"yujin kan lo?"
yujin menoleh ke arah lisa yang mengucek matanya, "mba? bangun tengah malam?"
"hm, kebangun. jadi sekalian aja tahajud tadi. lo juga kebangun?" tanya lisa sambil duduk di samping yujin.
yujin mengangguk. tangannya kemudian terangkat menarik kepala lisa untuk menyender di bahunya, "kalo masih ngantuk, tidur sini."
lisa terkekeh sambil memejamkan matanya membiarkan yujin mengelus tangannya.
"lo ga cari calon, jin?" tanya lisa tiba-tiba.
"dih, apaan tiba-tiba. kayak orangtua pas lebaran aja pertanyaannya."
"ish, bukan gitu." omel lisa, "lo udah kepala 3."
"ya nunggu wonyoung dulu."
"yujin.."
yujin terkekeh, "iya, nanti kalo udah bener-bener mantep."
"katanya jihan balik?"
yujin terdiam kemudian berdeham pelan.
"ga mau balik ke jihan?"
kembali ke jihan? tentu pernah yujin pikirkan. haruskah dia kembali ke jihan?
"ga tau." jawab yujin, "pusing ah, gebetan gue di embat 2 kali dengan orang yang sama. bete, pokoknya mau ngegalau dulu. nikahnya nanti."
lisa terkekeh kemudian mengangkat tangannya, mengelus rahang yujin pelan.
"lo keren, jin. ikhlas, udah gitu ga dendam lagi. makasih udah lewatin itu semua."
yujin tersenyum kecil sambil memejamkan matanya, "apa gue harus balik ke jihan ya? kalo mba jadi adek, gimana?"
lisa mendecih pelan, "ck, gue orangnya dendaman. inget dulu waktu dia udah janjian ama elo tapi jalannya ama haruto mah, ga gue maafin. dendam kusumat 7 turunan kalo gue mah." jawab lisa enteng mengingat yujin tidak punya rasa lagi ke jihan.
"kalo wonyoung? rebut? atau nyerah, kaya dulu?"
lisa diam sambil menelan salivanya. dia tidak mau salah bicara karena yujin masih sayang dengan wonyoung.
yujin terkekeh, "gue nungguin wonyoung bertahun-tahun, mba. jihan itu cuma singgah sebentar aja."
lisa menatap yujin sambil mengangkat alisnya bertanya, "jadi?"
"gue mau nunggu." jawab yujin.
"sampe?"
"ga tau. mba juga dukung adek, ya? adek jadi tolol gini gegara wonyoung doang soalnya."
sehabis menaruh lisa di kamarnya, yujin berjalan menuju balkon karena memang dia tidak bisa tidur.
yujin bingung juga harus apa. jadi dia cuma menatap bintang sambil memeluk lututnya. di sampingnya ada rokok dan korek yang ditinggal haruto di teras tadi.
yujin tidak merokok. tapi dia lagi stress dan coba berpikir untuk mungkin mencoba rokok.
yujin melirik rokok itu kemudian mendecakkan lidahnya pelan, "ya Allah, tinggal nyalain korek terus isap, kenapa susah gini sih?"
ya, daritadi dia cuma lirik rokok itu tapi tangannya ga bergerak. sebagai dokter, yujin mau tidak mau berpikir ribuan kali sebelum berbuat.
"ck. tapi nanti gue mati dong? eh, tapi kan cuma sebatang. entar kecanduan gimana? bisa berhenti kan nanti? tapi kalo ga bisa berhenti? potong umur dong?"
KAMU SEDANG MEMBACA
kasih lurus ; annyeongz (end)
Fanfictiondibelokin aja susah, apalagi dilurusin kan? ... genderbender ! harsh words, non-baku 'asgjpdlmn