Merasa Janggal

711 102 19
                                    

💚Voment and Enjoy💚
.....

Setelah Nyonya Nendra kembali keruangan Kun, wanita paruh baya itu masih terlihat lesu. Terlihat dari wajah lelahnya yang penuh dengan beban pikiran.

Mengapa itu terjadi pada sang Anak ?

Berjalan gontai menuju ranjang yang Kun tempati, mengelus lembut surainya.

Tapi Kun malah berjengit kaget, bukan karena Ia tidak suka disentuh selembut itu. Melainkan hanya masih belum kenal dengan siapa Nyonya Nendra di kehidupannya.

Kun menggeleng, "Maaf, aku tidak tau siapa anda"

"Tenang Kyle, ini Mama" ucap Nyonya Nendra pelan supaya Kun tidak takut padanya

Alice masuk kedalam, menemui Kun juga Nyonya Nendra yang masih asyik berdiam diri.

"Hai semua! Hai Kyle !!!" pekik Alice tak tau malu, Kun menatap tak suka kearah wanita yang baru masuk itu

"Alice! Ini rumah sakit !" bentak Nyonya Nendra yang tidak tahan dengan kelakuan konyol Alice

Si pelaku hanya tersenyum bodoh, berjalan menghampiri Kun yang masih setia berbaring.

Melihat Kun yang tampak risih dengan kedatangan Alice kearahnya. Sebagai Ibu, Nyonya Nendra memberi tau Kun sebuah pernyataan yang perlu sang Anak pahami.

"Dia Alice, wanita yang akan menjadi calon Istrimu Kyle"

Kun menoleh, kedua alisnya bersatu. "Tidakkah itu terlalu cepat? Aku belum mengenal kalian berdua lebih jauh, mengapa aku harus mempercayai perkataanmu ?"

Senyum Nyonya Nendra terlihat, "Sayang, itu sudah menjadi keputusan mutlak bahkan sebelum kamu berakhir seperti ini"

Sebentar, nada bicaranya berubah. Seakan sedang menuntut Kun untuk mau tak mau harus menyetujuinya.

"Apa kita memang ada hubungan spesial ?" tanya Kun menatap kearah sang Ibu

"Ya, bahkan Alice sedang mengandung anakmu"

...Sangatlah asu...

Itu bukan suatu kebenaran, melainkan sebuah alibi supaya Kun percaya dengan ucapannya. Memang wanita cerdik.

Tidak– bukan cerdik, melainkan licik.

Tapi Kun tidak merasakan ada gelenyar aneh seperti saat seseorang bertemu dengan sang kekasih.

"Maaf, jangan tekan aku dengan hal seperti itu" Kun menutup kedua matanya perlahan, berniat masuk kealam mimpi, karena untuk sementara waktu. Ia tidak bisa memaksakan diri untung berpikir seperti kebayakan orang

☆☆☆

Dalam sebuah ruangan yang dipenuhi oleh serpihan kaca, bahkan ada juga yang tertempel di dinding ataupun rusak berkeping-keping dibawah lantai.

Membuat Kun harus sangat berhati-hati dalam berpijak. Karena dirinya tidak memakai alas kaki sama sekali.

Berjalan mengelilingi ruang itu, Kun menemukan sebuah knop pintu.

BOCAH; |[Kunyang]|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang