribut mulu kalo ketemu Dosen itu?"
"Jangan pake perasaan, nanti baper lagi." sahut Dira.
"Cabe-cabean nyaut aja!" balas Ansel yang sedang mengaduk-aduk mie ayam miliknya.
"Heh! Kutu buldog gak usah ikutan deh! Heran gue sama Lo!" ucap Dira emosi.
"Bodo amat, mulut-mulut gue ini! Kenapa Lo yang marah?" tanya Ansel dengan tenang.
"Ingin buang berdua deh," cibir Shasha.
"Astaghfirullah, berdosa banget Lo!" balas Dira dengan muka memelas.
"Bodo amat! Lagian Lo berdua ribut mulu, capek gue dengerinnya." ucap Shasha.
"Udah-udah lebih baik kalian makan aja, jangan pada ribut mulu." lerai Alvaro.
Mereka semua membalas dengan anggukan saja dan kembali melanjutkan makannya.
Queen masih saja mengaduk-aduk mie ayam yang di bawakan oleh Alvaro, pikirannya masih kesal dengan sikap Dosen itu. Tak lama Queen menatap kesal kepada satu orang perempuan yang dirinya yakin bahwa dia akan menghampiri Alvaro.
"Dasar cabe-cabean!" cibir batin Queen.
"Hai, by." sapa perempuan itu.
"By? Babi kali ya?" balas Dira dengan nada menyindir.
"What, babi? Astaga Alva Lo ganti nama jadi babi?" tanya Shasha yang sudah ingin tertawa.
"Baby! Bukan babi!" ucap perempuan itu.
"Babi sama Baby samakan tulisannya? Berarti Lo manggil Alva babi dong?" tanya Ansel.
"Terserah Lo pada aja dah!" ucap perempuan itu yang sudah malas berdebat dengan Teman-teman Alvaro.
"Minggir Lo!" usir perempuan itu.
Queen mendongakkan kepalanya lalu menunjuk dirinya sendiri, "Gue?" tanya Queen.
"Iyalah! Siapa lagi kalo bukan Lo!"
"Lo siapa suruh-suruh gue pindah?" tanya Queen sedikit kesal.
"Gue? Ya pacarnya Alvaro lah!" jawab perempuan itu dengan lantang.
"Mimpi!" pekik Dira.
"Situ masih waras? Sejak kapan Alvaro suka sama modelan kaya Lo? Yang suka carmuk sana-sini, heran deh gue sama Lo? Lo itu lumayanlah, tapi Cantikan gue ke mana-mana." ucap Queen yang melihat penampilan perempuan itu dari atas sampai kebawah.
"Penampilan kaya jalang aja sok-sokan deketin Alva yang levelnya diatas Lo!" ucapnya lagi.
"Lo gak usah bilang gue kek gitu deh! Lo sendiri ngaca! Oh, atau Lo gak punya kaca di rumah? Kalo gak ada nih gue anterin ke toilet sekolah, biar Lo ngaca!" cela perempuan itu.
"Gue gak ada kaca? Hellow, seorang Queenara gak punya kaca? Duhh, jangankan untuk beli kaca yang kecil, kaca yang besar banget mampu gue beli! Tanpa jadi jalang kaya Lo!" hardik Queen.
"Lo bisa gak sih, gak usah ikut campur urusan gue?" tanya Perempuan itu dengan tangan yang sudah melipat di dadanya.
"Siapa yang ikut campur sama urusan Lo? Gak usah kepeadean deh! Alva aja jijik ketemu Lo!" cibir Queen.
"Mending Lo diem aja deh! Ikut campur aja!" balsa perempuan itu tidak kalah berani dengen Queen.
"Queen udah gak usah di ladenin, biarin aja." ucap Alvaro seraya menahan tangan Queen.
"Dia kesel Alva!" balas kesal Queen.
"Aku tau, tapi biarin aja."
"Lebih baik Lo pergi!" usir Alvaro.
"Kok kamu usir aku sih?" tanya Perempuan itu dengan nada centil.
"Sekali gue bilang pergi, ya pergi! Ngerti bahasa manusia gak?" bentak Alvaro.
"Aturan kamu yang usir dia kenapa harus aku?" tunjuk perempuan itu pada Queen.
"Lo gak usah tunjuk-tunjuk Queen! Lebih baik Lo pergi sekarang atau bakalan gue lakuin kasar ke Lo!" ancam Alvaro yang sudah murka dengen Pertama didepannya.
"Aku gak mau pergi Al!" keukeuh Perempuan itu.
"SHA! STOPP GUE BILANG PERGI SEKARANG! GAK NGERTI BAHASA GUE? ATAU LO MAU GUE SERET SEKARANG DI DEPAN ANAK-ANAK KAMPUS?" bentak Alvaro.
Yap, perempuan itu adalah Shasha Azkia Arabella yang lebih sering di panggil Shasha perempuan yang sejak dulu menyukai Alvaro namun sayang Alvaro tak pernah melirik sedikitpun ke Shasha. Sungguh melas bukan? Yang pasti, iya.
Shasha menghentak-hentakan kakinya sebal, jujur dirinya sangat malu di permalukan seperti itu.
Fiuhhh!
Queen membuang napas kesal, ingin sekali membawa Shasha ke dasar laut paling dalam. Sangat menyebalkan sekali makan siang hari ini.
♡ Queenara Aurelia ♡
HAIHAIHAI....
So buat kalian yang nungguin cerita ini jngn lupa vote dan comentnya jngn lupa share juga.
Klo beberapa hari mendatang bisa sampe 4k pembaca, 10 vote part ini dan 50 komen gue lanjut gimna? Bisa gak? Semoga bisa Yap.
Nadia Lestari
Jakarta, 4 April 2023 (Published ulang
KAMU SEDANG MEMBACA
Queenara Aurelia
Roman pour AdolescentsJudul sebelumnya : Akhir Dari Sebuah Penantian "Terlalu sakit untuk dijelaskan. Terlalu rumit untuk diungkapkan." Nyatanya kisah mereka tak seindah apa yang mereka harapkan. Lalu apa yang akan mereka lakukan nanti nya? Cerita ini dimulai kembali den...