Maaf

651 78 8
                                    

💚Voment and Enjoy💚
.....

Hari-hari semakin dingin, ini pertama kalinya Kun merasakan salju turun langsung depan mata, biasanya Ia datang saat musim gugur atau musim semi di beberapa belahan dunia lain untuk melaksanakan pekerjaannya.

Ada yang menjanjikan Kun supaya bisa bertemu dengan Yangyang, tapi mana?

Saat Kun kedinginan menunggu bocah itu dalam suhu minus sekian derajat, Ia melihat dua orang yang bercanda gurau diseberang sana, lurus dengan tempat yang didudukinya sekarang.

Padahal Kun sudah kedinginan, karena Ia tidak punya persiapan apapun untuk melewati musim salju kali pertamanya.

"Lo keliatan bahagia banget ya, apa kehadiran gue disini bakal disambut baik sama lo?" tanya Kun pada dirinya sendiri

Kun lebih memilih menunduk menatap tumpukan salju yang sedang diinjaknya, sampai tak lama kemudian ada dua pasang kaki terlihat menghampiri tempat Ia duduk.

"Kun..."

Kepala Kun mendongak ketika ada yang memanggil namanya dengan suara yang cukup parau entah karena orang itu menahan tangis atau bukan.

Senyum tipisnya Ia tunjukkan lebih dulu, "Maaf"

Kata pertama yang Kun ucapkan adalah permintaan maaf, kenapa?

"Maaf udah bikin lo kecewa, gue juga lalai sama tanggung jawab yang Nyokap lo kasih buat gue"

Pemuda itu adalah Yangyang. Akhirnya Kun bisa bertemu kembali dengan orang yang Ia cari-cari.

Gannet memandang sendu keduanya yang mungkin sedang menghangatkan diri melalui sebuah pelukan erat.

Kun berdiri, tapi pelukan mereka masih belum terlepas. Malah semakin erat seakan tak ingin cintanya pergi jauh dari dirinya lagi dan lagi.

"Sekarang pilihannya cuma dua, lo mau pisah atau tetep sama gue"

Yangyang melepas pelukan mereka, menatap Kun nyalang karena tidak suka dengan pilihan yang baru saja disebutkan Presdir muda itu.

"Gue ga suka dikasih dua pilihan" Yangyang angkat bicara

"Lah terus?"

"Cukup satu pilihan. Lo mau ga mau harus balikan sama gue. Lupain yang kemarin, perbaiki hubungan kita, buka lembar baru, dan ayo! Jangan buat kesalahan yang sama buat hubungan kita kedepannya"

Tubuh Kun boleh menggigil karena kedinginan, tapi hatinya tetap bisa menghangat karena ucapan manis yang keluar dari bibir tipis pria mungilnya itu.

Betapa beruntungnya Kun memilikinya.

"Maaf dan terima kasih karena lo udah mau ngasih kesempatan buat gue perbaiki semuanya"

☆☆☆

Mereka bertiga pergi kerumah Gannet terlebih dahulu, hitung-hitung sepasang kekasih itu berterima kasih karena dengan bantuan Gannet, keduanya bisa bertemu kembali.

"Heh bebek, makasih udah nemenin gue buat ketemuan sama Kun"

"Ga masalah, lagian karena lo dan Oma lo juga gue bisa ngerasain gimana rasanya punya keluarga"

Tidak banyak orang tau jika Gannet awalnya seorang anak kecil berumur sebelas tahun yang terlantar, Ia tidak memiliki siapapun.

Sampai dimana saat Ia tidak sengaja berteman dengan Yangyang dan Nenek Yangyang sendiri mengirimkan dirinya pada salah satu keluarga kecil yang memang sudah lama mengharapkan kehadiran seorang anak.

BOCAH; |[Kunyang]|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang