PART 25 : MEMBEKAS DI HATI

1.2K 137 17
                                    


Pintu lift terbuka dan ketiga pria itu keluar. Yang paling tinggi diantara mereka, berada di depan. Sementara si maknae ada di belakang. Mengrenyit melihat kekumuhan tempat ini. Dia bahkan melihat salah satu pintu yang mereka lewati terbuka, dan menampilkan wanita yang nyaris telanjang, mengerling dan mengedip kepadanya.

Jungkook buru buru membuang muka, melangkah lebih cepat dan memegang baju lelaki di depannya, "Hyung, Yerim akan membunuhku jika dia tau aku kesini."

"Kita hanya menjemput Seokjin." Gumam Hoseok, wajahnya yang biasa penuh senyuman sekarang serius dan tegas.

Namjoon berhenti di depan salah satu pintu. Ia melihat ponselnya, mencocokkan nomornya, "benar ini." Gumamnya pada Hoseok.

Hoseok mengangguk. Lalu mengetuk pintu, "Seokjin! Ini kami."

Mereka menunggu beberapa detik sampai akhirnya pintu terbuka dan menampilkan Seokjin.

Jungkook terbatuk dan Hoseok mengerutkan hidungnya. Aroma alkohol dan nikotin menyeruak tajam. Seokjin masuk kembali setelah membuka pintu.

"Dia sendiri?" Bisik Hoseok.

"Kelihatannya begitu." Balas Namjoon, mendorong pintu dan masuk.

Dan mendapati kekacauan di dalam kamar sempit ini. Botol bir dan puntung puntung rokok bertebaran di permukaan meja. 

Jungkook langsung menuju jendela dan membuka tirai serta jendela. Dia menghirup nafas disana. Ruangan ini terlalu pengap.

"Bisa jelaskan ada apa ini sebenarnya, Kim Seokjin?" Tanya Hoseok pelan. Menatap Seokjin yang sudah tertelungkup di atas kasur.

Namjoon berdiri di samping Hoseok sementara Jungkook masih bertahan di samping jendela. Mulutnya terbuka, menghirup udara segar.

"Seokjin? Jelaskan padaku! Kenapa kau ada di motel murah tempat dimana bajingan dan jalang menghabiskan waktu bersama??"

Seokjin tertawa, suara tawanya teredam oleh bantal.

Namjoon menyisir kamar. Mencari cari ketidakwajaran seperti kondom bekas atau apapun. Tapi tidak ada aroma seks disini. Hanya rokok dan bir.

"Dimana Jisoo?"

Seokjin membuka sebelah matanya, menatap Hoseok, "bisa kau memberi kabar padanya? Bahwa aku ada disini? Lebih lebihkan ceritamu. Bahwa aku berpesta semalam suntuk dengan beberapa jalang."

"Jangan ngaco!" Sahut Namjoon, "Noona akan membunuhmu!"

"Dia sudah membunuhku. Aku praktis sekarat."

Hoseok menyibakkan selimut yang menyelubungi tubuh Seokjin. Menariknya bangun. Membuat Seokjin duduk.

"Jelaskan pada kami!"

Namjoon duduk di lengan sofa sementara Jungkook masih bertengger di samping jendela. Hoseok duduk di sisi tempat tidur, di hadapan Seokjin. Menatap sahabatnya itu intens.

"Dia meninggalkanku." Seokjin menutup matanya. Dadanya nyeri setiap kali kalimat itu terucap. Baik secara langsung maupun hanya di pikirannya.

"Dia apa??"

"Meninggalkanku. Jisoo meninggalkanku." Seokjin membuka matanya, menatap Hoseok kesal, "jangan membuatku mengulang ngulangnya Hoba!"

"Bagaimana bisa??" Hoseok dan Namjoon bertanya berbarengan.

"Dia menuduhku berselingkuh dengan mantan pacarku, aku menuduhnya tidak bisa melupakan mendiang tunangannya dan menyuruhnya tidur dengan adik mendiang tunangannya."

BELAHAN JIWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang