AlEx?

141 13 0
                                    

♣️♠️♣️
"Pulau terbengkalai, sisi gelap yang membara, kastil hancur berantakan, siapa yang harus disalahkan?"
♣️♠️♣️
 
Sebagaimana orang di pagi hari, vira terbangun dari tidurnya dan beranjak ke arah dapur untuk makan, ia benar-benar lapar, tadi malam entah berapa obat yang ia makan hingga pusing seperti saat ini.

Flasback on-

"Nona vira!" Teriak daniel ketika melihat vira mengambil benda bening yang menyimpan banyak pil didalamnya.

"Nona! Ini tidak baik!" Tegas daniel, ia memang sangat peduli pada vira karena vira lah yang menyelamatkan hidupnya, baginya vira seperti adik wanitanya.

"Daniel, aku lelah," imbuh vira memelas.

"Sesuai aturan saja nona," imbuh daniel, ia tidak mampu membantah namun disatu saat juga ia harus menahan vira untuk tak berbuat gila.

"Maaf daniel, aku tidak bisa," ucap vira lalu mengambil tiga butir obat dan segera memakannya.

  Daniel yang melihat hal tersebut sontak kaget lalu dengan sigap menahan vira karena setelahnya, vira jatuh pingsan.

  Daniel memanggil para anggota mafia lainnya, melihat bagaimana vira yang kuat di dunia gelap menjadi lemah di kesunyian, sisi lemah vira kini kembali.

"Panggil kakak!" Imbuh listie yang sudah tak mampu menahan rasa cemasnya.

"Baik nona!" Jawab daniel lalu segera menelfon sang dokter pribadi yang selalu menangani kelima gadis mafia ini.

  Tak lama menunggu, seorang pria dengan jas putih yang memadu tubuhnya, cukup untuk mengalihkan atensi anara. Sang dokter meminta izin untuk memeriksa vira sebelum sesudahnya mereka berbincang di ruang tamu layaknya keluarga.

"Yak! Gara-gara kelima gadis gilaku ini, aku harus pindah kerja!" Imbuh sang dokter muda tersebut.

"Maafin kami kak alex, kami terpaksa pulang untuk membantu vira," imbuh anara sambil mengerucutkan bibirnya disertai tundukan bahwa ia takut.

  Ini yang disebut kakak oleh anara, alex, pria yang kerap kali menjadi pelindung dan sosok pemimpin bagi para gadis mafia.

  Perlu diketahui, alex si dokter dari amerika itu adalah bagian dari mafia queen's, selain dokter pribadi, ia juga sering ikut serta dalam dunia gelap. Mampu menguasai banyak bahasa membuatnya tak perlu khawatir jika harus tinggal atau pindah mendadak ke negara tertentu. Dia cukup peka terhadap sesuatu dan jangan itu tidak dapat di pungkiri.

"Gapapa, kakak seneng kok bisa pindah ke indonesia, buat nambah pengalaman," ucapnya lalu tersenyum hangat, dan membuat para gadis mafia itu ikut tersenyum.

"Ada apa?" Tanya alex mendadak.

"A-ada apa nya maksud mu?" Mendadak kelu, itu yang dirasa angel saat bertanya balik.

"Ada apa dengan vira?" Tanya balik alex tak lupa dengan tatapan yang sudah menajam.

"Vi-vira-" ucapan angel terpotong dengan Arasya.

"Kecapean!" Imbuh Arasya lalu mendapat anggukan bohong dari yang lainnya.

"Sepertinya kedatanganku kesini malah dibodohi," kata alex lalu beranjak dari kursi dan berjalan menuju meja kerja vira.

"Berkas di meja vira tidak menumpuk, malah hanya tinggal menandatangani, kalian juga terlihat santai, tapi otak kalian kalut, apa ada hal yang terjadi sebelum kalian sampai ke masion ini untuk pertama kali?" Inilah kekuatan alex yang ditakuti gadis mafia tersebut, alex mampu mendeteksi kebohongan, ia dapat melihat kebohongan hanya dengan sedikit tatapan.

"Maaf kak alex," ucap gadis mafia tersebut serentak.

"Sampai kapan kalian akan meminta maaf, cepat ceritakan ada apa?" Tanya alex, alex memang memilih untuk berada di pesawat yang berbeda karena jadwal lepas landas mereka juga berbeda waktu pulang ke indonesia, karena alex harus mengurus berkas pengunduran diri di tempat ia bekerja.

