SEBELUMNYAAAAA! HAPPY 1K😭😭
SENENG GAK SENENG GAK?
SENENG LAH MASA ENGGA!
sebelumnya makasih bangettttt buat kalian para reader yang sering baca atau vote cerita ini, kedepannya aku bakal bikin cerita modelan gini lagi ya yang lebih seruuu.
Karena auhtor sc lagi senenggg, jadi aku bakal update 2x! Happy reading!✨✨✨
Mungkin ini yang di sebut penjara bagi vira anantha, disaat dirinya diperlakukan seenaknya dengan putra sulung keluarga ardandela. Yang bernotabe musuhnya sendiri.
Sulit untuk percaya bahwa kini dirinya berada di bawah kuasa ardandela. Davin semakin bertindak semaunya dalam memperlakukan vira. Dan soal marata, bahkan tidak terdapat kemajuan sama sekali.
Anggota mafia queen berusaha untuk tetap mengawasi ratu mereka dari jarak jauh, khawatir jikalau ratunya dibunuh oleh pangeran penghisap tahta tersebut.
"Vira! Kemari kau!" Teriak davin dari dalam kamarnya.
Vira memang sudah tak berusaha kabur lagi, ia tau jelas apa yang diinginkan davin darinya dan begitupun sebaliknya.
Kau tau, seorang ratu punya berjuta cara untuk mempertahankan mahkotanya, sangatlah untung bagi vira jika ia bersabar, ia dapat menghancurkan keluarga anantha dan ardandela dalam waktu yang sama.
"Ya?" Imbuh vira yang kini berada di ambang pintu kamar davin.
"Malam ini temani aku berkunjung ke rumahmu! Rumah keluarga besar anantha!" Imbuh davin sembari tersenyum manis berselimut hinaan.
"Aku bukan lagi bagian dari anantha setelah langkah pertamaku keluar dari rumah itu!" Tepat vira yang tersulut omongan remeh davin.
"Terserah padamu! Yang jelas kau adalah saudara amara! Wanita yang menginginkan diriku!" Ucap davin dengan wajah sok polos.
"Bedebah!" umpat vira lalu pergi meninggalkan kamar davin.
"Vira! Jangan lupa pakai baju yang kuberikan!" Teriak davin disertai cekikikan setelah sang wanita pergi meninggalkannya.
Hari semakin larut, jam demi jam berlalu dengan banyak suara tembakan yang berasal dari lantai dasar. Vira tau itu ulah si bedebah.
Vira yang sudah tak kuasa dengan bunyi tembakan tersebut lalu turun ke lantai dasar dan melihat langsung bagaimana davin merusak hidup bahkan sampai ke gendang telinganya.
"Bisakah kau kecilkan suara-" omongan vira terpotong kala ia melihat keempat anggota mafia king's tengah menatapnya intens, dan jangan lupakan senjata berpeluru yang mereka pegang masing-masing.
"O-Oh? Ternyata kawan si bedebah, selamat menikmati neraka tersembunyi ini!" Imbuh vira tersenyum manis lalu pergi berbalik meninggalkan tempat.
"Tunggu!" Tidak perlu di beritahu lagi siapa yang mencegat langkah kakinya, dari suaranya sudah jelas itu adalah iblisnya, davin.
"Bersujudlah di hadapan mereka yang telah kau hina!" Perintah davin tak tanggung-tanggung.
"Yang benar saja! Kau fikir aku serendah itu hanya karena berada di penjara ini!" Tegas vira sambil merotasikan bola matanya.
"Bersujud atau kau yang kujadikan sasaran dari peluru senjata mafia king's!" Imbuh davin serangah mencekal pergelangan tangan vira.
"Jangan memaksaku berbuat hal menjijikan itu!" Tekan vira sambil mencoba melepaskan genggaman yang mencekal pergelangan tangannya.
"Kau ingin aku bertindak semauku ya?" Tanya davin sambil menatap vira intens dari atas sampai bawah.
"Ku peringatkan sekali lagi jangan bertindak di luar batas davin ardandela!" Tegas vira dengan rahang yang telah mengeras menahan amarah, jika kini ia memegang senjata sudah ia pastikan akan ia tembak kepala davin.
"Kadang kita harus bertindak di luar batas untuk mengetahui potensi kita, vira," imbuh davin santai lalu berjalan memeluk vira.
Vira yang mendapat perlakuan menjijikan davin, segera berontak melepas pelukan erat yang davin berikan padanya. Sebelah tangan davin memegang erat punggung vira untuk tak lepas darinya.
Vira tak berontak lagi setelah sebuah pistol davin arahkan pada punggungnya dan sebelah tangan lainnya kini pindah ke bagian pinggang.
"Vira sayang, kupastikan kau tidak akan selamat setelah acara malam ini selesai," bisik davin pada telinga vira yang cukup membuat siapapun bergidik ngeri tapi tidak untuk vira.
Davin melepaskan kekangannya lalu tersenyum penuh kemenangan, para anggota mafia king yang melihat hal tersebut ikut tersenyum remeh pada vira.
Vira hanya mampu menggeram dikamarnya, ia sudah tak tahan dengan semua ini. Demi membalas dendan amara ia merelakan kehormatan dan kesangarannya sebagai ratu mafia.
Vira memutuskan untuk menelfon anggota mafia queen's melalui ponsel lingkarannya yang mampu mengordinasi titik koordinat, merekam suara, dan berkomunikasi.
"Kirim aku mobil!" Imbuh vira to the point.
"Baru pertama kali menelfon kau sudah meminta mobil!" Imbuh angel dari seberang telefon.
"Cepat, aku tunggu lima menit, kirim ke tiga mansion sebelum mansion davin," sargah vira yang dibalas helaan nafas dari seberang telefon.
"Huhh! Yang lain khawatir sama lo!" Ucap angel terdengar murung.
"Gue bakal nemuin kalian secepatnya, gue mau mobil anti peluru dengan senjata kesayangan gue di bawah jok, radio perekam suara, alat deteksi dan komunikasi," kata vira meyakinkan.
"Kau ingin apalagi vira?!" Tegas angel yang nampak kesal.
"Nanti lo tau ngell," jawab vira lalu mematikan ponselnya sepihak.
Vira tengah menunggu kedatangan mobil yang ia nanti, jika kalian bertanya mengenai pengawalan dan keamanan mansion davin, jawabannya sangat ketat bahkan sulit untuk melewati satu inci sedikitpun karena banyaknya bodyguard yang merupakan bagian anggota mafia king's, cctv super mini, dan jebakan serta alat deteksi lainnya.
"Mobil lo udah sampe!" Imbuh angel dari balik telefon, vira pun menyeringai.
"Terimakasih bantuannya," balas vira dengan nada yang ia buat selucu mungkin.
'Ratu yang kehilangan mahkotanya akan bertempur untuk mendapatkannya kembali, ardandela dan anantha akan ku pastikan kalian berada di bawah kuasaku! Pisau artinya perang dan itu akan sangat menyakitkan!' Vira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen MaFia% [Series 2]
Teen FictionVira anantha, anak dari erick anantha dan rivi anantha, seorang pengusaha terbesar di asia dan keluarga terkaya ke 2 di asia yang telah di kenal oleh publik, namun sayangnya bukan vira lah yang terkenal namun malah anak tiri dari keluarga anantha, m...