T I G A P U L U H ✔

1.4K 130 8
                                    

Halo!

Jangan lupa vote dan komen!

Happy Reading!

*****

Aniii👅

Dimana lo?|

Asu!|

Lea berdecak sebal melihat chatnya tidak di balas Riani.

"Gue telpon deh!" Lea pun menelpon Riani, dan sambungannya di terima.

"Dimana lo?! Gue lagi di jalan nih!"

"Ani lagi sama gue, gue mau kangen-kangenan dulu sama dia."

"Lah? Bang Barka?! Anjir lu! Masih aja bertahan lu berdua? Sadar, lu berdua beda agama!"

"Astaga, jahat banget lo sama gue."

"Hahaha, becanda, si Ani mau di anterin lo? Ato mau bareng gue?"

"Di anterin gue.

"Yodah."

Lea menutup sambungan telponnya. Menatap jalanan, Lea tersenyum melihat dua orang perempuan yang memakai seragam SMP.

"Inget dulu sama Lala," gumam Lea.

Liana yang mendengar gumaman anaknya itu, terdiam.

"Lea, gak ada barang yang ketinggalan kan?" tanya Liana.

Lea menoleh ke depan, ke kursi kiri samping pengemudi. "Enggak ada Bun," jawab Lea.

Lea memikirkan Rian, Lea terkekeh mengingat dulu saat dirinya di kenalkan Arsyela kepada Rian.

"Bun..." panggil Lea.

"Kenapa?"

"Bunda inget gak si Rian? Sepupunya Lala," tanya Lea.

"Inget kok, kenapa?"

"Tadi pagi Lea gak sengaja ketemu dia di makam Arsyel," jawab Lea.

Aldi memberhentikan mobilnya mendadak, untung saja di belakang tidak ada kendaraan lagi.

"Astagfirullah, Ayah kenapa?" tanya Liana.

"Enggak, sorry," Aldi melajukan kembali mobilnya.

"Terus? Gimana kabarnya?" tanya Liana.

"Katanya baik, tapi keluarganya ancur, keluarha Lala juga."

"Hah?!" Liana terkejut.

"Yah gitu, sekarang dia tinggal sama Om Galih, Papa-nya."

"Cerai?" tanya Liana penasaran.

"Iyah."

"Terus dia tinggal dimana?"

"Kalo jadi pindah, kita satu perumahan sama dia."

Lea pun bercerita banyak mengenai Rian, sampai semuanya terdiam saat ada tiga motor yang mengikuti mobil mereka.

"Yah... Dari jaketnya, mereka geng Ribya," ucap Lea.

"Yah awas!" teriak Liana saat di sisi jalan ada yang melemparkan batu besar ke arah kaca depan mobil.

Aldi terpaksa menepikan mobilnya, orang-orang yang tadi mengikuti mereka juga turun dari motornya.

"Wih, ni Om-om berani banget yah turun dari mobil," ucap salah satu anggota geng Ribya.

Viannalea [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang