selesai sarapan, haruto memutuskan pergi ke indomaret sebentar. jadi, yujin dan wonyoung berjalan pulang cuma berdua.
yujin udah bete dari tadi karena wonyoung asik sama haruto. bukannya kenapa, dia serasa ga di anggap tadi. jadi dia sedikit bersyukur setidaknya bisa pulang cuma berdua bersama wonyoung.
"nyong." panggil yujin.
"apa om?"
"minggu nih."
wonyoung mengangguk, "so?"
"katanya mau jagain anaknya mba kura."
wonyoung membuka mulutnya mengerti, "ah itu, nanti jam 9 dia kesini, ga tau kalo agak majuan. ga sabar ya?"
"iya gitu." jawab yujin sambil menggaruk tengkuknya. bukan ga sabar ketemu anak kecil sebenernya, dia cuma ga sabar ngabisin waktu dengan wonyoung.
"lo pengen anaknya mba lisa cowok atau cewek?" tanya wonyoung tiba-tiba.
"kenapa emang? pengen buat juga?"
"ANJING! astagfirullah ga gitu!" pekik wonyoung sambil memukul lengan yujin.
"aduh- iya woy, canda doang!"
wonyoung mendelik dan menatap sinis ke arah yujin, "lo ngomong mana keras banget lagi."
"lo juga teriak anjingnya keras banget."
"ah! ga tau, jadi bete."
"yaah, jangan bete dong. iya nih gue jawab, cowok atau cewek.." yujin mengetuk dagunya dengan telunjuknya berfikir.
"lama banget."
"hes, protes mulu." delik yujin, "gue pengen dua-duanya."
"ha? kembar?"
yujin mengangguk, "kan lucu tuh. menurut lo anaknya cowok atau cewek?"
"menurut gue sih cowok."
"kenapa?"
"gapapa."
"aneh, btw itu kak kura?"
wonyoung menyipitkan matanya kemudian mengangguk, "mungkin. oh iya, anaknya mba kura ada 3 loh."
"ya gapapa, kita ngurusnya sama mba eunbi mas hyewon kan?"
"ngga lah, kita berdua doang yang jagain."
"ha?"
"oke, jadi!" yujin menjentikkan jarinya di hadapan ketiga anak kecil di depannya, "assalamualaikum, kita perkenalan dulu."
eunbi sudah pergi ke kantornya. hyewon juga sudah berangkat ke rumah sakit karena jadwal pagi. wonyoung lagi ngobrol sebentar sama sakura chaeyeon. jadi lah yujin duduk bersila di depan ketiga bocah ini.
"mulai dari kamu dulu, yang paling gede. biasanya di panggil temen-temen siapa?" tanya yujin ke anak cowok yang paling besar.
"bintang." jawabnya.
"umurnya berapa semenjak kebrojolan dari mba sakura?"
"ha?"
yujin terkekeh melihat ekspresi bintang yang bingung, "umurnya bintang berapa?"
"8 tahun."
"oke, kalo kalian berdua? siapa namanya? kembar kan?"
anak cewek yang duduk di tengah mengulurkan tangannya, "aru. umurnya 6 tahun."
yujin tersenyum manis menampakkan dimplenya menerima uluran tangan cewek itu, "salam kenal aru."
"aku! namanya daru!" ucap cowok di samping aru sambil angkat tangannya tinggi.
yujin terkekeh, "oke-oke. aish, kalian lucu banget jadi pen buat. back to the topic, kalian mau kenalan sama om ga?"
"om yujin." ucap aru tiba-tiba.
"loh? tau darimana?"
mereka bertiga menunjuk ke belakang yujin. yujin menoleh mendapati wonyoung sudah berjongkok sambil menyebutkan nama 'yujin' tanpa suara.
"lo ngapain sih? lagi sesi perkenalan nih, jadi kurang kan penghayatannya."
wonyoung mendorong muka yujin, "gaya lo penghayatan. kenalin ya, nama mba, wonyoung."
"kok mba? tante dong." ucap yujin.
"mba aja." ucap bintang tiba-tiba, "cocoknya jadi mba."
"kalo gitu jangan panggil om, panggilnya mas."
mereka bertiga menggeleng.
"udah ada jenggotnya, mending jadi om-om." tunjuk daru ke muka yujin.
"mana ada jenggot, ini mah brewok tipis doang. kan keren kayak orang-orang arab." bela yujin sambil mengelus rahangnya sendiri.
"udah sih, panggilan doang." sahut wonyoung.
yujin mendecih, "coba cewek ada brewoknya. pasti lo juga di panggil tante."
"karena mereka ada 3, panggil 1 orang lagi gapapa?" ucap wonyoung.
yujin diam. dia tau siapa yang akan dipanggil wonyoung.
"panggil aja mba! biar rame." sahut bintang.
"y-yaudah panggil aja."
yujin sedang duduk sambil menopang dagu di meja makan. di sampingnya ada bintang yang fokus dengan buku sekolahnya. katanya, kemarin dia lupa mengerjakan pr.
perasaan yujin campur aduk melihat wonyoung dan haruto yang duduk di depan tv bersama aru dan daru.
yujin kesal karena melihat wonyoung sangat sangat akrab dengan haruto. ya, siapa yang tidak cemburu melihat crush nya dekat dengan orang lain?
disisi lain yujin sedikit bersyukur karena tidak perlu berada di antara mereka alias nyamuk.
"om?"
"oi? kenapa? ada yang ga ngerti?"
"om ngeliatin mba wonyoung sama mas haruto mulu. cemburu ya?"
yujin mengangkat alisnya, "heh, anak kecil tau dari mana?"
"mama sering nonton drama di rumah, banyak tuh adegan yang cowok atau ceweknya ngeliatin dari jauh terus kayak suram-suram gitu. om cemburu kan?"
yujin terdiam. setidaknya kalau curhat dengan anak kecil lebih baik, kan?
"om? ga kesambet kan?" tanya bintang sambil mengayunkan tangannya di depan yujin.
yujin tersenyum tipis, "iya, om suka sama mba wonyoung. tapi jangan bilang-bilang."
bintang mengangguk sambil mengatupkan mulutnya 'rahasia om aman'.
"om cemburu, tapi om ga bisa apa-apa soalnya om cuma sahabat mba wonyoung doang."
"kalo kata ayah, sebelum janur kuning mateng-"
"melengkung," potong yujin.
"nah iya, itu. sebelum janur kuning melengkung.. lanjutannya apa ya?"
yujin terkekeh, "udah pointnya aja."
"pokoknya om mending cepet-cepet bilang ke mba wonyoung."
yujin tersenyum tipis melirik wonyoung dan haruto.
"cepet-cepet ya?" gumamnya.
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
kasih lurus ; annyeongz (end)
Fanfictiondibelokin aja susah, apalagi dilurusin kan? ... genderbender ! harsh words, non-baku 'asgjpdlmn