  Dengan ketakutan, arasya menceritakan semuanya pada alex yang notabenya telah mereka anggap sebagai sosok kakak laki-laki yang melindungi mereka. Alex marah dan lepas kendali akan hal itu. Alex sangat menyayangi kelima gadis mafia tersebut karena berkat mereka, alex dapat merasakan adanya keluarga.

  Terlahir sebagai anak haram membuat kehadiran alex tak diterima oleh keluarganya, hingga suatu pagi sang ayah dan ibunya memutuskan untuk mengirim alex ke panti asuhan dengan maksud malu karena memiliki anak seperti alex.

  Alex kecil tumbuh tanpa kasih sayang yang melingkupinya. Setiap hari alex berdo'a agar ia menemukan seseorang untuk ia lindungi dan ia sayangi, yang nantinya akan menyayangi dirinya juga.

  Hingga tuhan mengabulkan do'a nya. Tepat di umurnya yang ke empat belas tahun, ia bertemu gadis cantik yang waktu itu bernama vira tengah berjalan di taman. Perkenalan kecil membuat semuanya terjalin hingga kini.

"BAGAIMANA BISA!" teriak alex yang naik pitam mendengar penuturan arasya.

"Kita di jebak kak," adu angel sambil menahan nafas.

"DAMN! KITA HARUS MIMPIN PERMAINAN INI, KAKAK GAK MAU TAU!" Teriak alex yang sudah tidak stabil.

"Kakak bakal tinggal sama kalian mulai sekarang!" Tegas alex yang diangguki para gadis tersebut.

"Daniel!" Teriak alex, daniel yang mendengar hal tersebut berlalu menghampiri alex.

"Ya lex?" Tanya daniel sambil menunduk, jangan menuduh akan kesopanan daniel yang sekejap menghilang kepada alex, itu semua terjadi karena mereka sahabat yang sangat dekat.

"Yak! Siapa yang menyuruh daniel bersikap seperti ini kepada kalian?!" Tanya alex.

"Maksudnya?" Tanya para gadis serempak.

"Kenapa daniel seperti asisten biasa yang harus menghormati kalian?! Jangan perlakukan dia seperti ini! Dia sama sepertiku! Dia kakak kalian juga!" Tegas alex yang diangguki keempat gadis tersebut sambil menunduk.

"Mereka baik padaku lex, aku yang mau bersikap begini kepada mereka," imbuh daniel menenangkan alex.

"Lain kali jangan begitu! Gadis-gadis nakal!" Imbuhnya lalu berlalu sambil merangkul daniel.

  Alex dan daniel berjalan mengelilingi rumah meninggalkan empat gadis tersebut, tujuannya tentu untuk mencari kamar yang ia inginkan. Tak lama ia memilih untuk kembali ke ruang keluarga. Dan melihat para gadis mafia sedang berkonsentrasi.

"Daniel, tolong beritahu bodyguardmu, bawakan koperku ke kamar, aku ingin memilih kamar yang cat abu lantai tiga," kata alex sambil tersenyum semangat. Inilah alex, ia paling tidak bisa marah lama dan berakhir tersenyum ramah.

"YAK! KAMAR ABU ITU MILIKKU!" Kali ini bukan alex yang teriak, namun listie, yang sedari tadi hanya diam menunduk.

"hey! Kau ingin melawan kakakmu? Kau tak mau mengalah? Baiklah aku pulang ke US," ucap alex lalu melangkah menuju pintu utama.

"Listie hanya bercanda, ia bergurau, ia akan pindah ke kamar berwana pink di lantai empat denganku, iyakan listie" ucap angel menahan alex pergi.

"Iya! Puas?!" Ucapnya, lalu dibalas senyum hangat oleh alex.

"Sangat puas! Terimakasih!, ayo daniel kita ke club ku malam ini, kita bersenang-senang," ucap lantang alex sambil menggandeng tangan daniel layaknya sahabat yang sudah enam puluh tahun terpisah.

"Yak! Kakak sialan! Dari mana vira memungutnya!!!" Teriak listie frustasi.

♣️♠️♣️
I'm come back!
Maaf lama gak up:"(
Sekarang bakal sering up deh janji,
Jangan lupa vote ya guys, bantu aku😭
Comment juga:)
me luvv u=)♥️
♣️♠️♣️

Queen MaFia% [Series 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang