mak comblang

846 126 28
                                    

yujin mengerutkan alisnya melihat wonyoung yang jalan ke arahnya.

wonyoung langsung menabrakkan kepalanya di punggung yujin. jarak mereka masih terpisah satu langkah.

"lo kenapa anjir? bukannya tadi lagi bareng minju ya?" ucap yujin melirik ke belakang.

"ish. kenapa gue di temuin lagi sih, sama kak minju?"

"loh? bukannya bagus, ketemu kenalan di amrik, malah ngomel-ngomel."

"bukan gitu masalahnya, mas ujinnnn." ucap wonyoung sambil berjalan ke arah bangku yang tersedia.

"masalahnya apa?" tanya yujin.

"dia alasan gue belok anjing. kan jadi gamon gini."

"ha?!"

"anjir, selo." ucap wonyoung mengelus-ngelus telinganya.

ah, yujin sekarang ga heran kenapa wonyoung bisa belok. emang dasarnya minju cantik, keknya ga heran kalo cowok ataupun cewek pada naksir.

"ck. elo sih." tuding wonyoung.

"kok gue?" ucap yujin, "ya mana gue tau dia gebetan lo dulu. harusnya lo kasih tau ke gue sebelumnya."

wonyoung merengek sambil tendang-tendang angin, "aaaaa pokoknya gue jadi gamon gegara lo!"

"kok gue?"

"minju maksudnya." ucap wonyoung lanjut merengek.

yujin terkekeh kemudian mengelus kepala wonyoung, "udah lah, move on doang kok. kalo istiqomah pasti di bolehin sama yang di Atas."

"iya-iya. btw lo udah makan?"

"belom." jawab yujin sambil melirik arlojinya yang menunjuk angka 8. dia habis operasi lagi tadi, makanya lupa makan.

"yaudah, yuk makan. gue juga belom makan nungguin lo selesai operasi."

yujin menyentil dahi wonyoung, "jangan dibiasain telat makan."

"ish, harusnya gue yang ngomong kek gitu!"

"dah ah, banyak abcd, makan di kafe rs aja, mau?"




















"kak minju bokapnya harus rawat inap?" tanya wonyoung. mereka lagi makan malam setelah yujin operasi lagi tadi. dan jam sudah menunjuk angka 9.

"hm. sekitar 3-4 bulan lah."

"kalo gitu, lo bisa comblangin kak minju ama temen-temen dokter lo? kan ibadah juga, bantu orang lurus lagi."

"wuih, sabi tuh." ucap yujin terus menopang dagunya berpikir, "dokter sih, bang nako ama bang chaewon. kalo dokter magang juga ada, yedam, jaehyuk, yoshi."

"ada fotonya?"

"dih, ngapain gue simpen foto mereka? mending simpen foto cewek."

"anjing, nyindir lo?" ucap wonyoung sambil memukul kepala yujin, "maksudnya sosmed mereka, asu."

yujin terkekeh kemudian menyerahkan hp nya ke wonyoung, "passnya, hari pertama kita ketemu."

"ha?"

"bah, jahat lo kalo ga inget. waktu itu kita ngukir di pohon ya."

wonyoung mengangguk segera ngetik passwordnya, "gue inget. cuma ga nyangka aja, lo pake password itu. btw, hp lo emang ga penting-penting amat apa? sampe-sampe ngasih tau passwordnya ke gue."

"foto haram? ga ada. link macem-macem? juga ga demen. nomor cewek? ya cuma kenalan. chatan? mending telpon. jadi ya emang hp gue ga rahasia-rahasia banget."

wonyoung mengangguk-ngangguk sambil menepuk kepala yujin, "lo idaman ngab. tapi sayang, ga laku."

"anjing."

"hmm, berdasarkan pengamatan gue, dari ig para dokter ganteng-ganteng ini, mending kak minju ama kak chaewon aja. lagian ya ngab, lo terlalu cuek ampe ga liat kalo nama yang lo sebutin tadi udah pada taken semua." jelas wonyoung sambil nunjukin bio ig dari teman-teman yujin yang ada u-name ceweknya.

"wah, kok bang nako ga bilang ama gue ya?" ucap yujin.

"soalnya nanti lo nikung."

"dih, anti tikung-tikung klub, say. mending jadi jomblo fisabilillah."

"jomblo fisabilillah apaan. dah berumur gini mustinya cari pendamping."

"lo juga belom ada ya."

"gue mah, di jodohin juga ga masalah."

"kalo sama gue mau?"

wonyoung tertegun sejenak kemudian mendorong muka yujin, "maaf, selera saya tinggi."

"asu."


























sekarang sudah jam 10 malam dan wonyoung daritadi ngintilin yujin yang pergi menuju chaewon.

"lo ngapain ikut anjim?"

"enak tau, serasa tamasya di rumah sakit." jawab wonyoung sambil menyamakan langkahnya dengan yujin.



tok tok

brak!

"astagfirullah, apa?!" ketus chaewon begitu yujin masuk tanpa akhlak.

"jadi gini, bang." yujin memukul meja chaewon sambil menatap chaewon serius. wonyoung juga ikut-ikutan memukul meja chaewon.

"apa? pasien darurat kah?" tanya chaewon.

yujin menggeleng, "lo tau, pasien gue atas nama tzuyu?"

"ya gatau lah anjing." ketus chaewon, "kan pasien lo."

"ohiya."

"budu." sahut wonyoung.

"anak kecil, diem." ucap yujin kemudian berjalan menuju komputer chaewon. membuka daftar pasien yang dia maksud.

"ini." tunjuk yujin begitu menemukan data pasiennya. "pendarahan otak biasa sih, tadi udah selesai operasi. nah gue minta lo ambil pasien ini ya?"

"lah? kenapa?"

"kali jodoh gitu bang." jawab yujin.

"EH ANJING! LO GALIAT GENDER GUE LAKI?! LO MAK COMBLANGIN GUE AMA BAPAK-BAPAK?!"

yujin langsung memukul kepalanya sendiri, "b-bukan gitu. salah ngomong."

wonyoung geleng-geleng sendiri, "sama anaknya maksudnya, kak."

"anaknya cewek?"

"yaiyalah." sahut yujin.

"kan siapa tau anjing. tadi aja lo mak comblangin gue ama bapak-bapak."

"udah di bilang salah omong."

"udah-udah, ini fotonya." ucap wonyoung sambil menyerahkan hp nya.

"cakep bener, lo yakin dia jomblo?"

wonyoung mengangguk, "ya jelas jomblo. dia kan suka ama gue."

"ha? gimana?"

"anj- pokoknya gitu. dia masih jomblo soalnya masih suka labil."

"iya deh nanti gue pikirin, btw kalian berdua mulu. jadian kah?"

"ew, no."

"dih awas lo kepincut ama pesona gue."

"jadi kagak nih? harus putusin sekarang." ucap wonyoung mengacuhkan yujin.

chaewon mengangguk, "yaudah lah gas aja. udah 32 tahun juga gue."

"ew, tua." ledek yujin.

"kita cuma beda 2 tahun ya, sat."

"war mulu, serang lord ga nih?"





















tbc.

kasih lurus ; annyeongz (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang