mansion:

373 21 0
                                    

°°°♣️♠️♣️°°°
"Raja itu berkuasa tapi ratu memegang tahta. Jadi apa gunanya memperebutkannya jika memiliki dunia dan melodi yang berbeda."
°°°♣️♠️♣️°°°

Kini acara kelulusan telah selesi, dan seperti yang di bicarakan bahwa vira menjadi pemenang dari best student dan best scors di sekolahnya sebagai murid terbaik dan murid dengan nilai tertinggi, hal itu tentu membuat nenek dan kakeknya bangga, bagaimana tidak, sang cucu akhirnya sukses dalam hidupnya dan ia berharap sang cucu akan mampu hidup bahagia selamanya.

"Grandma, grandpa,kayanya aku gak bisa pulang bareng kalian."
Ucap vira kepada kedua orang tua yang selama ini menyayangi dan melindunginya.

"Why baby?"
Tanya sang nenek.

"Girl's timeee!"
Jawab vira dengan senyum mengembang.

"Ouhhh alright, have fun baby!"
Ucap sang nenek yang diangguki vira, sang kakek yang melihat hal tersebut hanya bisa tersenyum tulus.

"Of course grandmaa!"
Jawab vira dengan senyum mengembang, lalu berlari ke arah mobil sahabatnya.

"I'm so tired waiting youuuu!"
Kata listie yang terlihat jengah menunggu di jok depan mobil.

"Biasa, anak gadis, kan khawatir kalau di lepas kandang jauh-jauh."
Siapa lagi kalau bukan arisya, iya dia yang omongannya paling pedas, sekali dia ngomong, satu rt diem semua.

"Huh bener tuh kata si arsyi, jangan ada ada aja ya lu!"
Jawab vira membenarkan ucapan arsyi sekaligus berlindung padanya.

"Shut up!"
ucap arisya lagi dan dibalas anggukan oleh kedua pihak.

"Ok girls ok!"
Ucap vira sambil mengacungkan tangannya pertanda 'oke dia diam'.

"Bay the way, Where are we going? Vir?"
Tanya angel yang berada di mobil sebelah lalui kaca mobil, karena mereka menaiki dua mobil, salah satu mobil angel dan satu lagi mobil listie.

"Er zijn belangrijke dingen waar we over moeten praten!"
(Ada hal penting yang perlu kita bicarakan!)
Ucap vira menggunakan bahasa belanda, kalian mungkin tau tujuannya,jelas itu untuk melindungi identitas mereka dan jangan tanya mereka tau dari mana, mereka masing masing mampu menguasai sepuluh bahasa.

"Het lijkt erop dat we moeten opschieten, zullen we gaan?"
(Sepertinya kita harus cepat, ayo pergi?)

ucap angel yang diangguki serempak akhirnya mereka pergi dengan vira dan arisya yang berada di mobil listie sedangkan nara berada di mobil angel. Mereka berjalan meninggalkan lingkungan kampus, tentu dengan baju kelulusan yang telah berganti dengan baju cassual yang menonjolkan gaya pakaian mereka masing masing.

Mereka akhirnya sampai di tempat tujuan mereka. Mereka berjalan menuju sebuah mansion yang letaknya lumayan jauh dari kota lepas, mereka memasuki mansion tersebut dan mengucapkan sandi masing-masing untuk membuka pagar besar yang menghalangi siapapun untuk melihat kedalam.

"Lavender key. Schöne anmutige Blumen."
(Bunga anggun yang indah)
Ucap angel berbicara pada robot pendeteksi untuk mendeteksi siapa orang tersebut sekaligus bagaimana ciri khasnya. Kemudian gerbang terbuka untuk angel dan segera tertutup kembali setelah angel masuk kedalam.

"Liliana key. Hübscher Name gerissenes Gehirn."
(Nama cantik otak licik)
Ucap listie melalukan hal yang sama dengan yang angel lakukan. Akhirnya pintu gerbang terbuka dan kembali tertutup ketika listie masuk kedalam.

"Stars key. Ich bin ein Star von Sirius."
(Saya adalah bintang Sirius)
Ucap arisya sedikit menyeringai, lalu masuk kedalam.

"Devil key. Es gibt nichts Böseres als den Teufel."
(Tidak ada yang lebih buruk dari iblis)
Ucap nara dan berangsur masuk kedalam rumah sambil memainkan gantungan kunci yang ia pegang.

"Queen key. Die Königin verneigte sich nie vor jemandem."
(Ratu tidak pernah membungkuk kepada siapa pun)
Dan yang terakhir, vira. Ia lalu masuk kedalam lalu gerbang tertutup seperti semula.

PROK PROK PROK

Suara tepukan tangan vira dengan muka angkuhnya. Akhirnya beberapa detik para pria berbadan tegap dengan otot kekar berjajar di samping mereka berlima. Kurang lebih terdapat dua puluh orang yang biasa di sebut bodyguard, ya memang ia menyiapkan semua ini untuk mengawasi tempat para mafia wanita itu bekerja.

Vira dan keempat sahabatnya memang seorang mafia girls, dan nama yang mereka sebutkan pada alat pendeteksi adalah nama mereka di dark life. Hingga kini, tidak ada yang mengetahui siapa mereka yang sebenarnya, yang tau hanya mereka berlima.

"DANIELLLLLL!"
Teriak arisya yang langsung di dengar daniel dan ia pun keluar mansion.

"Maaf nona."
Ucap daniel lalu membukakan pintu untuk mereka.

"Kalian bisa pergi, jangan ada yang ganggu kita, we need time for us!"
Ucap nara yang diangguki serempak oleh para bodyguardnya.

"Ehhh jangan pergi dulu, tadi angel udah beliin makanan buat kalian, itu ada di bagasi mobil, ambil aja nih kuncinya."
Ucap angel sambil memberikan kuncinya. Mereka memang mengambil bodyguard dari indonesia, terlalu berbahaya jika mereka mengambil langsung dari negara yang mereka tempati sekarang, terdapat banyak musuh yang pasti akan menyelinap, jika mengambil dari negara sendiri tentu itu lebih menjamin mereka tak akan tau sebegitu dalam soal seluk beluknya. Maka wajar saja bila sedari tadi mereka saling berbicara dengan bahasa indonesia.

"Terimakasih nona lavender."
Ucap para bodyguard dengan mimik muka yang terlihat senang. Oh iya, peringatkan mereka bahwa mereka tak tau nama asli dari ke lima gadis cantik itu.

"No problem. Yuk guys kita masuk."
Kata angel yang diangguki keempat sahabatnya dengan mimik muka terlihat jijik melihat tingkah laku salah satu sahabatnya ini.

"Lo mafia apa anak kadal si?"
Tanya nara yang dibalas tawa oleh semua. Membuat arisya mengerucutkan bibirnya sambil menghentakkan kakinya memasuki mansion megah mereka.

Queen MaFia% [Series 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang