berdua

769 101 27
                                    

hubungan wonyoung dan haruto masih ok-ok saja di balik kebohongan.

kebohongan yang dimaksud adalah perasaan wonyoung.

cewek itu masih keras kepala melanjutkan hubungannya dengan haruto walau hatinya tercantol di yujin. dia juga bingung bagaimana cara menyelesaikannya dengan haruto. padahal disini dia sendiri yang membuat rumit.

saat ini wonyoung lagi fokus dengan komputer di depannya. dia sendiri yang minta pekerjaan pada chaeyeon. entah itu mendesain sebuah ruangan atau furniture.

"mba wonyoung."

wonyoung menoleh dan mendapati bintang berdiri di sampingnya.

"eh? bibin kok kesini? emang boleh keliaran?"

bintang menyengir, "soalnya papa bosenin. mending aku kesini aja."

"adek-adek kamu, kamu tinggalin di ruangan papa?"

bintang mengangguk, "oh iya, mba sama om yujin kapan punya anak?"

wonyoung mengangkat alisnya kaget, "ha? engga lah, kita kan ga nikah. kita mah temenan aja."

"terus kalo bukan suami istri, kenapa om yujin dateng ke sini? biasanya kalo di drama yang mama nonton, nanti cowok sama ceweknya ngobrol dulu atau pergi makan."

wonyoung mengerutkan alisnya, "mana ada om yujin?"

"tadi di parkiran."

"salah liat kali."

bintang mengangguk-ngangguk, "mungkin ya. ya udah deh mba, aku pergi dulu. mau ke tempatnya mama."

"ya udah, babay."

bintang kemudian pergi sambil dadah ke arah wonyoung.

wonyoung terkekeh ikut dadah ke bintang. sampai bintang hilang dari pandangannya, wonyoung kembali berkutat dengan komputernya.

tok tok

trak

"assalamualaikum. mau balikin tupperware."

wonyoung mengangkat kepalanya begitu melihat tupperware yang di taruh di sampingnya.

"waalaikumsalam." ucap wonyoung kemudian mengalihkan matanya enggan menatap yujin.

"gue pamit."

"tunggu!"

yujin kembali berbalik, "kenapa?"

"bisa-- anterin pulang nanti?" tanya wonyoung masih tidak mau menatap yujin.

"ga bisa. ada jadwal."

"kalo gitu sekarang kita bisa bicara sebentar?"

"lo kerja, gue juga sibuk. kalo mau chat aja." jawab yujin lalu berbalik berniat meninggalkan wonyoung.

wonyoung diam. seperti ini rasanya tidak mau di dengar?

"yujin." panggil wonyoung lagi.

yujin menghela napasnya kemudian menatap wonyoung, "denger, nyong. lo sendiri yang milih akhir, lo sendiri yang milih tuli. lo udah ada haruto dan ga ada lagi gunanya lo denger gue, atau gue denger lo. cukup nikmati apa yang udah lo pilih."

wonyoung terdiam.

"assalamualaikum." ucap yujin final sebelum benar-benar meninggalkan wonyoung. untung kantor sedang sepi karena makan siang.

wonyoung menghela napasnya sambil menaruh kepalanya di meja, "waalaikumsalam."

yujin benar hanya mengantar bekal sekalian mengembalikan tupperware milik wonyoung.

yujin sudah merenung kemarin. wonyoung sekarang berpacaran dengan haruto. untuk apa dia memperjelas hubungannya dengan wonyoung?

ya, yujin memutuskan untuk move on. persetan dengan cinta. yujin dalam galau mode on.

yujin menghela napasnya begitu memakai helm full face milik taeyong. dia merasa terkhianati karena haruto adalah sepupu terdekatnya. tapi dia tidak bisa menyalahkan haruto karena tadinya yujin sendiri yang terlalu lambat.

"permisi."

"ya?" tanya yujin sopan pada cewek yang menegurnya.

"saya mau tanya, ruang informasi ada di mana ya?"

"mba masuk lewat pintu utama aja. kalo lewat sini, nanti malah kesasar."

"pintu utama berarti keluar lagi ya?"

"iya mba."

"oh iya. makasih."

"bentar mba." hadang yujin. "kita pernah ketemu ga ya?"

cewek itu mengangkat alisnya heran. dia tidak melihat muka yujin, tentu bingung.

yujin segera membuka helmnya, "kita pernah ketemu ga ya mba?"

"yujin kan?"

"ah iya, lo jihan ya?"





















wonyoung lagi mengemasi barangnya. jam sudah menunjuk angka 5 sore dimana dia berniat pulang.

wonyoung tidak membawa kendaraan karena tadi di antar oleh haruto. tangannya kemudian bergerak membuka gojek untuk memesan ojol.

"assalamualaikum, mau nanya, tau mba wonyoung ga ya mba?"

wonyoung menoleh sambil terkekeh melihat haruto yang menawarkan helm padanya.

"waalaikumsalam, saya sendiri. anda sendiri siapa ya?" tanya wonyoung.

"loh? mba lupa ya? saya kan calon ojek antar jemput anak kita di masa depan."

wonyoung terkekeh kemudian mendorong helm haruto, "tengil lo."

"gapapa dong, yang penting tetep cakep."

"iya deh, ini langsung pulang?"

"mau makan dulu ga?" tanya haruto begitu wonyoung naik ke atas motor.

"masih sore. temenin cari baju buat nikahannya kak yena yuk?"

"siap nona."

haruto langsung menjalankan motornya menuju mall. mereka daritadi cuma diam di motor. ya, daripada ngabisin tenaga buat teriak-teriak?

begitu sampai, mereka langsung pergi beli baju dulu. wonyoung menarik haruto ke butik batik yang ada di mall itu.

"ga usah beli buat aku." keluh haruto.

"emang kamu udah punya batik?"

"ya kan bisa pinjem yujin."

"ih ya gapapa dong beli dari pacar sendiri."

haruto terkekeh kemudian menepuk puncak kepala wonyoung, "sok atuh pilihin aa yang mana?"






















tbc.

kasih lurus ; annyeongz (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang