Ingatan Sekilas

682 110 52
                                    

💚Voment and Enjoy💚
.....

Tidak terasa sudah tiga bulan berada di Jepang. Nyonya Liu, Yangyang, juga Mbok, dipagi buta sudah terbang ke Negara asalnya.

Bagaimana dengan Kun ?

Katanya, Kun akan melanjutkan pekerjaannya sebagai Presiden Direkur yang sudah lama tidak Ia laksanakan dengan baik.

Lebih tepatnya Kun pulang lebih dulu dua hari lalu, sekalian menyelesaikan masalah dengan kedua orang tuanya secara baik-baik.

"Permisi Presdir, Tuan dan Nyonya Nendra sedang menunggu anda diluar saat ini juga" ucap sang Sekretaris yang baru memasuki ruang kerja Kun

Dengan senang hati, Kun menyuruh Sekretaris tersebut untuk memanggil kedua orang tuanya, "Suruh mereka masuk dan lanjutkan pekerjaanmu"

"Baik Presdir, saya permisi"

Setelah Sekretarisnya pergi, Kun mempersiapkan diri. Berusaha tetap santai supaya Ia tidak gugup menghadapi segala pertanyaan yang akan sang Ayah dan Ibunya lontarkan.

"Kyle !?"

Sudah bisa Kun perkirakan jika Tuan Nendra akan berakhir dengan datangnya emosi yang meluap-luap seperti ini.

"Tenang Pa, kita bicarakan semua secara baik-baik"

Rasanya sangat sesak, leher Kun merasa tercekik. Sedari tadi sang Ayah tidak melepaskan cengkraman dikerah kemeja putihnya.

"Kau sudah kelewatan Kyle !" Tuan Nendra semakin gencar mengeratkan rematan tangannya

Nyonya Nendra tidak menahan sang Suami, lagi pula dirinya juga tidak setuju dengan keputusan Kun yang kembali bersama Yangyang.

Sayangnya Ia menitipkan Kun pada Yuta, jadi sia-sia saja Nyonya Nendra menghasut Kun saat Presdir muda itu mengalami amnesia.

"Bunuh saja Pa, saya berikan nyawa ini untuk anda bunuh"

Nafasnya semakin memburu dan tak bisa dikendalikan.

"Papa tidak pernah menyangka kau akan–"

"Itu sudah menjadi keputusan saya!"

BUGH!!

Kun menyela ucapan sang Ayah, satu bogeman keras diberikan secara enteng kepipi kanan sang Putra.

"Papa tidak pernah mengajari kamu menyela ucapan orang tua, Kyle !" murka Tuan Nendra

"Dan tidak ada yang mengajarkan anda pula untuk berani memukul anak sendiri" balasan telak membuat Tuan Nendra terdiam sekilas

"Kyle–"

"Mama kecewa dengan keputusan kamu Kyle, padahal Alice adalah wanita yang paling tepat menjadi pendamping hidupmu" ucap Nyonya Nendra melepas cengkraman yang hendak diberikan kembali oleh sang Suami pada Kun

"Ya, Alice wanita yang sangat tepat dimata anda. Saya sempat mencintainya dulu, sampai pada saat saya bertemu dia dibar sedang melakukan hal yang tak senonoh didepan mata saya sendiri–"

"Dari sana saya bisa bersyukur, jika tidak... saya tidak akan pernah merasakan cinta yang sebenarnya. Bertemu dengan Yangyang secara tidak sengaja, membuat saya harus memastikan semua perasaan ini terlebih dulu"

"Ah seharusnya saya tidak membicarakan ini terlalu detail bukan ?"

"Kyle, Alice tidak mungkin seper–"

"Jika anda melihatnya sendiri, anda pasti memiliki pikiran yang sama dengan saya"

Bukannya segera sadar, Tuan dan Nyonya Nendra tetap tidak mau merubah pola pikirnya.

BOCAH; |[Kunyang]|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang