Kejutan Spesial

1K 137 29
                                    

💚Voment and Enjoy💚
.....

Pandangan pengunjung disana tertuju kearah sejoli yang ada dipusat kafe tempat live music tersebut.

Sadar jika keduanya menjadi bahan tontonan sekitar, Yangyang menarik pergelangan tangan Kun supaya menjauh dari sana.

Mungkin tempat parkir lebih aman.

Mereka berdua saling memandang satu sama lain dibalik deretan mobil yang berjejer rapi ditempat parkir itu.

"Jangan nangis"

Telapak tangan Kun menangkup kedua pipi tirus Yangyang, Ia menyadari perubahan pada Yangyang setelah kepergian nya ke Jepang lalu.

"Gue takut lo pergi jauh brengsek, lo ngilang ga bisa ditelpon. Gue jadi takut" Yangyang segera memeluk Kun, tidak peduli dengan yang namanya malu. Ia hanya ingin melepas rindu

Senyum Kun terlihat, "Gue udah ngelakuin hal bodoh, tanpa mikir dampak apa yang lo terima"

"Gue juga bikin lo sakit, itu yang paling gue sesali"

Tangisan Yangyang tidak bisa dihentikan meski bisikan maaf selalu Ia dengar dari mulut Kun sendiri.

"Besok ga usah sekolah ya ?"

Kepala kecil Yangyang menjauh dari dada bidang Kun, menatap pria 25 tahun itu dengan intens, "Kenapa ?"

"Kan masih sakit, jadi istirahat aja besok"

"Ga mau, nanti–"

"Gue yang ijin ke guru lo, kalo perlu ke kepsek lo sekalian" Kun berusaha meyakinkan Yangyang

Terlihat bahwa Yangyang sedang menimang-nimang tawaran Kun, "Oke, setuju!"

"Anything for you, liebling"

Mendengar keanehan dalam sebutan untuk dirinya, Yangyang melepaskan pelukan nya dengan Kun.

"Alright, krokodil" Yangyang menyeringai melihat senyum Kun berubah jadi masam

☆☆☆

Minggu yang baru dihari Senin siang, Kun dalam perjalanan menuju rumah Yangyang.

Ya, kemarin malam Yangyang sempat memberikan alamat rumahnya ke Kun. Itu pun karena dipaksa, ingat! Di.pak.sa oke ?

Kun membunyikan bel rumah Yangyang, "Sangat megah" gumam nya

Pintu terbuka, menampilkan si Mbok dengan sapu ditangan nya, "Mari silahkan masuk, cari Den Yangyang kan? Saya panggilkan sebentar ya"

Untungnya ada maid yang baik seperti si Mbok, jadi Kun merasa sedikit tenang jika Yangyang berada disini sendiri tanpa kedua orang tuanya.

"Halo Om!"

Yangyang menyapa Kun kelewat semangat, sampai Ia menghantam dirinya ke Kun yang hendak berdiri. Membuat Kun tidak siap dan kembali terjatuh ke sofa.

"Lo berat, bocah !" Yangyang menindihnya dan Kun tidak merasa berat sama sekali. Itu hanya lelucon

Kini Yangyang duduk dibagian sofa yang kosong, terlihat bahwa bocah itu tengah tersungut emosi.

"Bercanda doang"

Kun mengusap sayang rambut halusnya, "Gih ganti baju, kita keluar"

"Kemana ?"

"Ke pelaminan"

...Sangatlah asu...

BOCAH; |[Kunyang]|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang