cemburu ceunah (2)

831 115 5
                                    

wonyoung mendecih menatap mejanya. di atas mejanya sudah banyak macam-macam make-up. dan sudah 3 hari belakangan ini dia belajar di youtube masing-masing cara penggunaannya.

tapi ada masalah. ngapain dia make-up pagi-pagi padahal kerja di rumah? bukannya skincare dari eunbi cukup?

itu masalah di hari-hari kemarin juga karena wonyoung merasa tidak ada gunanya memakai make-up di rumah.

wonyoung akhirnya memutuskan menelepon eunbi untuk tanya.


"apa goblo? tinggal kebawah aja, malah nelpon. ini nih yang menyebabkan rasa malas pada bangsa in-"

"ssstt! tinggal jawab aja ya. mba kan mau kerja, pake make-up sekarang?"

"he'em pake, kenapa?"

"oke sip."


wonyoung langsung mematikan hp nya dan mulai menghias wajahnya. ga menor-menor banget. simple tapi cantik. ya emang dasarnya wonyoung cantik.

sekitar 20 menit wonyoung menghias wajahnya, akhirnya selesai juga dan hasilnya memang memuaskan. mari ucapkan alhamdulillah.

"anying malu sendiri gue liat kaca." wonyoung langsung beranjak menuju kasurnya dan goleran. dia malu kalo mau tanya eunbi. takutnya di ledek dan di fotoin buat pamer ke bonyok mereka.

wonyoung akhirnya memutuskan membuka pintu balkonnya. dia mengambil tongkat yang memang dibuat olehnya dan yujin untuk mengetuk balkon satu sama lain.

wonyoung mengetuk pintu balkon yujin.

"anjir, ngebo ya? apa pulang larut lagi?" gumam wonyoung karena yujin ga segera buka pintu.


cklek

"ketok-ketok, pagi-pagi, apa si? ga tau gue lagi bertapa di kamar mandi?" ucap yujin sambil mengusap mengeringkan rambutnya.

wonyoung terkekeh kemudian memperhatikan yujin dari atas sampe bawah. yujin pake kemeja lengan panjang garis-garis dengan celana jeans.

"lo mau kemana? rapih bener." ucap wonyoung sambil menyender di pembatas balkon.

yujin mengangkat kepalanya menatap wonyoung. mulutnya terbuka menatap wonyoung ga percaya.

"kenapa lo?" tanya wonyoung, "malah ngelamun."

"lo pake make-up ya?"

wonyoung mengangguk lalu tersenyum bangga, "keren kan gue. meski ga jago-jago banget, tapi udah bisa di bilang pro kan?" sombong wonyoung.

yujin menarik senyumnya hingga dimplenya terlihat. mengangkat tangannya mengacungkan jempol ke arah wonyoung.

"hm! keren lo! ga pake make-up udah cantik, pake make-up juga cantik." puji yujin.

wonyoung terdiam sambil menelan salivanya. dia kira yujin akan meledeknya seperti biasa.

"l-lo kerasukan ya? bukan yujin kan lo?" tuduh wonyoung.

yujin mengerutkan alisnya bingung, "apa si? udah di puji juga."

"i-iya makasih. btw lo tadi katanya mau kemana?" tanya wonyoung berusaha mengalihkan pembicaraan.

"oh, mau ikut?"

"ya kemana dulu anjir."

"ke bandara, jemput suaminya mba lisa." jawab yujin, "lo ikut ya? lagian lo udah make-up an masa mau di rumah aja?"

"iya deh gue ikut. lagian lo ngajak gue biar ga keliatan jones-jones amat kan? licik emang."

"nah tuh tau. sana ganti baju, yang simple aja, lo nya udah cantik!"





















yujin dan wonyoung berdiri jauh di belakang lisa. lisa udah berdiri sambil gigitin kukunya gugup.

akhirnya, keluar lah satu orang dengan seragam tentara dan tas besar. lisa jalan pelan ke arah orang itu dan segera memeluknya.

yujin mengernyit melihat pemandangan yang masya Allah di depannya. sebenarnya yujinnya saja yang sirik.

"ew, do they know that, that is embarassing." julid yujin sambil melirik ke wonyoung, "lo kenapa anjim?"

wonyoung mengatupkan mulutnya sambil pukul dadanya pelan, "gue.. terharu."

"what?"

"kayak descendant of the sun anjim, romantis banget sumpah. tapi untung ga cerai."

"salim lo pada." sahut lisa galak ke yujin dan wonyoung.

"iya tante." jawab yujin dan langsung dapat cubitan dari lisa.

wonyoung memilih acuh dan salim sama bapak tentara di depannya, "selamat datang, om. banyak-banyakin istigfar nanti di rumah gegara tingkah yujin."

"ada-ada aja lo, nyong." ucapnya, "sini lo, jin! ma bro!"

yujin langsung menanggapi kakak iparnya itu dengan tos ala-ala.

"bang taeyong! tua engga, kekar iya."

taeyong terkekeh, "lo juga, tua iya, nikah kaga."

"anj- astagfirullah."

"anyway, otw, tod, oot, kamu tadi katanya mau makan dulu kan?" sahut lisa, "lo berdua mau makan dimana?"

"ke mall aja sekalian." sahut yujin dan wonyoung.

"cie sehati." ucap yujin.

"dih apaan sehati. lo aja yang ikut-ikut."

"serasa punya anak remaja ya." sahut taeyong sambil gandeng lisa.






























dan berakhir lah mereka disini.

makan di mall tapi pisah. yujin dan wonyoung membiarkan tu pasangan makan berdua. mereka berdua yang memang belum lapar, akhirnya memilih pergi supermarket mall beli jajanan. wonyoung bilang, dia dapat series netflix baru dan ngajak yujin untuk nonton bareng nanti.

"lo beli jajanan apa belanja bulanan?" sahut yujin yang mendorong troli, "apani? sabun cuci piring?"

wonyoung terkekeh, "mba eunbi nitip."

yujin cuma geleng-geleng sambil mendecak pelan.

"btw, haruto udah pulang lagi ya?" tanya wonyoung.

"hm. kenapa?"

"gapapa, mau bilang makasih aja karena udah bantuin pilihin make-up. kapan lagi dia kesini?"

yujin mendecak sebal, "ya mana gue tau. lagian lo haruto-haruto mulu."

"ya maav."

"lo suka haruto ya?"

"ha? engga."

"ngaku lo."

"dih kaga."

"haruto ganteng ga?"

"iya ganteng."

"baik?"

"ya iya lah."

"kriteria ideal lo ga?"

"mung- gak tau."

yujin mendelik sambil membuang pandangannya. dia cuma ga terima wonyoung suka sama orang yang baru apalagi cuma dia temui 3 hari. padahal wonyoung ga bilang kalo suka haruto, yujin aja yang cemburuan.

"lo udah 28 tahun, ga bisa cuma cinta-cintaan doang." sahut yujin.

"ya ampun, gue bilang juga gue ga suka haruto."

"dih. ga usah bohong."

"emang gue ga bohong anjir, lo napa dah."




















tbc.

kasih lurus ; annyeongz (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang