Episode 3

5.7K 866 67
                                    

Note: adegan yuuji yg lagi di interogasi sama Gojou diskip ya,eke terlalu malas untuk ketiknya hehe🗿🗿
.
.
.
.
.
Suara kicauan burung burung di pagi hari yang begitu merdu di telinga, namun tidak bagi sosok gadis manis yang sedang tertidur di salah satu ruang di rumah sakit.

"Hngh..." Desahnya pelan, masih setia dengan matanya yang tertutup. Namun suara kicauan burung burung yang tak kunjung henti, membuat (y/n) membuka matanya secara perlahan, berguna untuk menyesuaikan matanya dengan cahaya sekitar.

"Ah.. jam berapa sekarang..." Tanya nya pelan. Tubuhnya perlahan terangkat, tangannya menyentuk kepalanya yang terasa begitu berat. Sedikit terkejut karena ternyata di kepalanya terdapat perban yang melilit dengan rapih.

"Eh? Kenapa ada perban?" (Y/n) melamun, berusaha untuk mengingat apa yang terjadi, belum sempat otaknya memikirkan sesuatu, sebuah suara membuyarkan lamunannya.

"Kau terluka di bagian kepala, makanya di perban." Dengan cepat (y/n) menoleh kearah suara tersebut, terdapat seorang pria jangkung berambut putih yang duduk di kursi bersebelahan dengan kasur yang ia tempati sekarang, Gojou Satoru.

"U-UWAHH! SIAPA KAU, KENAPA BISA ADA DIKAMARKU?! Eh tunggu..., Ini bukan kamarku ini dimana?! Kau menculik ku?!" Teriaknya panik sambil menjauh, menempelkan dirinya di tembok. Gojou hanya tersenyum, tidak ada niatan untuk menjelaskan sesuatu.

(Y/n) terdiam sebentar, otaknya sedang berusaha mencerna apa yang sedang terjadi. Secara perlahan lahan, serpihan serpihan memori tentang kemarin mulai tersusun kembali di otak (y/n). Tentang kedua senpainya yang menemukan jari aneh, kemudian monster monster yang disebut kutukan, lalu Yuuji yang menjadi aneh ngomong sendiri terus, lalu... Pria jangkung berpenampilan aneh yang tiba tiba datang dan memfoto foto muridnya yang babak belur.

"Eh, anda sensei si bocah hitam itu kan, yang namanya fushi fushi apa itu.." Tanya (y/n) yang sudah sedikit tenang.

"Benar, aku adalah sensei-nya Fushiguro Megumi, namaku Gojou Satoru,, aku sedikit terkejut, padahal baru kemarin kau terluka parah, tapi sekarang kau bahkan sudah punya tenaga untuk teriak sekencang itu." Ucap Gojou sembari menarik kursinya agar semakin dekat dengan (y/n). Ia sengaja menekan namanya, untuk melihat reaksi (y/n) saat mendengar namanya. Namun dengan sedikit kecewa, reaksi yang Gojou dapat hanyalah ekspresi kebingunan.

"Terus.. kenapa anda disini? Dan...aku dimana.." Tanya (y/n) melihat sekitar. "Ah! Yuuji! Apa yang terjadi padanya?!"

"Tenanglah, dia baik baik saja, sekarang gantian aku yang bertanya.." Ucap Gojou yang masih setia dengan senyumannya itu.

"Bertanya apa..?" Tanya (y/n) pelan.

"Siapa namamu?" Tanya Gojou.

"(Y/n)...(Y/n) (L/n)" Jawab (y/n) yang masih sedikit ragu.

'(L/n)....tak ku sangka kau akan muncul di hadapan ku secepat ini..' Batin Gojou. Senyumanya kian melebar setelah mendengar nama belakang (y/n), dan tentu saja membuat (y/n) semakin was was padanya.

"Baiklah (y/n), aku ingin menawarkan sesuatu, ayo jadi masuk ke SMK Jujutsu bersamaan dengan Yuuji." Tawar Gojou, gadis dihadapannya menatapnya bingung.

"Hah, SMK Jujutsu? Sekolah apa itu?" Tanya (y/n) yang memiringkan kepalanya.

"Di SMK Jujutsu, kau akan dilatih hingga menjadi penyihir yang hebat! Keren bukan??" Jelas Gojou sambil berpose sok keren, (y/n) hanya menatapnya datar.

"Ga." Itulah jawaban singkat (y/n) yang berhasil menohok Gojou.

"Lagi pula aku ini hanyalah seorang siswi biasa, aku tidak bisa melakukan sihir sihiran, kemampuan bela diriku pun tidak tinggi tinggi banget, ditambah kalau aku menjadi penyihir di SMK Jujutsu otomatis aku akan melihat kutukan setiap hari, dan aku tidak mau! Mereka sangat mengerikan!" (Y/n) menolak mentah mentah tawaran Gojou.

Cursed DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang