Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
◾◾◾◾ ⬇️⬇️⬇️
Malam itu jennie menginap kembali di apartment lim dan jennie benar-benar membuat kegelisahan lim berkurang. Tak ada kegiatan sex malam itu hanya ada pelukan kehangatan yang jennie berikan untuk lim.
Kini tepat satu bulan setelah semua yang lim ceritakan kepada jennie. Semua fikiran negative yang selama ini lim takuti sama sekali tak terjadi. Bahkan jennie terlihat semakin perhatian kepada lim. Jennie sama sekali tak mempermasalahkan status lim.
Seperti weekend sebelumnya lim dan jennie selalu menghabiskan waktu bersama. Dan hari ini lim berencana akan mengunjungi rumah jennie. Ia sudah siap dengan semua resiko yang akan di hadapinya nanti.
Malam tiba dan lim siap untuk berangkat ke rumah jennie. Sebelumnya ia sudah memberitahu kepada jennie jika akan mengunjungi kediamannya.
Sekitar 30 menit lim sudah berada di gerbang rumah jennie. Lim terlihat tak membawa motornya, ia memilih untuk mengunakan taxi malam itu.
Security yang menjaga rumah jennie sedikit terkejut saat melihat kedatangan lim. Namun tak lama security itu langsung membukakan pintu gerbang untuk lim. Tak lupa limpun menyapanya ramah. Setelah limpun berjalan menuju pintu utama rumah jennie. Terlihat begitu banyak mobil di halaman rumahnya. Dan lim tahu ini adalah family time jadi wajar saja banyak mobil disana.
Pintu rumah jennie terlihat tak tertutup rapat dan itu membuat lim sedikit gugup. Lim terus berjalan hingga ia mendekati pintu itu. Saat hendek menekan bel, tiba-tiba ia mendengar sebuah percakapan dari dalam sana.
"Maksud kedatangan saya kesini ingin meminta jennie untuk menjadi pendamping saya tuan" terdengar suara pria asing di dalam sana.
"Duaaarrr" tubuh lim bagai tersambar petir.
Tiba-tiba tubuhnya melemas dan mengurungkan niatnya untuk menekan bel itu. Lim masih tak beranjak dari tempatnya, ia ingin mendengarkan kelanjutan dari percakapan itu.
"Wah saya tak menyangka jika akan secepat ini" itu sahutan tuan kim dari dalam sana.
"Tenang saja dad, dia itu lelaki yang baik dan jisoo sudah sangat mengenalnya" terdengar jisoo ikut menyahuti percakapan itu.
