typo bertebaran.... semoga bisa up terus ya ff ini... mungkin tinggal beberapa part lagi selesai..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
◾◾◾◾ ⬇️⬇️⬇️
Jennie sedikit dibuat gusar dengan rencana yang akan di jalankan bersama mommy dan kakanya lim. Ia masih takut jika lim tak bisa menerima marco kembali, bahkan ia takut jika lim masih membenci ayahnya itu.
Sampai pintu kamarnya terbuka, jennie tak menyadari jika sang ibu masuk kedalam kamarnya itu. Nyonya kim bisa melihat jennie sedang resah memikirkan sesuatu.
"sayang...." panggil nyonya kim menghampiri jennie.
"eh... mo..mmy..." jennie sedikit terkejut saat melihat sang mommy sudah ada di belakangnya.
"maaf tadi mommy langsung masuk saja, habisnya sudah mommy ketuk beberapa kali kamu tidak menyahut..." tutur nyonya kim menjelaskan.
"ohhh... maaf mom.. jennie benar-benar tak mendengarnya..." sahut jennie merasa tak enak.
"memangnya apa yang sedang kamu fikirkan sayang, sampai tak mendegar ketukan pintu" nyonya kim kini sudah tepat dihadapan anak bungsungya itu.
jennie terlihat mengela nafasnya sesaat, wajah jennie sangat terlihat sekali kurang baik.
"jika kamu tak keberatan, kamu bisa menceritakannya kepada mommy" saran nyonya kim menatap jennie.
"sebenarnya jennie tak memiliki masalah apapun mom, hanya saja jennie takut rencana yang telah mommy lim dengan unnie mina tidak akan berhasil..." tutur jennie dengan suara lemasnya.
"memangnya apa yang kalian rencanakan?" tanya nyonya kim sedikit penasaran.
Jenniepun langsung menjelaskan tentang rencana mereka untuk mempertemukan lim dengan marco. Hanya saja ketakutan jennie jika lim marah padanya bahkan juga kepada mommy dan nunnanya. Jennie tak mau jika rencananya ini akan membuat mereka terpisah kembali.
Mendengar semua cerita jennie, nyonya kim hanya tersenyum saja mengerti dengan ketakutan sang putri.
"kalau menurut mommy, kamu jalankan saja rencana kalian itu. Mommy yakin kali ini lim pasti bisa menerima daddynya kembali. Beberapa kali saat mommy menanyakan kabar tentang orangtuanya, lim terlihat biasa saja dan menjawab semua pertanyaan mommy dengan santai. Mommy sedikit berfikir jika lim sepertinya bisa menerima daddynya kembali. Mommy juga bisa lihat kerinduan dimata lim saat menyebutkan daddynya..." tutur nyonya kim memberikan sedikit motivasi kepada jennie.
