PART 15

8.4K 554 60
                                    

🔘
VOTE NYA DI BAWAH POJOK KIRI
TINGGAL KLIK AJA YA KAKA VOTENYA 😘

〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️
〰️〰️〰️〰️〰️〰️
〰️〰️〰️〰️
〰️〰️〰️
〰️〰️
〰️

Lanjut

typo bertebaran.

double up!!!!

part terpanjang di story ini. hahahahhaha

 hahahahhaha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◾◾◾◾
⬇️⬇️⬇️


Dua hari kemudian....

Jennie dan Lim sudah kembali intens berkomunikasi, bahkan jennie terlihat semakin posesive kepada lim. Ia selalu menanyakan dimana keberadaan lim setiap saat, namun jennie belum diizinkan untuk berkunjung ke tempat tinggal lim. Kali ini jennie tak protes, mungkin lim belum siap jika harus berudaan saja di tempat tinggalnya. Ehehheh

Jenniepun sudah mengetahui jika lim bekerja di salah satu restaurant di seoul. Namun jennie heran kenapa lim bisa bekerja disana? Dan sebagai koki pula? Padahal setahu jennie orangtua lim adalah orang berada bahkan kekayaannya hampir sama dengan keluarga jennie. Namun jennie tak ambil pusing dengan itu semua, mungkin lim ingin mandiri itu fikir jennie.

Saat ini jennie belum bekerja, walaupun jisoo sudah menawarkannya agar bergabung dengan perusahaann daddnya namun jennie masih memikirkannya. Walaupun tidak bekerja, namun tabungan jennie masih cukup untuk 10 tahun kedapan. Jadi ia tak perlu risau dengan kebutuhannya. Hehehhe...

Sore hari jennie sudah memiliki janji akan bertemu lim ditaman tempat ia bekerja. Lim meminta jennie untuk menemuinya disana. Dan sesuai permintaan lim, kini jennie sudah duduk di taman kota sambil menunggu kedatangan lim. Hampir sepuluh menit jennie menunggu lim disana dan tak lama kemudian sosok yang ia tunggupun datang. Jennie tersenyum saat melihat lim berjalan kearahnya.

 Jennie tersenyum saat melihat lim berjalan kearahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MY FIRST LOVE (JENLISA/JENLIM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang