Episode 17

2.8K 474 58
                                    

EP 17
.
.
.
Saat mereka sudah menampakkan diri di depan gerbang, Gojou langsung menyeret (y/n) dan menghilang begitu saja.

"EHH?! MEREKA MENGHILANG!!" Teriak Nobara heboh.

"Aku bersumpah akan memukul kepalanya nanti" Geram Megumi, mengepalkan tangannya kesal saat melihat Gojou langsung menarik (y/n) sehingga gandengan mereka terlepas paksa.
.
.
.
.
Sepanjang perjalanan, Gojou hanya terus mengoceh hal yang tidak penting.

'Kenapa orang seperti ini bisa menjadi sensei si...' Batin (y/n) sweatdrop.

"Kau benar benar sangat mirip dengan ibu mu saat sedang marah, sangat menyeramkan!.....Eh!" Karena terlalu sibuk mengoceh, ia melontarkan kalimat itu tanpa sadar, langsung saja ia menutup mulutnya kaget.

(Y/n) menghentikan langkahnya dan mengerjapkan matanya berkali kali menatap Gojou.

"Apa maksud sensei? Sensei kenal ibu ku?!" Tanya (y/n), Gojou tertawa renyah, menggaruk pipinya yang tidak gatal itu.

"Sensei!"

"....benar" Jawab Gojou, senyuman diwajahnya seketika lenyap.

"Kenapa sensei tidak memberitahu ku?! Siapa dia?Kenapa dia membuang ku? Kenapa aku tidak bisa ingat apa apa?!" Pertanyaan bertubi tubi dari (y/n), walau matanya terhalang kain penutup mata, Gojou yakin betul kini gadis di hadapannya tengah menahan tangisnya.

"Kenapa...dia meninggalkan aku.." Lirih (y/n), tidak tega akhirnya Gojou menariknya kedalam dekapannya, membiarkannya melepaskan rasa sedihnya.

Gojou membawa (y/n) ke supermarket terdekat, membiarkan (y/n) duduk di meja yang sudah disediakan, dan membelinya secangkir kopi panas.

"Ambilah" Gojou menyodorkan kopi panas itu kepada (y/n), (y/n) menerimanya.

"Jadi..Okaa-san dan Otou-san..sudah meninggal?" Tanya (y/n) tanpa mengalihkan pandangannya dari kopi itu.

"Saat aku menemukannya, tante dan paman sudah dalam keadaan tak bernyawa" Gojou mengepal tangannya, menyesal saat itu mengambil misi yang diberikan oleh Yaga sehingga dirinya telat menyelamatkan keluarga kecil itu.

(Y/n) tenggelam dalam kesedihannya lagi, bisa bisanya ia dulu sering mengutuki orang tua nya karena meninggalkannya di panti asuhan. Sontak menampar kedua pipinya dengan kencang, membuat Gojou kaget dengan aksinya tiba tiba.

"Eeeh! (Y/n)! Kenapa menampar pipi mu sendiri?!" Gojou menarik kedua tangan (y/n) dari pipinya yang sudah memerah.

"Bodohnya aku, aku selalu berpikir mereka membuang ku ternyata aku salah..." Gojou mengusap pelan pipi (y/n) yang memerah.

"Bukan salah mu berpikir seperti itu, siapa pun kalau ditinggal tiba tiba seperti itu juga pasti mempunyai pemikiran seperti itu." Ucap Gojou menenangkan (y/n) yang kini kembali terisak.

"Okaa-san dan Otou-san kenapa bisa meninggal?" Pertanyaan (y/n) berhasil membuat Gojou membeku. Tidak mungkin juga ia tiba tiba bilang karena ibunya adalah kutukan, dan dirinya adalah manusia setengah kutukan hingga di incar oleh para penyihir kan? Bisa bisa anak didik dihadapannya langsung kena mental.

"Soal itu..aku kurang tau" Balas Gojou, (y/n) pun hanya bisa menghela nafasnya kecewa.

'Tapi setidaknya sekarang aku tau, aku tidak dibuang..itu sudah cukup membuatku bahagia..' Batin (y/n) tersenyum simpul.

"Sensei" Panggil (y/n) tiba tiba. Gojou menatapnya bingung. "Ayo kita pergi! Yuuji pasti sudah menunggu kita!"

Wajah Gojou kembali tercetak senyuman lebar melihat gadis kecil dihadapannya tidak lagi murung, "Baiklah, ayo"
.
.
.

Cursed DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang