Disclaimer : Not mine. Just own the plot and story.
*
*
*
Kim Seokjin meletakkan kepalanya di batang kemudi mobilnya, mendesah lelah. Hari ini adalah hari terburuk dalam hidupnya yang sudah berjalan selama tiga puluh lima tahun.
Hari ini, dia merasa terpuruk. Merasa hidupnya di jungkir balikkan. Merasa ada di titik terendah dalam kehidupannya.
Seokjin melirik ke sampingnya, dimana terdapat berkas berkas pemberhentiannya sebagai dosen di universitas tempatnya bekerja selama ini. Ya dia diberhentikan. Dipecat. Dipecat karena dia menolak meluluskan salah satu mahasiswa yang ternyata adalah putra salah satu petinggi kampus. Akibatnya, dia disidang dan akhirnya di berhentikan.
Tidak, Seokjin tidak menyesali keputusannya. Dia melakukan hal yang benar. Dia tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri jika dia justru menipu hati nuraninya dan berbuat hal kotor seperti itu. Menerima suap.
"Jadi tegakkan kepalamu bodoh!" Gumamnya, "jangan bertingkah seperti pengecut. Kau melakukan hal yang benar."
Tetap saja. Bagaimana ia sekarang akan hidup? Tidak punya pekerjaan. Bagaimana ia akan memberitahukan hal ini kepada ayah dan ibunya? Kepada saudara saudaranya yang lain?
Seokjin mengerang pelan.
Diluar itu semua, ia tidak bisa membayangkannya. Wajah kecewa ibunya ketika tahu hal ini. Jika ada hal yang paling ia takutkan, adalah mengecewakan ibunya. Dan sudah pasti, itulah yang akan ibunya rasakan ketika ia mengabarkan hal ini. Kecewa.
Lebih dari itu, ibunya akan mengkhawatirkannya. Dan itu lebih buruk. Seokjin tidak akan bisa menanganinya.
Ponselnya berdenting pelan dan ia melihatnya. Notifikasi pada grup obrolannya bersama saudara saudaranya yang lain. Kelompok orang sinting yang terdiri dari ia, adiknya Kim Namjoon, adik bungsunya Kim Taehyung dan Bae Joohyun tunangannya, Min Yoongi sahabatnya sejak masa kuliah dan istrinya Jung Seungwan, Park Jimin sahabat Taehyung sejak SMA dan istrinya Kang Seulgi, Jung Hoseok kakak Seungwan dan tunangannya Park Sooyoung, serta Kim Yerim sepupunya dan Jeon Jungkook adik Seungwan.
Seokjin mendesah lelah sekali lagi melihat pesan di ruang obrolan itu. Kang Seulgi menegaskan kembali untuk para pria fitting terakhir pakaian untuk pernikahan Taehyung di butiknya.
Pernikahan Taehyung. Adik bungsunya akan menikah. Melompati ia dan Namjoon sekaligus. Tidak masalah sebenarnya. Ia pun lapang dada menerimanya. Jika ia di serang keluarganya karena adiknya naik pelaminan terlebih dahulu dibandingkan ia, sang putra tertua, Seokjin akan beralasan bahwa ia terlalu sibuk untuk memikirkan soal pernikahan. Tetapi lalu bagaimana sekarang? Sudah tidak punya pekerjaan, dilangkahi adiknya menikah pula. Ia sudah tidak bisa beralasan lagi. Kacau. Hidupnya sudah kacau.
Seokjin melihat walpaper ponselnya. Kekasihnya yang sudah dua tahun belakangan dipacarinya. Lee Hana. Ia tersenyum. Setidaknya ia punya kekasih. Penguatnya.
Sudah punya pacar, berpacaran sudah lama, lalu kenapa bukannya Seokjin dahulu yang menikah?
Pertanyaan yang bagus. Jawabannya adalah, kekasihnya belum mau. Kalau Seokjin sih, besok menikah juga ia siap. Tadinya ia siap, tapi sekarang, setelah ia kehilangan pekerjaan, kepercayaan dirinya turun drastis sampai ke titik yang paling bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
BELAHAN JIWA
FanfictionDunia Kim Seokjin tiba tiba terbalik. Dia terpaksa keluar dari kehidupan nyamannya. Dan karena itu ia bertemu dengan Kim Jisoo. Seokjin pun mulai mengenal Jisoo dan mulai tertarik padanya. Padahal, seseorang sudah ada di sisinya selama ini. Bisakah...