kembalinya sang ratu

78 5 0
                                    

  *don't fotget to like, comment, and follow!

  Malam-malam panjang dengan mata sembab, tangisan yang hanyut di telan sunyinya malam, brankar yang kusut berantakan, dan fikiran yang tumpu tak ber-arah menjadi hal klasik yang vira rasakan setiap harinya.

  Penantian, pengorbanan, balas dendam, bersembunyi di garis musuh, merelakan harga diri dan tahta queen dalam garis dunia hitamnya.

"Kau tau, malam ini davin akan mengumumkan pertunangannya dengan Marata Anantha," sahutan beberapa manusia cukup mengundang atensi gadis cantik yang kini tersenyum penuh arti.

"Hah? Apa iya? Dengan anak dari pemilik perusahaan Anantha?" Tanya balik gadis lain.

"Iya begitulah! Bukankah itu mengesankan? Dua keluarga kaya disatukan dalam satu lingkar kehidupan" sahut gadis lainnya.

"Tapi bukankah keluarga Anantha memiliki satu putri lagi?" Gosip kali ini agaknya sangat menarik perhatian gadis berambut pirang itu hingga kini ia bersandar pada tembok halte.

"Apa maksudmu? Setauku keluarga Anantha hanya memiliki Marata," ayolah gosip macam apa ini, apakah bagus membicarakan orang gila di pagi buta begini.

"Setauku ada satu putri lagi yang kini tinggal di luar negeri, sepertinya sedang melanjutkan pendidikan disana," gadis itu tampak berfikir serangah tertawa kecil layaknya mengenal perempuan yang kini jadi fokus pembahasan para pegosip itu.

"Tapi, bukankah menurut kalian Maratha sangat beruntung? Ia mendapatkan Davin Ardandela, pria idaman kaum hawa dan petinggi perusahaan lainnya," oh iya, peringatkan juga para pegosip itu untuk tidak membanggakan Maratha di hadapan musuhnya sendiri.

"Betul, maratha sangat beruntung," cukup sampai disini nona-nona, sepertinya gosip pagi ini cukup untuk jadi bahan sarapan gadis tersebut.

  Sepertinya cukup bagi ia membuang waktu dengan mendengar bualan gosip pagi ini, Berdiri di pojok halte cukup membuat kaki jenjangnya pegal.

  wanita berparas cantik itu akhirnya memilih untuk melenggang pergi memasuki bus yang kini berada di hadapannya.

To : +7 94x xxx xxxx
"Have you sent my order?"

"You just take your order at the airport, according to the barcode I sent"

"Thankyou max"

"Anything for u baby girl!"

   Airport, tempat tujuannya yang tentu sesuai dengan pemberitahuan pada laman ponselnya, gadis blasteran itu melangkah memasuki airport dengan langkah santai.

Melangkah lebih dalam memasuki kabin pesawat, dan dicurigai beberapa pasang mata.

"Max leeveller," Sahutnya sambil memberikan black card pada pramugari cantik yang kini berdiri di hadapannya.

"Baik nona," pramugari yang mengerti maksud pembicaraan gadis itu pun segera mengambil box hitam berukuran sedang dan diberikan kepada sang pemilik.

Black card telah tergesek dengan mesin otomatis, dan telah kembali pada pemiliknya.

Calling max...

"So?"

"I've got it!"

"Gotcha! I'm glad to hear that, I hope we can be business partners again"

"Of course, thankyou max"

"Yes baby!"

  Kotak hitam berukuran sedang, dijinjing vira memasuki unit apart yang ia beli beberapa waktu lalu.

  Rasa kagumnya tak dapat tertutup setelah ia melihat isi dari kotak tersebut. sebuah Senjata tembak Desert Eagle tertata rapih didalam kotal tersebut.

  Vira tak mampu mengalihkan pandangannya dari Senjata Desert Eagle tersebut. Memikirkan bagaimana menyenangkannya bermain menggunakan benda itu sudah ia dambakan sejak awal. Benda yang diyakini akan menjadi pelengkap pesta malam panjangnya dengan peluru yang terisi penuh.

"Gue tinggal siapin baju and voila!, everything so perfecto!" Gumamnya bersemangat.

  Waktu telah menunjukkan pukul sembilan malam, dan vira sudah siap dengan gaun merah yang melekat pas pada tubuhnya, sepatu high heels berenda, serta accessoris yang senantiasa menambah kesan vintage sekaligus glamour pada penampilannya malam ini, rambut coklatnya dibiarkan terurai cantik bergelombang, serta make up tipis yang cocok pada wajahnya.

  Dibalik penampilannya yang cantik, pistol dengan peluru yang terisi penuh sudah melekat pada bagian paha atasnya.

  mobil berlebel Bugatti La Voiture Noire melaju cepat membelah jalanan kota yang padat oleh aktivitas malam.

  Vira selaku pengendara mobil mahal tersebut tentu sangat kesal oleh kemacetan yang menghabiskan waktu minimnya, namun meninggalkan mobil bukanlah solusi tepat, apalagi dengan gaun indahnya, itu akan sangat sulit.

"Bangsat! Gatau apa gue buru-buru, make macet segala!" Ya kurang lebih begitulah aduan vira yang kesal dan terus membunyikan kelakson.

  Disisi lain, di sebuah gedung bertingkat dengan ornamen mewah yang di datangi para petinggi perusahaan yang gila uang sudah terisi penuh.

"Bagaimana kabarmu miracle?" Tanya Ardandela, ayah davin yang menjabat tangan tamu undangannya itu.

"Baik, bagaimana dengan mu om? Apakah Kau dan tante sehat?" Tanya balik gadis berusia dua puluh dua tahun tersebut.

"Tentu kami sehat, kami tidak boleh sakit untuk merayakan pertunangan davin!" Jawab nyeleneh ardandela yang dibalas anggukan oleh teman davin tersebut.

  Acara telah dimulai, para tamu undangan mulai duduk pada tempatnya masing-masing untuk menyaksikan momen langka dimana kedua petinggi perusahaan saling melengkapi membentuk keluarga.

"Kepada keluarga Anantha yang terhormat dan rekan bisnis serta petinggi perusahaan lainnya yang saya banggakan, izinkan saya untuk menyampaikan tujuan dari kedatangan saya hari ini." Davin berdiri tegak di hadapan para tamu undangan dan calon istrinya, Maratha.

  Percayalah davin kalut, fikirannya hanya tertuju pada gadisnya yang hilang beberapa waktu lalu.

  Ya, vira di nyatakan kabur dari brankar rumah sakit tepat satu hari setelah kejadian ia menggila beberapa waktu lalu.

   Bodyguard dan pasukan sudah davin kerahkan untuk mencari gadisnya, namun nihil, kabar soal vira belum terdengar hingga saat ini. Perlu ia akui, ia tak dapat menyepelekan kekuatan vira, bagaimanapun ia tau gadisnya adalah ketua dalam dunia gelapnya.

"Aku mencintaimu, sungguh!" Bayangan beberapa waktu lalu terus berputar dalam fikiran davin kali ini, tapi ia tak bisa berbuat lebih.

  Vira berjalan santai memasuki backstage gedung dengan topeng cantik di wajahnya.

"Just this time I help you! Next time I will not accommodate you anymore!" Jelas seseorang yang sejak awal membantu vira dalam segala hal.

Hai everyone!
siapa yang nunggu aku up?
sebenernya aku udah bikin part 2 nya tapi, aku mau kalian like and comment dulu yu biar aku semangat nulisnya!♡
Sebelumnya makasih banyak ya buat kalian yang dukung terus cerita ini dengan like and comment cerita aku!!

-Love
Bunnie!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Queen MaFia% [Series 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang