Episode 19

2.3K 386 32
                                    

EP 19
.
.
Maki menghempaskan dirinya diatas rerumputan hijau dilapangan. Menghela nafas lalu mengusap wajahnya kasar.

"Maki, kau baik baik saja?" Tanya Panda. Maki menggeleng pelan lalu menengadah keatas, menatap langit biru.

"Tadi...(y/n) benar benar ingin membunuhku" Ucap Maki yang membuat semua temannya menatapnya terkejut.

"Apa maksud Maki senpai?!" Tanya Nobara.

"Entah tadi aku salah lihat atau tidak...sekilas aku melihat pupil mata (y/n)  berubah menjadi merah, samar samar sih jadi aku juga tidak yakin.."

Ketiga temannya saling menatap.

"Maki...mungkin kau lelah" Ucap Panda. Maki mengangguk kepalanya.

"Yah mungkin.."
.
.
.
"Kamu ini siapa..?"

(Y/n) memiringkan kepalanya, "Aku siapa? Tentu saja aku (y/n), Megumi kepala mu tadi terbentur ya?"

"Maksud ku bukan seperti itu...hah...lupakan, bagaimana perasaan mu?" Tanya Megumi. (Y/n) sedikit menunduk.

"....Aneh ya?"

"Hah?"

"Padahal tadi jelas jelas aku terluka, tapi luka ku hilang begitu saja..." (Y/n) tersenyum miris, "Karena hal ini lah yang membuatku dijauhi saat di panti asuhan..mereka bilang aku itu monster"

Mendengar itu, tangan Megumi mengelus pucuk kepala (y/n) dengan lembut. "Itu tidak benar....mereka sangat bodoh karena menganggap mu seperti itu, kau bukan monster kau adalah seorang jujutsu"

Entah kesambet apa, (y/n) justru memerah setelah mendengar itu. Megumi tersenyum kecil melihat reaksi (y/n).

"Megumi..." Panggil (y/n). Megumi menatap (y/n), menunggu lanjutan dari mulut (y/n).

"Akhir pekan ini ayo jalan" Ucap (y/n) tersenyum simpul. Megumi membatu, apa ini artinya ia menerima ajakannya kemarin?

"T-tunggu, a-aku...aku.." Megumi gugup, ia menutup wajahnya yang sekarang sudah merah seperti tomat dengan satu tangan.

"Ah...ajakan mu kemarin tidak jadi ya..." Dengan cepat Megumi menggelengkan kepalanya.

"Jadi! Aku tidak pernah menarik kata kata ku! M-Minggu ini, setelah jam makan siang...gimana?" Tanya Megumi malu malu padahal hatinya sangat senang.

"Boleh.." (Y/n) sedang mati matian menahan rasa gemasnya, ia tidak menyangka Megumi memiliki sisi yang kanak kanak seperti itu.

Tanpa mereka sadari, kawan kawannya menguping pembicaraan mereka dari awal di depan pintu, Maki dan Nobara menahan tawanya kala melihat reaksi Megumi. Pandai hanya menghela nafasnya pelan, sedangkan Toge, entahlah, ia merasakan sensasi aneh pada hatinya saat mendengar percakapan mereka berdua.

"Pfft..tak ku sangka...tak ku sangka Megumi bisa bertingkah gemas seperti itu!" Suara Maki sedikit gemetar karena menahan ketawa.

"Fushiguro benar benar seperti bocah dihadapan (y/n) pfft-- aku tidak tahan lagi!" Nobara langsung mendobrak masuk hingga kedua makhluk didalamnya terkejut.

"Duh kalian kalau mau mesra mesraan jangan di ruang perawatan dong, Fushiguro! Kau ini tak bermodal sekali"

Tidak terima dengan kata kata Nobara, mereka pun kembali berdebat.
***
Hari telah berganti menjadi gelap, (y/n) tengah bersiap siap untuk tidur namun kegiatannya terhentikan karena suara telepon masuk.
"Moshi moshi, Gojou sensei, ada apa?"

[Nee, (y/n)..sepertinya ajakan ku kemarin tidak jadi...] Suara Gojou terdengar lesu. Sedikit kesal karena ia tiba tiba diberikan misi.

"He? Jadi yang Gojou sensei bilang kemarin itu beneran?"

Cursed DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang