Salju

649 70 49
                                    

💚Voment and Enjoy💚
.....

Esok pagi harinya Kun merasa Ia terbangun lebih dulu, mengecup sekilas bibir tipis bocah sekaligus orang terkasihnya itu.

Tidak hanya bibir, mungkin Kun juga menghujami seluruh wajah manis itu dengan kecupannya.

Dahi, pipi kanan maupun kiri, kedua kelopak matanya, hidung, dagu, juga bibirnya sekali lag–

"Udah puas belum? Kalo belum, dengan senang hati gue bakal merem lagi, pasrahin diri biar lo ciumin mulu sampe besok"

Kedua manik itu terbuka, membuat Kun tersenyum kikuk, Ia tertangkap basah kali ini.

"Puas, puas banget. Sekarang ayo bangun, gue belum makan dari semalem"

"Ya terus? Urusannya sama gue apaan"

"Gue laper, pen makan"

"Makan gue aja gimana?"

Keduanya terdiam, maksud Yangyang apa?

"Oh, jadi bocah satu ini sok mau nantangin?" goda Kun lalu menindih tubuh kecil kekasih manisnya itu

"Let's making love in this morning, Mr. Kyle?"

Apa kalian pikir Yangyang takut? Tidak! Malah Ia semakin gencar menantang Kun, membisikkan kalimat sensual itu didekat telinga sang dominan.

Setelah mendapatkan lampu hijau, Kun mengendus leher putih Yangyang. Membuat yang lebih muda menggeliat geli dalam kukungannya.

Semakin panas pergulatan mereka, menutupi suhu dingin ruangan akibat salju diluar.

Tok! Tok! Tok!

"Ryu! Apa kamu belum bangun sayang? Ayo sarapan, Oma sudah menyiapkan sesuatu"

"Ya, Ryu sudah bangun! Sepuluh menit lagi Ryu akan membawa Kun ke meja makan"

Kedua anak adam itu saling memandang, sedetik kemudian Yangyang tertawa renyah dibawah kekasihnya yang terlihat kebingungan. Padahal baru saja Kun berhasil meninggalkan satu ruam kebiruan dileher mulus si pemuda manis itu.

Suara Nenek Yangyang seolah membuat kegiatan mereka terhenti secara paksa, "Oma bilang apa?"

"Ayo sarapan, Oma udah nyiapin sesuatu katanya" Yangyang mendorong Kun untuk beralih kesisinya

"Nanggung banget, liebling" rengek Kun

Yangyang menunjukkan cengiran nakalnya, "We can do it tomorrow, or even later tonight Dad~" membuat Kun merinding

Yangyang bangun dari ranjangnya, berusaha menutupi ruam biru yang diciptakan Kun supaya Neneknya tidak curiga.

"Mau ikut sarapan ga? Katanya laper" ucap Yangyang yang sudah siap keluar kamar

Menunggu Kun yang masih merajuk diatas kasur besar itu, "Ngumpat boleh ga sih?"

"Lo mau ngumpatin Oma gue?"

"G-ga git– aishhh !!" Kun mengusak surainya kasar

"Yang bocah disini itu lo apa gue sih, lo ngerengek kek minta dibeliin Lambo sepuluh biji dah. Herman"

BOCAH; |[Kunyang]|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang