PART 9

7K 479 26
                                    

🔘
VOTE NYA DI BAWAH POJOK KIRI
TINGGAL KLIK AJA YA KAKA VOTENYA 😘

〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️
〰️〰️〰️〰️〰️〰️
〰️〰️〰️〰️
〰️〰️〰️
〰️〰️
〰️

Lanjut

18+++++

skip ya bagi yang dibawah umur. hahahhahah

sorry jadi jarang balas comment, bukan sombong ya tapi emang lagi sibuk. ehehheheh

typo bertebaran....

typo bertebaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◾◾◾◾
⬇️⬇️⬇️


Sudah seminggu berlalu dan lim juga belum bercerita apa-apa dengan jennie. Jujur saja jennie sudah sangat tak sabar ingin menanyakan hal ini kembali, namun semenjak hari itu lim tak pernah membahas apapun soal masalahnya. Lim seakan lupa atau hanya pura-pura lupa tak membahas masalah itu.

Sebagai pacar yang baik, jennie memang selalu menjungjung privasi pasangannya. Ia tak akan memaksa jika memang lim belum siap bercerita. Seminggu ini juga lim tak menunjukan tanda-tanda mencurigakan apapun. Bahkan setiap hari ia selalu menemani jennie kemanapun ia pergi. Begitulah lim pintar menyembunyikan seseuatu, ia seakan mengalihkan perhatian jennie untuk melupakan janjinya seminggu yang lalu.

Ini sudah hampir tengah malam dan jennie belum juga bisa memejamkan matanya. Ia msih kepikiran tentang ucapan lim kala itu, jennie ingin sekali lim berbagi cerita dengannya. Ia ingin menjadi teman lim berbagi senang dan duka. Dan jennie akan selalu mendukung lim apapun yang terjadi.

"trak..." jennie dibuat terkejut dalam lamunannya saat mendengar suara kaca kamarnya seperti di lempar sesuatu.

Dengan rasa penasaran sekaligus takut ia berjalan kearah jendela dan membuka gordennya. Mata jennie membulat saat melihat seseorang di bawah sana dengan senyum bodohnya.

"lim..." gumam jennie dengan langsung membuka jendelnya.

dari bawah lim melambaikan tangannya sambil tersenyum bodoh.

"ngapain?" tanya jennie tanpa bersuara hanya menggerakkan bibirnya saja dengan gerakan pelan.

"aku naik ya" begitulah jawab lim yang jennie lihat saat ia menggerakkan mulutnya membuat jennie langsung mengangguk.

Dengan cepat lim menaiki pipa yang menjulang tinggi menuju kamar jennie. Seperti seorang monyet yang pandai memanjat lim begitu lihai bahkan ia terlihat tak kesulitan sama sekali. Sesekali jennie terkekeh melihat kekasihnya itu yang begitu cepat menaiki pipa.

MY FIRST LOVE (JENLISA/JENLIM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang