Peringatan

601 71 18
                                    

💚Voment and Enjoy💚
.....

PLAK!!

Bukan sapaan hangat seperti biasa, tapi yang Kun dapatkan malah tamparan telak dipipi kirinya yang bahkan masih belum sembuh dari memarnya semalam.

"M-mom...?" ucap Kun dengan wajah terkejutnya

"Saya sudah memberi tanggung jawab Yangyang padamu, tapi apa? MANA PEMBUKTIANMU, KUN?!"

Tidak pernah Nyonya Liu semarah ini, bahkan si Mbok juga baru melihatnya.

"Nyonya tenanglah" Mbok merengkuh tubuh Nyonya Liu yang bersimpuh

Ia tidak tau harus bersyukur atau tidak karena kedua sahabat sang Anak memberi tau kebenaran mengenai Yangyang yang tiba-tiba ingin pergi ke Jerman.

"Eh? Ehm... hmm, m-maaf tante sebelumnya" ucap Renjun memberanikan diri

"Ada apa Renjun?" Nyonya Liu menjawab, Ia masih fokus pada jalan didepan, mereka bertiga sedang dalam perjalanan pulang setelah mengantar Yangyang ke Bandara

"Lo aja deh, Chan"

"Dih kan lo yang mau bilang"

"Tapi kan harusnya lo"

"Lo aj–"

Nyonya Liu terkekeh melihat kelakuan keduanya, "Ngomong aja"

"Jadi gini..."

Renjun dan Haechan menceritakan kejadian semalam pada Nyonya Liu secara bergantian. Tanpa mengurang atau menambah cerita karangan sendiri.

Benar saja, beliau tidak tau mengenai hal itu.

Raut wajah tenangnya sedikit berubah menjadi ekspresi emosi?

"M-mom, sa-saya... s-saya tidak ber-maksud untuk–"

"Bermaksud atau ga, lo tetep salah" Haechan mencari celah untuk Ia ikut mempojokkan Kun

"Percayalah Mom, s-saya berada dibawah pengaruh obat...." Kun ikut bersimpuh didepan Nyonya Liu, tapi Ibu Yangyang itu segera berdiri

"Ayo segera akhiri hubunganmu dengan anak saya"

Semua pasang mata tertuju pada Nyonya Liu setelah mendengar pernyataan yang baru saja terucap.

"Tidak! T-tidak, saya–" Kun hendak pergi memohon pada Nyonya Liu, tapi beliau segera beranjak dari tempatnya, spontan menjauh

Kun pasrah, ditangkupnya kedua tangan itu menutupi keseluruhan wajah tampannya.

"M-mom, anda pasti tau bagaimana rumitnya perjalanan kisah kita" lirih Kun tampak tak bersemangat

"Dan kamu malah menyia-nyiakan kesempatan kedua, Kun"

Benar, yang berjuang tidak hanya dirinya melainkan Yangyang juga, bahkan membutuhkan waktu yang tidak sesingkat itu.

Tapi dengan sekali waktu, Kun langsung merusak kesempatannya, Kun juga menghilangkan harapan kecil Yangyang untuk bisa terus bersamanya.

Kun harus bagaimana sekarang?

Melihat Nyonya Liu pergi bersama Mbok, Haechan juga sigap menarik Renjun untuk pulang dari sana.

"Ayo kita pulang" ajak Haechan yang siap membawa Renjun ikut bersamanya

"T-tunggu!"

Keduanya berhenti, kemudian menoleh kearah Kun yang menghentikan langkah mereka.

Kun bangun, berjalan kearah Renjun dan Haechan yang berada didekat pintu.

BOCAH; |[Kunyang]|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang