"Kakak itu memang cantik, tapi kalo sifatnya tidak secantik wajahnya bagaimana?"
♡ Happy Reading ♡
•
•
•
•
♡ Queenara Aurelia ♡
Kini Queen dan juga Alvaro sudah berada di depan pintu gerbang rumah Bara, namun mereka berdua masih enggan membunyikan klakson untuk memberitahukan kepada satpam yang berada di sana.
"Kamu mau tetap di sini? Itu dari tadi satpam memperhatikan mobil aku," ucap Alvaro pada Queen yang masih saja menatap pilu rumah Bara.
"Udah, kamu turun aja, bilang sama satpam kalo kita temennya Bara," balas Queen.
Alvaro menundukkan kepalanya, Alvaro langsung menghampiri satpam yang sejak tadi memperhatikan mobil nya.
"Permisi, Pak. Saya mau ketemu dengan Bara bisa?" tanya Alvaro sopan.
"Aden siapa den Bara, kalo boleh tau?" tanya balik satpam itu.
"Saya, Alvaro, Pak. Teman Bara dan juga saya ke sini bareng Queen," Alvaro menunjuk ke arah mobilnya yang memperhatikan Queen sedang melambaykan tangannya kepada satpam itu.
"Oh, non Queen, den Bara ada di dalem. Tapi ada teman den Bara yang lainnya,"
"Iya, Pak, kami memang sempat ingin bertemu dengan teman-teman Bara,"
"Ya udah, Aden langsung masuk aja sama non Queen, biar saya yang memarkirkan mobilnya,"
"Tidak apa-apa nih, Pak? Saya jadi nggak enak nih,"
"Tidak apa-apa atuh Aden," Alvaro langsung menghampiri Queen dan memberikan kunci mobil kepada satpam rumah Bara.
Queen kembali terdiam kaku, seketika tubuh ingin jatuh. Rasanya kangen sekali mendengar suara sahabat-sahabatnya, entah berapa lama mereka tak bertemu, di hitung dengan jari pun tak ada satu hari pun mereka bertemu sejak kepergiannya.
"Udah, aku yakin kamu bisa, ada aku di sini dan ada yang lain. Aku harap air mata kamu tidak jatuh lagi, oke?" ucap Alvaro menghapus air mata Queen yang sudah jatuh di kedua Pipinya.
"Iya, makasih, ya Alva," ucap Queen tersenyum.
Mereka berdua langsung mengetuk pintu rumah Bara, tidak butuh waktu lama, pintu sudah terbuka lebar dengan menampilkan seorang bocah kecil mengenakan baju kebesaran bersama seorang wanita setengah baya dihadapannya.
"Halo, kakak cantik," ucap anak kecil.
"Hai, kamu Asya 'kan?" tanya Queen memastikan.
"Iya, Kakak cantik kenal sama aku?"
"Kenal dong sayang, ini kak Nara," ucap Queen sambil mensejajarkan tinggi badannya dengan Asyara
"Kak Ala, Asya kangen," Asyara langsung memeluk erat tubuh Queen. Pelukan yang sangat erat seakan tidak ingin berpisah lagi.
"Queen .... tan-"
"Queen udah tau Tante, jadi Tante gak perlu minta maaf," ucap Queen tersenyum kepada Astrid.
"Sekali lagi Tante minta maaf sama kamu," Astrid segara memeluk tubuh mungil Queen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queenara Aurelia
Ficção AdolescenteJudul sebelumnya : Akhir Dari Sebuah Penantian "Terlalu sakit untuk dijelaskan. Terlalu rumit untuk diungkapkan." Nyatanya kisah mereka tak seindah apa yang mereka harapkan. Lalu apa yang akan mereka lakukan nanti nya? Cerita ini dimulai kembali den...