15. Kehilangan

722 19 1
                                    

"Hidup itu sederhana, kita yang membuatnya sulit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hidup itu sederhana, kita yang membuatnya sulit."_Confucius

♡ Happy Reading ♡




♡ Queenara Aurelia ♡

Kejadian itu kembali terjadi, entah akan sama atau semakin lebih dari kemarin. Rasa sedih, khawatir, kecewa, bercampur aduk saat ini. Rasa takut akan kehilangan kembali hadir.

Mereka pikir setalah kejadian itu semua tidak akan terulang kembali. Namun dugaan mereka ternyata salah. Dan ya, mereka Kembali merasakan sakit, sedih, khawatir.

Ruang ICU. Nama ruangan yang paling amat di benci oleh sepasang suami istri. Matanya terlalu lelah untuk menatap tulisan itu. Kaki jenjang mereka sudah tak kuat menopang tubuh mereka, namun semua harus mereka tahan demi buah hati mereka yang kembali berjuang untuk kembali kepada mereka.

"Aku pikir setelah bertahun-tahun kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi. Ya walaupun berbeda. Kali ini lebih menyakitkan dari pada kejadian yang lalu." ucap Wanita itu.

Sang suami berusaha untuk tetap kuat di depan istrinya. Jika dia rapuh, siapa yang akan menjadi kekuatan mereka selain dirinya?

"Aku paham apa yang kamu rasakan sekarang. Kita sama-sama membenci kejadian seperti ini. Tapi apa bisa kita cegah sebelum itu terjadi? Jika iya, sudah aku lakukan untuk membuat putri kita tidak merasakan ini semua." rasanya untuk menelan ludah sendiri saja rasanya begitu sakit.

Senyum tipis penuh kesedihan itu terbit, "Jika Tuhan sudah berkehendak atas putri kita. Aku mohon untuk kamu dan bertahan sampai bener-bener tugas Putri kita selesai." ucapan itu terasa menyakitkan.

Huft, ikhlas atau tidaknya. Namun jika kenyataannya seperti itu yang mengharuskan pergi. Lalu, kita harus berbuat apa? Selain ikhlas dan menerima itu semua.

Jatung mereka seakan tidak berhenti berdetak lebih kencang. Semua banyak ke-khawatiran di dalam pikirannya.

🦋🦋🦋

Rencana Tuhan memang tidak ada yang tau. Semua sudah di susun. Baik itu kebahagiaan, kematian. Semua sudah ada skenarionya, jadi kita hanya mengikuti alurnya yang akan seperti apa nanti kedepannya.

"Rel, ini terlalu cepat untuk kamu selesaikan tugas kamu. Ada rasa sesak di dada ini, Rel! Jika Tuhan mengizinkan untuk kamu kembali menjalankan tugas kamu, aku orang pertama yang akan buat kamu bahagia sampai waktu itu tiba." batin seorang pria yang sedang menatap nanar bingkai foto. Foto terakhir mereka sebelum mereka berpisah untuk beberapa tahun dan sebelum tugas dia selesai.

Pria tersebut merasakan pundaknya ada yang menepuknya dengan pelan, secepat mungkin dia hapus air mata yang lolos dari matanya begitu saja.

Queenara AureliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang