nelen ludah

798 93 2
                                    

wonyoung hari ini kerja di kantornya. fokus dengan komputer yang menunjukkan desain sebuah ruangan. tadi pagi dia sudah terjun lapangan dan sekarang bimbang dengan apa yang harus dia buat.

ya, sebenernya wonyoung itu ada di bawah suatu perusahaan. dan sakura itu salah satu rekannya. cuma, wonyoung ga wajib ngantor, jadi dia lebih sering kerja di rumah aja sambil nunggu nerima telpon.

tok tok

"udah, won?"

wonyoung menoleh ke arah orang yang mengetuk mejanya, "eh pak bos. belum bos, warna temboknya kurang sesuai ya?"

"kalo menurut gue sih, iya. karna warnanya jadi mati dengan warna sofa." jawab chaeyeon begitu mendekat ke wonyoung, "trus jangan manggil gue bos ya, gue ga parkir. di amrik aja asal manggil kak chaeyeon."

chaeyeon adalah kating wonyoung di amerika. begitu chaeyeon selesai kuliah, ayahnya memberikan perusahaan padanya dan chaeyeon memberikan tawaran pekerjaan ke wonyoung karena memang hubungan mereka dekat.

"ok siap!" jawab wonyoung, "dah sana pegi lo. ditungguin tuh ama kak kura." tunjuk wonyoung.

chaeyeon mengangguk, "oke lah, gue tunggu 2 jam lagi ya. kalo lo bingung, bisa ke gudang, kan banyak contoh-contoh disana."

"siap bos." ucap wonyoung. chaeyeon segera berjalan meninggalkan wonyoung.

sebenarnya ada sesuatu yang buat wonyoung ga begitu fokus. cewek.

karena belum sepenuhnya lurus, mata wonyoung masih suka melirik cewek-cewek yang berlalu-lalang. itu juga alasan wonyoung jarang ke kantor. cewek-ceweknya pada cakep.

wonyoung menghela napasnya sambil menenggelamkan wajahnya di meja.

kalau sudah begini, ada satu yang wonyoung lakukan. yaitu membayangkan yujin.

yujin itu ganteng. semua orang mengakui itu. wonyoung akui kalau yujin itu ganteng dan mampu menarik perhatian cewek-cewek. jadi, wonyoung saat ini mencoba membayangkan yujin yang berdiri di sampingnya sambil menyemangatinya. wonyoung terkekeh sendiri membayangkan yujin yang sepertinya akan meledeknya karena tadi sempat melirik cewek.

tapi entah kenapa, ada orang lain yang muncul di benaknya. haruto.

tidak bisa di pungkiri, haruto ga kalah ganteng dari yujin. haruto belakangan ini mengisi harinya meski lewat chat, karena yujin memang sibuk. jadi sebenarnya tidak mengherankan kalau haruto muncul di benak wonyoung, kan?

wonyoung mencoba mengusir kedua cowok itu dari benaknya. wonyoung malah terkekeh sendiri membayangkan itu. akhirnya dia memutuskan mengechat yujin.



mas ujin

jasa tante muda
sibuk ga om?





drrt drrt

wonyoung tersenyum sendiri melihat kontak yujin.

"assalamualaikum, benar jasa tante muda?"

wonyoung terkekeh, "waalaikumsalam, salah om. saya guru tpa."

"hilih, kayak pernah khatam aja. jadi kenapa nih adinda menelepon akanda?"

"eh anying, gue udah pernah khatam ya. gue cuma lagi galau aja, gue musti selesai desain 2 jam lagi, tapi masih bingung."

"biasanya kalo ide mampet, ada yang ganjal nih. lo lagi mabuk ya?"

"astagfirullah brader. although i'm belok, i never drink alcohol."

"hehe, canda. mungkin lo butuh ngemil dulu gitu. jangan di paksain kalo ga bisa, istirahat dulu. 2 jam itu 7.200 detik. lo bisa ngemil cuma 120 detik."

"iya, gue cuma mau denger suara lo aja."

"haruto?"

"emang kenapa kalo lo? mentang-mentang gue mulai deket ama dia, harus sama dia mulu? noo, nanti dia ilfeel duluan, gajadi pdkt deh."

"jiaah, lo pdktin haruto?"

"engga anjir, canda doang."




















yujin mengantungi hp nya usai telponan dengan wonyoung. mulutnya mengkerut karena daritadi wonyoung bicarain haruto mulu.

ya, yujin akui kalau dia menelan ludahnya sendiri. silahkan tertawa.

tapi sayangnya yujin jadi minder sendiri karena wonyoung mulai dekat dengan haruto.

alasan pertama untuk minder adalah karena haruto bisa main musik. wonyoung suka musik. jackpot untuk haruto.

alasan kedua, mereka seumuran. jadi gampang dekat dan banyak nyambungnya.

alasan ketiga, wonyoung bilang kalau haruto itu ganteng. walau wonyoung juga bilang kalau yujin ganteng, tetap saja dia minder.

yujin menghela napasnya, "udah tua, kisah asmara masih ribet. cukup anatomi yang sulit, cinta-cintaan ga ada yang gampang gitu?" gumamnya.

"aneh lo."

"anj- astagfirullah." yujin mengelus dadanya karena yena tiba-tiba jalan di sampingnya.

"ya elo gumam-gumam sendiri." ucap yena, "rsj sabi tuh."

"ck. serah. lo ngapain kesini? bolos ya?" tuduh yujin, "cukup sma aja bolos-bolos, kerja jangan."

yena mendelik, "dih apa. gue tadi abis operasi darurat ama chaewon."

"oh, terus kenapa ga balik?"

"hehe, modus dulu ama neng yuri."

"heesss, gercep e mas!"

"lo juga, gimana ama wonyoung?"

"ha? ga gimana-gimana."

"heleh, ngaku aja lo."

"iya dah iya. tapi jangan kasih tau ke yang lain. cukup lo aja yang ngeledek."

yena menyegir, "aiiihh, bener kan. jadi kapan lo confess? atau langsung lamaran?"

yujin mendengus, "itu masalahnya bang. dia juga lagi deket ama cowok lain."

"pfft- sorry. jadi tu cowok siapa?"

"kampret anjing, malah di ketawain." misuh yujin, "itu, si ruto. malah nginepnya jadi 6 bulan lagi."

"eleuh, gosah cemburu-cemburuan, mending langsung gas sebelum palang menutup. jangan lupa bayar dulu."

"lo ngomong apaan anjir, ga nyambung!"

"maaf, gue jagonya tentang jantung, bukan kata-kata puitis. jadi tadi ngasal doang."

"mboh lah, meh curhat malah dadi puyeng dewe."




















tbc.

kasih lurus ; annyeongz (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang