"Apa maksudnya?" Jisoo bangkit dan duduk bersimpuh di atas kasur.
Seokjin menghela nafas, bangkit juga dan duduk menyender pada headboard, menghadap Jisoo, "kau menikahiku tanpa mencintaiku lebih dulu. Aku jadi bertanya tanya apa benar kau sungguh mencintaiku? Atau hanya berkata begitu untuk menyenangkanku?"
Mata Jisoo memicing, "kau meragukanku? Lalu bagaimana denganmu sendiri? Kau baru bertemu mantanmu kan? Bagaimana pertemuan kalian? Saling melepas rindu?"
Seokjin menatap Jisoo penuh spekulasi. Bertanya tanya siapa yang membocorkan cerita ini pada Jisoo. Yoongi tau malam itu ia bertemu Lee Hana. Lelaki itu mengkonfrontasinya keesokan harinya karena rupanya setelah Seokjin pulang, Lee Hana kembali kesitu dan berharap menemukan Seokjin tapi malah mendapati Yoongi disana.
Seokjin sama sekali tidak menyesal sudah melepaskan kesempatan itu.
"Aku dan Hana sudah berakhir."
"Lalu kenapa dia menemuimu??"
"Hanya saling menyapa. Kebetulan bertemu."
"Dan kau bengong seperti orang bodoh setelah dia pergi?? Bahkan sampai lupa mengabari istrimu sendiri??"
Wah, ini kebocoran yang besar. Sumbernya tentu saja dari salah satu saudaranya yang tukang ikut campur itu.
"Aku hanya menjernihkan pikiranku dan lupa waktu."
"Kenapa dengan pikiranmu? Dia meracunimu?? Memintamu kembali padanya??"
"Jisoo-yaa." Seokjin menatap Jisoo, melihat kemarahan di matanya, "aku tidak akan kembali pada Hana. Aku milikmu."
Jisoo memejamkan matanya, dan ketika ia membuka matanya kembali, matanya itu berkaca kaca.
Seokjin tidak tau bagaimana cara menangani ini. Dia ingin balik mengkonfrontasi Jisoo. Tentang Jinyoung, tentang Woojin. Tapi melihat Jisoo, ia tidak tega. Sebut saja ia tolol, tapi ia tidak ingin membuat Jisoo sedih atau tersiksa. Apalagi karena dirinya sendiri.
"Aku mencintaimu Seokjin. Kalau tidak, aku tidak akan sampai sejauh ini denganmu."
"Maafkan aku." Seokjin membuka lengannya dan Jisoo masuk ke dalam pelukannya.
Begitulah. Seokjin menghela nafas, memendam semua yang ingin ia ungkapkan. Dia adalah orang tolol. Orang tolol yang sedang jatuh cinta.
*
"Kenapa sih kau? Suntuk sekali." Komentar Sandara ketika Jisoo muncul menjelang jam istirahat di ruang kesehatan.
Jisoo tidak menjawab hanya melangkah menuju salah satu bed dan naik untuk berbaring disana.
"Kau sakit? Mau kuperiksa?" Tanya Sandara.
"Tidak. Aku tau diagnosisku. Jengkel setengah mati pada mantan pacar suamiku yang brengsek." Ucap Jisoo. Meletakkan lengannya di atas dahinya.
Ia merasa moodnya buruk sekali. Ia terus terusan merasa kesal oleh hal hal sepele yang tidak penting seperti Heechul yang berdebat dengan Momo, murid muridnya yang berisik, dan hal hal lain yang biasanya ia abaikan. Ia menahan nahan agar tidak meledak marah pada orang yang tidak tepat jadi ia bersembunyi disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BELAHAN JIWA
FanfictionDunia Kim Seokjin tiba tiba terbalik. Dia terpaksa keluar dari kehidupan nyamannya. Dan karena itu ia bertemu dengan Kim Jisoo. Seokjin pun mulai mengenal Jisoo dan mulai tertarik padanya. Padahal, seseorang sudah ada di sisinya selama ini. Bisakah...