Momen Indah

669 82 9
                                    

💚Voment and Enjoy💚
.....

Sampai detik ini Yangyang masih bingung, kenapa bisa Kun ingin pindah dan meninggalkan tanggung jawabnya menjadi Presdir diperusahaannya sendiri.

Benar jika ditempat sekarang Ia tinggal pasti menolak keras dengan orang-orang seperti mereka berdua, tapi... Ah! Yangyang jadi ikut bingung.

"Halo? Udah selesai Pak?"

"....."

"Baik, saya akan turun sebentar lagi"

Yangyang melihat kekasihnya memasukkan kembali handphone yang digunakan untuk menjawab telpon seseorang tadi.

"Siapa?" tanya Yangyang penasaran

"Pak Sam, katanya udah siap. Ayo kita turun"

Yangyang menuruti ajakan Kun untuk turun bertemu dengan Pak Sam, meski Ia tidak diberi tau hendak melakukan apa dan akan diajak kemana setelah ini.

☆☆☆

Keduanya sampai, melihat Pak Sam menutup bagasi mobil belakang Kun setelah memasukkan beberapa barang disana.

Kun yang setia menggenggam tangan Yangyang itu beralih membawa kekasihnya kedalam mobil terlebih dulu.

Ia berjalan keluar menghampiri Pak Sam, "Makasih ya pak" hanya untuk mengucapkan rasa terima kasih karena telah membantu Kun menyiapkan 'peralatannya'

"Hati-hati dijalan, Presdir" Pak Sam membungkuk sopan

Kun berangsur pergi memasuki bangku kemudinya, "Kita berangkat!" mobilnya perlahan mulai melaju

"Emang kita mau kemana sih?" ucap Yangyang yang tak henti-hentinya menanyakan satu pertanyaan yang sama sedari tadi

"Kan gue pernah ngajak lo waktu itu buat momen yang indah lagi"

"Sejak kapan lo ngomong begitu"

Sepertinya Yangyang lupa, "Waktu kita masih di Jepang"

"Oh"

Tampak jika Yangyang tidak nyaman dengan topik pembicaraan mereka, mungkin Ia tidak mau mengingat yang lalu-lalu.

Biarkan saja yang lalu segera berlalu, kita hidup untuk berpijak pada masa depan, bukan terjebak dimasa lalu.

Itu yang pernah Yangyang katakan pada dirinya sendiri.

"Kenapa hm? Udah, ga usah mikirin apa-apa" ucap Kun sesekali menepuk pelan pipi tirus Yangyang menggunakan tangan kirinya

Yangyang tersenyum, mengambil tangan Kun dipipinya untuk Ia genggam.

"Selagi ada lo disini, gue udah bersyukur"

☆☆☆

Mobil Kun terparkir disalah satu tempat parkir yang memang khusus untuk pengunjung taman.

"Udah nyampe, sekarang lo turun terus nyari tempat yang adem dibawah pohon buat kita duduk" jelas Kun yang sibuk melepaskan seatbeltnya

"Hah?"

"Udah ayo turun dulu keburu siang"

"Dih sekarang aja udah jam mau jam 10"

Keduanya keluar, Yangyang lebih dulu menginjakkan kakinya kearea taman. Meninggalkan Kun dibelakang, sedang membawa sebuah tas cukup besar yang entah apa isinya.

BOCAH; |[Kunyang]|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang