Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
◾◾◾◾ ⬇️⬇️⬇️
Semenjak kejadian di apartement itu, lim dan jennie semakin terlihat seperti sepasang kekasih walaupun sebenarnya ikatan mereka tak lebih dari seorang mantan. Dan setelah hubungan intimnya malam itu, lim menghabiskan waktu seharian bersama jennie karen jennie mengeluh sakit di bagian kewanitaanya. Bahkan lim harus izin tak masuk kerja hanya untuk menemani jennie seharian itu. Jennie juga mengancam lim jika ia meninggalkan jennie maka jennie akan memberitahukan semuanya kepada sang kakak jisoo.
Dan hari ini tepat seminggu jennie memberikan waktu kepada lim. Siap tidak siap lim harus menceritakan 10 tahun kejadiannya menghilang. Walaupun harus mengorek luka lama, lim akan setegar mungkin menceritakan semuanya kepada jennie.
Setelah selesai dengan pekerjaannya, lim meminta jennie untuk datang keapartemennya. Dan tepat malam hari mereka berdua sudah berada di apartemen lim. Lim ataupun jennie terlihat gugup duduk berdampingan, mereka sudah siap dengan apapun yang terjadi setelah ini.
Limario POV.
Ini benar-benar membuatku gugup, apakah jennie akan menerima semua penjelasannku? Apakah setelah ini jennie akan merasa jijik kepadaku? Apakah aku siap membagi rahasia yang begitu aku tutup rapat selama ini? Apakah aku harus jujur?
Semua itu terus berkecamuk dalam dalam fikiranku. Namun aku tak akan mengingkari janjiku lagi, mungkin ini saatnya untuk jennie mengetahui siapa diriku sebenarnya.
"jen...." panggilku pelan dan membuat jennie menatapku.
Akupun meraih tangan jennie dan menggenggamnya erat.
Sebelum memulai bercerita akupun menarik nafas panjang mengumpulkan keberanian untuk menceritakan semuanya.
"maaf jika saat itu aku meninggalkan kamu begitu saja, bahkan aku tak memberikan alasan apapun padamu. Namun saat itu adalah pilihan yang tepat untukku memilih pergi darimu, walaupun pada akhirnya kita berdua harus terluka"
Ku lihat jennie menatapku dengan sendu, tentu aku juga bisa melihat kesedihan dimatanya. Bagaimanpun kita berpisah dengan alasan tidak jelas dan saat itu aku benar-benar menjadi pengecut.
