he's coming!

130 11 0
                                    

♣️♠️♣️
'Dunia akan selalu memainkan taktiknya, kau hanya perlu lebih pintar dari itu untuk mendapatkan endingnya,'
♣️♠️♣️

  Malam yang dingin dan sunyi bagi banyak orang menjadi malam penuh perang bagi kelima gadis mafia yang kini kedatangan tamu di mansionnya.

"Dimana gadisku?" Tanya davin angkuh.

"Gadismu? Tidakkah kau mabuk?" Sindir anara yang kini bersiap dengan senjata dikedua tangannya.

"Oh? Aku tidak bisa mabuk saat dimana aku akan menjemput calon istriku," sarkas davin sambil ber smirk.

"Ohh, maaf kami telat," imbuh seorang pria bersama ketiga orang lainnya.

"Wah wah kita kedatangan personil lengkap dari mafia king's, bukankah itu sebuah kehormatan?" Sindir listie.

"Wahh, terimakasih telah menjadi tuan rumah yang ramah," sarkas pria dingin yang diyakini bernama zerren.

  Listie menahan geram melihat tingkah laku pria tersebut. Mereka beradu tatap dalam beberapa menit sebelum sesudahnya sebuah tembakan menghancurkan lampu gantung mewah yang berada di mansion, tentu saja tembakan itu dilayangkan dari pihak davin, zarren lah yang menembaknya.

  Listie yang berada tepat di bawah lampu tersebut, sontak kaget dan membulatkan matanya, jujur ia melupakan kelemahan tiap anggota, ia terhipnotis oleh pandangan zarren yang menatapnya dalam sebelum seperkian detik berikutnya lampu tersebut di tembak tak terduga.

"LILIANA!" teriak para anggota mafia queen's serentak.

  Listie ambruk dengan lampu berada diatas tubuh mungilnya, darah mulai nuncul dari beberapa bagian tubuh listie karena pernik lampu yang menggores tubuhnya, hingga ia kehilangan kesadaran.

Akhirnya lampu di angkat sesegera mungkin dari atas tubuh listie oleh para bodyguard, mafia king's yang melihat hal tersebut hanya mampu ber smirk tanpa membantu sedikitpun.

"Liliana! Kau mau meninggalkanku? Lili bangun! Lili! LILI! AKU MENCINTAIMU BODOH! BANGUNLAH! TETAP BUKA MATAMU!" Teriak daniel yang menangis histeris melihat keadaan listie yang sudah terkapar lemah dengan darah yang bercucuran.

"Lili, bangun!" Teriak angel yang menangis tak jelas, kini untuk pertama kalinya ia menangis di hadapan musuh karena listie, timingnya tidak bagus ketika ia ingin menyelamatkan listie, semua tejadi seketika.

"SEBENARNYA APA MAU KALIAN?!" teriak Arasya emosi, kini untuk pertama kalinya juga arasya berteriak dan mengeluarkan suaranya lebih dari dua oktaf.

"Mudah saja, kamu, liliana, stars, lavender, devil dan queen's ikut kami!" Imbuh pria yang dipastikan bernama rendra.

"BEDEBAH SIALAN! AKU TIDAK MUNGKIN MEMBERIKAN KELIMA ADIK KU PADA PRIA BERENGSEK SEPERTI KALIAN!" imbuh alex yang mulai tersulut emosi.

"Oh! Dokter alex, maafkan kelancanganku yang meminta dan memaksa untuk membawa adik yang tidak memiliki hubungan darah denganmu, tapi kami ingin kau sadar diri, siapa dirimu sebenarnya," ucap davin menyindir.

"SIALAN KAU! TEMBAK MEREKA!" Teriak alex, wajar saja kesabarannya sudah diambang batas.

  Mereka saling menembak satu sama lain, antara bodyguard dan bodyguard atau pun para mafia dan mafia, mereka sama-sama keras dalam berperang.

"DIMANA GADISKU!" Teriak davin dengan pistol yang telah berada di pelipis kepala daniel.

"AHHHGGRR KAK ALEX!" Teriak anara, ia kaget melihat sang kakak di rekap pistol yang tergenggam musuhnya.

"Beritahu dimana gadisku dan dia akan kulepaskan!" Imbuh davin dengan tatapan mautnya.

"Ok! Queen's di kamarnya! Lantai tiga sebelah kanan pintu utama berwarna putih!" Finish anara, ia sudah mantap mengatakan keberadaan vira pada davin, ia sudah memikirkan semuanya.

"Baiklah, jaga mereka, aku akan membawa gadisku! Dan kalian, bawa gadis kalian," ujar davin lalu diangguki oleh semua bodyguard dan keempat sahabatnya.

  Davin melangkah memasuki lift dengan angkuh tanpa memperdulikan banyak mata yang menatapnya sinis.

  Lantai tiga, tujuan utama davin, kini ia sudah berada disana. Ia merasa senang tatkala melihat pintu utama berwarna putih dengan tulisan queen's yang di ukir sedemikian rupa, seolah menyambut kedatangan sang pangeran untuk menjemputnya.

  Davin tersenyum lebar di hadapan pintu utama kamar vira, namun seperkian detik kemudian senyum itu luntur bersamaan dengan adanya kode untuk masuk kamar sang putri.

  Iya, kamar vira memang di modifikasi menggunakan teknologi canggih buatannya yang harus menggunakan kode hanya untuk memasuki kamar, bahkan tembakan sekalipun tak akan mampu mengancurkan kode dan membuka pintu.

"beritahu aku kodenya!" Imbuh davin dari sambungan telefon rumah yang dimodifikasi hanya untuk penghuni mansion.

"QV56RS4H28" tegas anara dari sambungan telefon.

"Terimakasih nona," imbuh davin lalu mematikan sambungan dan menekan tombol kode.

"IT ternyata," gumam davin serangah ber smirk.

  Pintu terbuka lebar dengan sendirinya setelah davin menekan tiap bait kode yang memang benar, ia berbinar melihat gadisnya tengah tertidur lelap dengan tangan yang di borgol, hah? Apa ini? Bahkan bukan hanya tangan, kaki juga?

  Percaya atau tidak kali ini davin marah besar, apa si mafia queen's akan berhianat pada pemimpin nya sendiri? Dia melihat jelas bahwa vira tersiksa, bedebah, keputusannya untuk membawa vira semakin bulat.

  Tapi tunggu, mengapa ia menghawatirkan vira? Bukankah itu hal aneh? Ia hanya ingin memanfaatkan gadis itu, bukan melindunginya, dasar davin.

  Davin mengeluarkan laser dari balik jasnya, lalu ia memotong bagian borgol dari lengan dan kaki vira, ia benar-benar tak bisa mengendalikan emosinya ketika melihat vira terluka.

"Siapa yang membuatmu begini, cantik?" Gumamnya sambil membelai wajah vira.

  Davin mengecup singkat kening vira, lalu menggendongnya keluar kamar dengan langkah tegap dan muka tegasnya, ia masuk ke dalam lift dan turun ke lantai dasar. Bersamaan dengan itu pula di bawah para gadis mafia lainnya telah di sekap oleh para sahabatnya.

"Siapa yang borgol vira?!"


***
Lanjut part 2 ya
(Tiktok view)
😆
TBC YA GURL♡
JANGAN LUPA VOTE SAMA COMMENT SAMA FOLLOW YA.
BANYAK YANG BACA YANG VOTENYA MIRIS:"(
BANTU APRESIASI AKU GUYS😭

Queen MaFia% [Series 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang