jalan

1K 143 18
                                    

"duluan ya, kak chaewon, kak hitomi, kak nako, kak yuri, kak heejin, kak sungchan." ucap yujin pada rekan-rekannya yang lagi mengobrol.

"siap."



drrt

"oi oi assalamualaikum, mba galak."

"waalaikumsalam brader. jemput gue ya, jin."

"ha? oke."



"mas yujin."

yujin menoleh mendapati wonyoung duduk di motor scoopy merah milik eunbi.

"eh? kenapa kesini? katanya mau gue jemput di rumah aja?"

wonyoung menunjukkan senyumnya sambil mengidikkan bahunya, "entah, pengen kesini aja, lagian gue habis dari gramed."

"tapi gue musti anter mba lisa balik dulu jadinya lo bolak-balik gapapa?"

"gapapa, sekalian shalat dulu."

yujin mengangguk dan segera menuju mobilnya. menyalakan mesin, membuka jendela memanggil wonyoung untuk mengikutinya. kebetulan yujin yang bedah saraf, beda gedung dengan lisa yang bedah jantung.









"loh? wonyoung! gimana amrik?" pekik lisa begitu liat wonyoung.

wonyoung bales pelukan lisa, "alhamdulillah mba, sekarang jadi desainer interior. mba sendiri gimana? udah nikah kan ya?"

"udah dong. suami gue kan tentara, jadinya gue tinggal bareng yujin aja biar ga sepi." ucap lisa, "btw tunggu bentar." lisa segera berjalan ke arah mobil. buka kursi pengemudi dan nyuruh yujin keluar.

"ha? ini mobil siapa astagfirullah." ucap yujin.

"udah, keluar aja. lagian wonyoung masa mau lo biarin pake motor padahal lo sendiri bawa mobil."

yujin mengelus dadanya sabar dan segera keluar dari bangku kemudi, "untung gue berbakti pada kakak dan wanita."

"wonyoung, lo sama mba lisa aja di mobil. biar gue pake motor."

"eh? gapapa?"

"iya, gapapa. lo juga bisa ngobrol-ngobrol kan ama mba lisa."

"oke lah. ini ya." ucap wonyoung sambil nyerahin helm yang tadi dia pakai.






















yujin sudah selesai shalat dan ganti baju buat pergi makan malam dengan wonyoung.

brak!

"anj- astagfirullah. apa?!" ketus yujin karena lisa seenak jidat banting pintu.

"hehe, mau kemana?"

"makan bareng onyong."

"pdkt lo?"

"gatau juga. tapi ya- ah gatau!" yujin banting dirinya ke kasur. gatau kenapa yujin ngerasa mainin wonyoung demi hadiah yang di janjiin eunbi.

lisa menyender di ambang pintu, "ngomong yang bener, cok."

"jadi, mba eunbi minta gue lurusin wonyoung lagi, lo tau kan, dia rada belok? nah, mba eunbi bilang, ntar ada hadiahnya. kalo kayak gini rasua ga sih?"

"rasua apaan?" tanya lisa yang bingung sendiri.

"itu loh yang di upin upin, yang nerima uang karena diminta ngelakuin sesuatu."

"suap goblok!"

"iya itu. jadi gimana? gue ngarep hadiah soalnya. dosa besar dong?"

"ya kalo gitu, jangan pentingin hadiahnya. sekarang lo nerima tawaran mba eunbi kenapa?"

kasih lurus ; annyeongz (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang