EP 15
.
.
Di ruang perawatan, Megumi sedang diobati oleh Shoko, teman temannya hanya melihat dari samping, sesekali berbincang untuk memecahkan keheningan."Sudah selesai, Nobara dan Megumi sudah ku obati,sekarang (y/n), kamu terluka dibagian mana?" Tanya Shoko. (Y/n) melihat sekujur tubuhnya lalu menggeleng pelan.
"Aku tidak terluka kak Ieri" Seketika para murid kelas dua menatap (y/n) terkejut.
"Kak?" Tanya Maki dan Panda bersamaan.
"Jangan terkejut begitu, aku yang memintanya untuk memanggil ku seperti itu" Ucap Shoko. (Y/n) pun tertawa pelan.
"Baiklah kalau begitu aku pergi dulu, kalian istirahat saja, selamat tinggal" Ucap Shoko kemudian keluar dari ruang perawatan itu.
Megumi mengubah posisinya dari tiduran menjadi duduk, dengan bantal sebagai senderannya.
"Omong omong, (y/n) kenapa tadi kau bisa terbang gitu?" Tanya Panda.
"Hah? Terbang? (Y/n) kamu bisa terbang?" Tanya Nobara.
"A-ah bukan..aku dilempar oleh laki laki bertubuh besar itu jadi gitu deh.." (Y/n) menggaruk pelan pipinya, sedikit malu kalau mengingat kejadian tadi.
"Hee?!" Pekik Nobara tidak percaya. "Apa kau baik baik saja?!"
"Yah seperti yang kau lihat, aku baik baik saja hehe" Jawab (y/n) dengan santai. Tiba tiba saja Megumi memukul pelan kepala (y/n).
"Andai tadi Panda senpai tidak menangkap mu, kau pasti sudah patah tulang dan sedang dirawat di ranjang sebelah tau!" Ucap Megumi dengan tangan yang masih berada di atas kepala (y/n).
"Ah benar juga, terimakasih Panda senpai!" Ucap (y/n) menoleh ke arah Panda. "Omong omong Fushiguro, tolong singkirkan tanganmu, berat"
Bukannya disingkirkan, Megumi justru semakin menekan tangannya.
"Oi! Bocah hitam apa maksud mu?!" Kesal (y/n), tangannya berusaha menyingkirkan tangan Megumi dengan susah payah.
"Hei hei! Kalian jangan sibuk pacaran dong, kita jadi nyamuk kan disini.." Ejek Nobara, sontak Megumi mengangkat tangannya, lalu menatap tajam ke arah Nobara.
"Ja-jangan bicara yang engga engga!" Oceh Megumi malu, membuat Nobara dan ketiga senpainya menahan ketawa.
"Ah, (y/n) bisa ikut aku sebentar? Aku ingin menanyakan sesuatu padamu" Ucap Maki tiba tiba.
"Em, baiklah" (Y/n) pun mengikuti Maki meninggalkan ruang perawatan itu.
.
.
Maki mengajak (y/n) untuk membeli beberapa minuman kaleng."Kudengar kamu menggunakan katana ya?" Tanya Maki. (Y/n) memberikan anggukan sebagai jawabannya.
"Benar, memangnya kenapa Maki senpai?"
"Boleh ku lihat?" (Y/n) pun memberikan katananya kepada Maki. Maki menarik katana itu dari sarungnya, matanya terbelalak saat melihat aura yang dikeluarkan katana itu.
"Gah, auranya gelap sekali! Darimana kau mendapatkan katana ini?" Tanya Maki.
"Entahlah..aku sudah memilikinya sejak kecil, saat itu seorang biarawati membawa ku ke panti asuhan dan memberikan katana itu kepada ku tanpa bilang apa pun lagi" Jawab (y/n) tanpa mengalihkan pandangannya dari mesin minuman.
"Kenapa Maki senpai tiba tiba menanyakan hal itu?"
Maki menggeleng pelan, "Gojou sensei meminta ku untuk melatih mu menggunakan katana, memangnya selama ini kau tidak pernah berlatih sendiri?"
"Emm, tidak sih...palingan hanya ikutin yang ada di kartun ninja.." Jawab (y/n) sambil cengengesan membuat Maki menepuk jidatnya pelan.
"Baiklah, persiapkan dirimu, mulai besok aku akan melatih mu cara menggunakan katana yang benar" Ucap Maki menyeringai, membuat (y/n) merinding.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cursed Destiny
ActionBisakah kamu bayangkan kalau hidupmu yang aman tentram dan damai, berubah dalam sekejap hanya karena ketiduran disekolah??? . . . "Kamu adalah gadis yang unik, masuklah ke smk jujutsu!" Tawar seorang pria aneh berambut putih dan memakai penutup muka...