cemburu ceunah

945 115 9
                                    

"dih. awas baper, nelen ludah sendiri, gue ketawa paling depan." ledek yuri.

yujin hanya diam memilih mengacuhkan yuri daripada nanti tidak ada habisnya.

"dah, pegi lo sana, jin." ucap heejin mengusir yujin.

yujin menurut setelah menganjing-anjingkan lalu akhirnya memutuskan untuk pergi ke taman rumah sakit sekedar melihat-lihat.

sesekali yujin menendang kerikil yang ada di depannya. mulutnya mengunyah permen karet dan pandangan mengedar melihat pasien-pasien yang jalan pagi.

yujin memikirkan kembali mengenai wonyoung dan haruto. yujin sebal karena wonyoung tidak 'menepati perkataannya'. harusnya wonyoung bilang dulu ke yujin. atau meninggalkan sticky note. bukan masalah besar memang, yujin saja yang membesar-besarkan. oh iya, mereka di tinggal di rumah berdua ga masalah kan?

yujin mendecih kemudian memutuskan menelepon wonyoung.



"assalamuala-"

"waalaikumsalam lo ngapain?" potong yujin.

"gue lagi ke indomaret beli durex."

"anjing, serius kau?!"

"kaga lah! gue lagi di indomaret beli kacang sama susu kotak. kenapa?"

"gapapa sih, nanya aja. kan gue tadi ninggalin lo berdua sama haruto, ya sapa tau."

"astagfirullah brader. i would never do something strange unless with my future husband."

"ya kan siapa tau ada setan lewat."

"ck. udah ah, nanya gitu doang kan?"

"ntar." yujin kembali diam berpikir, "lo sendiri kan?" .

"itu haruto lagi milih rokok."

yujin menghela napasnya sambil mengerucutkan bibirnya, "yaudah deh. bye." yujin langsung mematikan teleponnya.

yujin mendecih pelan sambil menggerutu menatap hp nya.

"apa sih anjing. baru ketemu tadi, udah deket aja. lagian ngapain ke indomaret bareng. sendirian juga bisa."

puk

"anj- astagfirullah." yujin mengelus dadanya begitu seseorang menepuk pundaknya.

minju terkekeh melihat yujin kemudian mengajak si dokter untuk duduk di bangku.

"lain kali jangan gitu dong. gue kagetan soalnya." ucap yujin begitu duduk di samping minju.

"iya, sorry. tadi gue mastiin aja soalnya lo kayak ngedumel sendirian gitu."

"oh, itu, gue lagi sebel aja."

"kalo mau cerita, cerita aja. gue pendengar yang lumayan loh."

yujin menoleh ke minju sambil mengerutkan alisnya heran, "bukannya waktu terakhir kita ketemu, ga baik ya?"

"ah itu.." minju bingung sendiri karena dia memang tadi tiba-tiba saja memanggil yujin, "ituu, yaa, gue sekalian makasih aja sih. lo mak comblangin gue sama chaewon kan? alhamdulillah gue lurus lagi padahal baru 2 bulan."

yujin tersenyum bangga, "wuih, selamat ya."

minju mengangguk, "maaf juga waktu itu malah bikin suasana keruh."

"iya gapapa. gue juga minta maaf terkesan kasar ke lo."

"btw lo kapan nikahnya sama wonyoung?"

"hah?!"

kasih lurus ; annyeongz (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang